11 : Izin

701 145 26
                                    

Entah dari mana Yeslin tahu, tapi beberapa menit lalu, Yeslin menghubungi Alyssa dan langsung mengomel panjang lebar pada Alyssa karena Alyssa sudah menemui Laras. Sebenarnya, Yeslin tak masalah jika saja cewek yang Yeslin sebut mantan sahabatnya itu sudah berubah dan mau mengakui kesalahan. Tapi bukan Laras namanya jika tak pernah merasa benar atas segala sesuatu yang dia lakukan.

Pertemuan Alyssa dan Laras berujung pada amarah Yeslin. Yeslin hanya menghubungi untuk mengomel, tanpa mau berbicara panjang lebar lagi dan mendengar alasan Alyssa. Bahkan, dia hanya membaca semua BBM yang Alyssa kirimkan untuknya, menjelaskan semua.

▪ Yeslin
▪ Maaf banget
▪ Gak maksud gimana-gimana
▪ Laras gak ngomong macem-macem
▪Kita gak ngobrolin hal gak penting, kok
▪ Sori
▪ Plis, jangan marah
▪ Besok gue bawain otak-otak kesukaan lo
▪ Jangan marah, Yes

Pesan panjang itu tak dibalas sama sekali oleh Yeslin. Cewek itu hanya membaca pesan Alyssa, tidak membalas sama-sekali dan Alyssa sadar, Yeslin benar-benar murka padanya sekarang. Nama Laras itu sudah seperti sesuatu yang paling Yeslin hindari, dia benci. Padahal, dulu keduanya sangat dekat.

Akar permasalahan yang membuat persahabatan mereka hancur adalah perasaan Alyssa dan seorang cowok bernama Irsyadi Khairul atau singkatnya dipanggil Irsyad.

Semua berawal dari perasaan terpendam Alyssa kepada Irsyad yang dulu pernah satu SD dengannya. Mungkin semua orang akan menyangka jika perasaan suka Alyssa hanya sebatas cinta monyet yang bertahan dalam waktu singkat. Tapi semuanya salah. Rasa cinta itu malah terus bertahan atau bahkan bertumbuh mungkin hingga saat ini di saat mereka bahkan tak pernah bertemu sejak perpisahan SD.

Di mata Alyssa, Irsyad adalah sosok cowok paling sempurna. Sewaktu SD, Alyssa sangat ingat bagaimana Irsyad memotivasinya untuk menjadi lebih baik. Irsyad sangat cerdas dan namanya sering dipanggil sebagai juara kelas. Alyssa selalu ingin sederajat dengan Irsyad, makanya dia belajar keras hingga akhirnya dapat berdiri berdampingan dengan Irsyad sebagai juara di kelasnya. Tapi sebatas itu perjuangan Alyssa. Dia tak pernah mampu mengutarakan isi hati.

Kemudian, Irsyad lulus dan diterima di salah satu SMP beken di Jakarta Selatan. Percayalah, Alyssa tak pernah memiliki momen penting dengan Irsyad selain saat mereka berdiri berdampingan menerima hadiah karena juara kelas. Jadi, setelah kelulusan itu, Alyssa benar-benar tak bisa menemui Irsyad. Hanya dapat mengagumi dan memantau kegiatan yang Irsyad lakukan melalui sosial medianya, saat itu adalah Friendster.

Lulus dari SD, Alyssa melanjutkan pendidikan di salah satu SMP beken juga, tapi bukan SMP tempat Irsyad melanjutkan pendidikan. SMP 399 namanya dan itulah tempat yang mempertemukan Alyssa dengan dua orang yang tak pernah dia sangka akan menjadi bagian dari hidupnya, Yeslin dan Laras.

Alyssa sangat ingat. Sewaktu SMP, dia masih sama seperti saat dia SD. Siswi yang irit bicara dan cuek pada sekitar, tapi Yeslin dan Laras benar-benar dua pribadi yang berbeda dari Alyssa. Keduanya punya pesona dan tak ada yang tahu seberapa iri Alyssa tiap kali mendengar Yeslin dan Laras mencurahkan isi hati mereka tentang pasangan mereka masing-masing. Keduanya sangat mudah mendapat pasangan, apalagi Laras.

Laras tipikal cewek yang mudah jatuh cinta jadi, tak mengherankan jika dia memiliki banyak mantan sewaktu sekolah. Dari anak basket hingga anak futsal, Laras memiliki mantan di sana. Laras benar-benar mudah jatuh cinta dan selalu ingin menjadi yang teratas, seperti hidupnya dia prioritaskan untuk menjadi pusat perhatian.

Alyssa dan Yeslin harus menjadi korban dari keinginan Laras untuk menjadi teratas itu. Alyssa yang tak banyak tingkah dan Yeslin yang sebenarnya paling malas menghadapi banyak orang, ikut terkena imbas Laras yang memiliki banyak masalah dengan orang-orang sekitar. Laras pernah berkelahi dengan kakak kelas, adik kelas atau bahkan guru dan dia tak pernah menyesali semua.

UNDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang