OSA- 32 [sadis]

77 23 19
                                    

•:Part 33:•

💌💌Origami Surat Angsa💌💌

•:BAB:•

💌💌Sadis💌💌

💌💌Sadis💌💌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✉✉✉


Mentari telah bersinar dari sudut timur. Menyisakan titik-titik embun yang menghias dedaunan. Hari masih terlalu pagi bagi Rani untuk pergi ke rumah Bimo. Namun karena rindu dengan Mila dan masakannya maka Rani rela pergi sepagi ini.

Rani mengetuk pintu sembari mengucap salam hingga terdengar sahutan seseorang dari dalam.

"Eh, Rani? langsung masuk aja kali sayang." Aryo membuka pintu dan langsung menyambut Rani untuk masuk ke dalam rumah.

"Tante ada yah?" tanya Rani ketika Aryo telah kembali menutup pintu.

"Ada. Lagi masak di dapur tuh."

Rani langsung melangkah menuju dapur dan menghiraukan Aryo. Tidak ada rasa canggung antara Rani dengan keluarga Bimo. Sebab mereka sudah selayaknya keluarga.

Rani menemukan Mila yang sedang menghias roti bolu. "Bunda..!" teriak Rani yang disambut girang oleh Mila.

"Eh Rani. Kemana aja sih? Jarang main deh."

"Hehehehe maaf bunda, Rani banyak tugas. Jadi jarang main deh." Rani langsung duduk di depan pantry sembari mengamati Mila yang sedang mengoleskan krim menggunakan spuit dan pisau hias ke atas tumpukan bolu.

"Tugas atau berduaan sama papa?" goda Mila tanpa mengabaikan penglihatannya dari bolu.

"Tugas lah Bun. Eh kok bunda tau aku baikan sama papa? Emmm papa cerita ya?"

Mila berbalik arah mengambil semangkuk misis lalu menaburkannya asal ke atas krim. "Enggak sih. Papamu cuma bilang lagi qulity time bareng malaikat kecilnya."

Mendengar ucapan Mila, Rani terkekeh dan pura-pura membunyikan suara mirip orang mual. "Geli tau Bun."

Mila hanya menggelengkan kepala lalu memasukan roti buatannya ke dalam kotak besar. Rani diam memperhatikan sembari memainkan krim di dalam spuit dan sesekali memakannya lewat jari telunjuk.

"Roti buat pesanan, ya Bun?" Mila menjawab iya sembari meletakkan di atas meja makan.

"Kamu cobain ya?" Mila langsung memotong bolu tanpa krim dan meletakkannya di piring kecil lalu memberikannya pada Rani.

"Waaa, makasih Bun. Rani coba ya." Rani langsung menggigit ujung bolu terasa lembut meski tanpa krim.

"Iya, gimana? Enak engak?"

Sembari memejamkan mata serta lidah yang menyapu bibir, Rani menjawab. "Enak Bun, lembut batt. Lezatto!" Balasnya dengan mengacungkan ibu jari. Sembari mengedipkan satu matanya Rani terus memuji bolu buatan Mila.

Origami Surat AngsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang