OSA - 15 [Terimakasih]

101 31 5
                                    

•:Part 15:•

💌💌 Origami Surat Angsa 💌💌

•:BAB:•

💌💌 Terimakasih 💌💌

💌💌 Terimakasih 💌💌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✉✉✉


Setelah menjalankan kewajiban sholat isya, Rani keluar dari kamarnya dengan mengenakan pakaian yang diberikan sang ayah. Perpaduan antara gamis dan hijabnya sangat pas, Rani terlihat anggun dan cantik saat ini.

Terlihat para tamu yang mulai berdatangan. Rani menghampiri dan berdiri disamping Ardi. Mereka menyambut para tamu dari teras rumah. sedangkan di dalam rumah telah terdengar sambutan dari pukulan rebana. Bahkan Ustad yang mengisi pengajian dan tahlilan sudah datang. Rani selalu tersenyum ketika para tamu datang, dan juga jijik ketika para ibu-ibu yang menggoda ayahnya.

"Astaga pak Ardi, Putrinya cantik sekali.." Puji salah satu ibu-ibu yang datang bergerombol dengan mencolek dagu Rani. Membuat Rani memutar bola matanya dan tersenyum pura-pura

"Iya ya, Sudah besar." Timpal ibu yang lain.

"Iya. Terimakasih sudah datang, silahkan dinikmati, semoga berkenan dihati." Jawab Ardi sembari tersenyum. ibu-ibu tadi langsung berjalan ke dalam.

"Assalamualaikum," Salam beberapa guru dan komite sekolahan.

"Wa'alaikumsalam."

"Selamat datang." Ucap Ardi lalu tak lupa mereka juga berbincang-bincang sebelum semuanya masuk ke dalam. Namun ada seorang ibu dari anggota komite yang masih berbincang-bincang dengan Ardi. Membuat Rani ikut mengamati wanita paruh baya tersebut.

"Iya, anakku baru memarkirkan mobil, Saya tunggu di sini. Dia sangat kaku kalau tidak diberi tahu tidak tahu." Katanya yang membuat Ardi terkekeh.

"Namanya juga anak muda jaman sekarang."

"Oh iya, anakmu kelas berapa ya?"

"Kelas XI"

"Kalau anak saya satu tingkat di atasnya, Nah itu dia putra saya." Ucap ibu tadi sembari menunjuk putranya yang berjalan kearah mereka.

Rani terkejut. ternyata yang datang Eric. Rani baru mengetahui bahwa Eric adalah putra dari salah satu komite sekolah yang pangkatnya hampir sama dengan donatur sekolah.

"Kak Eric?" Celetuk Rani yang langsung ditatap oleh sang ibu.

"Kalian kenal?" Tanya sang ibu pada Eric.

"Iya ma, kita satu sekolahan dan Rani ikut ekstra panahan." Jawab Eric yang membuat Ardi membulatkan matanya.

"Panahan?" Ulang Ardi yang dijawab anggukan oleh Eric.

Origami Surat AngsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang