Spin Off

20 1 1
                                    

"Rara .. wah, akhirnya kita bisa bareng lagi?" Ujar Fifi

"Yah, meskipun kali ini bukan ke sekolah tapi ke kampus ..haha.." Timpal Zahra yang entah sejak kapan teman-temannya mulai memanggilnya Rara.

"HAI KALIAN, TUNGGUIN!" Teriak Aga yang baru saja turun dari mobil yang sama dengan Zahra dan Fifi

"Astaga, Aga. Lu gak capek apa ngintilin kita terus? Yang ada ntar lu gak dapat cewek karena dipikir lu belok " Ujar Fifi yang diikuti tawa Zahra

"Enak aja. Gue tuh cowok tulen yah. Lagian bukannya gak ada cewek, guenya yang gak mau" Ketus Aga

"Ya ampun, Ra. Lu gak capek dengerin mereka kek gini tiap hari?" Bisik Gea pada Zahra yang baru saja datang dengan pacarnya.

Pergelutan Fifi dan Aga terus berlanjut tanpa menyadari Zahra telah dibawa pergi oleh Gea. Saat menyadari itu, mereka berdua berlari mengejarnya.

. . . .

Sekarang Zahra bisa kembali ke kehidupan normalnya. Setelah mengikuti ujian persamaan, akhirnya dia bisa mendaftar tepat waktu, sehingga dia bisa tetap mengikuti teman-temannya. Memang benar tak dapat di pungkiri banyak hal yang terlewat olehnya, tapi karena pada dasarnya Zahra itu pintar, tak butuh waktu lama untuk bisa mengenal kembali dunia.

Kini, Zahra adalah mahasiswa psikologi. Dia memutuskan hal itu setelah mendengar cerita sahabat-sahabatnya tentangnya, begitu pula mereka, tak ada yang mau berpisah dengan Zahra. Meskipun tentu saja tak semua hal bisa mereka ceritakan. Termasuk kenangan tentang Sean. Hal itu Fifi, Gea dan Aga kubur sedalam mungkin dan sebisa mungkin tidak lagi diungkitnya.

Bahkan saat Zahra tak sengaja menemukan coretan nama S.E.A.N di sebuah buku miliknya saat sedang belajar. Sebisa mungkin mereka berusaha menutupinya.

Setahun berlalu tanpa pernah ada yang membahas hal itu lagi.

. . . .

"Ra, kantin yuk!" Ajak Fifi

"Hm. Ayo" Balasnya

Saat di kantin, mereka melihat kerumunan orang-orang. Bisa dilihat beberapa diantaranya adalah teman seangkatan mereka, termasuk Aga.

Melihat kedua sahabatnya dia akhirnya berjalan ke arah mereka yang sedang mengambil makanan.

"Itu pada ngapain sih, Ga? Pembagian sembako?" Tanya Fifi

"Itu .. katanya lagi ada anak pertukaran pelajar. Gue denger sih katanya ganteng, makanya gue penasaran" Ujar Aga

"Ga, lu gak belok beneran kan?" Ujar Zahra sambil menatap Aga

Mendengar hal itu, tentu saja Fifi tertawa. Bagaimana tidak, Zahra itu jarang sekali protes soal Aga, tapi sekarang dia bahkan bertanya seperti itu. Itu berarti dia benar-benar curiga.

"Yang benar dong, Ra. Jangan ikut-ikutan si Fifi ngatain gue." Balas Aga

"Lagian lu sih, masa denger mahasiswa ganteng pake lu kepoin segala" Ujar Fifi sambil menarik kursi dan duduk

"Eh, gue tuh cuma pen ngecek aja. Ganteng dia apa gue" Ujar Aga

"Iyain" Ucap Fifi dan Zahra bersama

Aga hanya bisa cemberut, sedangkan dua sahabatnya itu masih tertawa.

Tak lama, kerumunan pun mulai bubar. Dari posisi Zahra duduk dia bisa melihat dengan jelas mahasiswa yang dimaksud Aga. Memang ganteng ujar Zahra dalam hati. Entah apa dan suruh siapa, kini kedua orang itu bertatapan. Nyesek, haru, sedih, dan senang kini dirasakan Zahra. Batinnya tak kuat hingga tanpa sadar meneteskan air mata. Dia segera menurunkan pandangannya dan mengelap pipinya yang basah. Tak ingin Fifi dan Aga sadar dan khawatir padanya.

The Secret Of DreamlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang