OSA - 31 [Membalas]

107 37 46
                                    

•:Part 31:•

💌💌 Origami Surat Angsa💌💌

•:BAB:•

💌💌Membalas💌💌

💌💌Membalas💌💌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✉✉✉

Bintang berkelap-kelip nan indah di langit. Sayangnya, Rani tak memandang. Ia malah memandang origami yang ia dapatkan hari ini. Di atas meja belajarnya, dibawah sinar lampu. Rani mulai memikirkan kata untuk membalasnya. Sembari berfikir, ia meraih bolpoin dan kertas origami. Rani mulai menggoreskan tintanya pada kertas origami.

~~~
Hey?!
Siapa kamu?
Apa seseorang yang membenciku dan mempermainkan ku dengan origami surat angsa mu ini?

Jujur aku nyaman sekaligus takut!

Kamu tahu segalanya tentang aku
Tapi aku? Tidak pernah tahu siapa kamu

Kamu lebih buruk dari pengecut!

PS: jangan ganggu aku sebelum kau tulis siapa kau sebenarnya!
~~~

Selesai menulis, tangannya mulai melipat origami menjadi berbentuk angsa. Merasa sempurna Rani memasukan origami tersebut kedalam tas.

Setelah beres Rani memilih melangkah keluar menuju balkon kamar, cukup lama Bimo tak mengunjungi rumahnya begitu pula sebaliknya. Ia jadi rindu Mila. Bahkan akhir-akhir ini ia merasa jauh dengan keluarga Bimo.

Banyak kejadian aneh yang mengusik Rani. Tapi sebisa mungkin Rani berusaha bersyukur atas apa yang ia miliki saat ini. Mungkin jika masalahnya sedikit membaik ia akan berkunjung ke rumah keluarga Aryo.

Rani duduk di bangku balkon dan kembali memikirkan dizaman sekarang masih ada yang mengiriminya surat. Padahal media sosial tahun ini sedang maju-majunya.

✉✉✉


Lintang malam ini menemani ibunya berjualan gorengan hingga ke pinggir jalan besar. Wajar malam ini malam Minggu pasti lumayan banyak pembeli jika ia pergi berjualan hingga ke taman kota atau pinggir jalanan.

Sebisa mungkin Lintang mendorong sepeda ontel yang membawa banyak jenis gorengan itu dan meneriakkan dagangannya dengan keras.

"Lin, mama capek nih. Istirahat bentar ya.. ." Ucap Dina ketika tiba di taman dan terdapat bangku panjang disana.

"Iya ma, kita istirahat disini dulu aja."

Lalu keduanya duduk dan menikmati angin malam sembari memandang pasang muda mudi yang berlalu lalang yang tersorot dengan lampu jalanan.

Origami Surat AngsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang