OSA - 13 [Sisi lain gadis nakal]

103 32 6
                                    

•:Part 13:•

💌💌 Origami Surat Angsa 💌💌

•:BAB:•

💌💌Sisi lain gadis nakal💌💌

✉✉✉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✉✉✉


Bimo, Fahri, Tiyan dan Diki bagaikan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, mereka akan pergi bersama dari satu titik menuju titik  yang lain. Di luar sekolah mereka satu geng The Rakalah dan di sekolahan keempatnya geng Brandals itu sebutan dari anak-anak lain.

Mereka adalah teman karib dari awal mereka memakai seragam putih abu-abu dan menjadi siswa Semesta. Ditambah Fahri dan Bimo sudah kenal semenjak sekolah menengah pertama.

Orang-orang dari sebagian siswa Semesta berfikir bahwa keempatnya adalah pentolan kelas XI-C. Mereka bagaikan kesatuan yang sempurna dengan sifat yang berbeda. Bimo ramah tamah bahkan ia lebih konyol. Fahri yang tampan namun sedikit jaim. Tiyan yang memiliki banyak penggemar dari setiap lantunan musik dan suara merdu dari mulutnya yang ia mainkan. Dan Diki sebagai pelengkap dari ketiganya, ia yang paling rame dan juga lebih mencolok jika tentang wanita.

Bahkan jika keempatnya berjalan beriringan puluhan pasang mata wanita akan dengan senang hati memperhatikan mereka. Jika diluar kelas mereka terkenal akan pesonanya masing-masing, tetapi tidak dengan di dalam kelas. Seperti pagi ini mereka terlibat dalam perseteruan yang membuat kelas XI-C tidak nyaman untuk dijadiakan tempat belajar. Bagi teman sekelas. Keempatnya adalah biang keladi, pembuat onar, sering cari perhatian dari guru-guru. Namun satu yang mereka tidak dapat dipungkiri, Fahri termasuk siswa pintar dengan peringkat tiga besar yang mampu mengalahkan siswa yang benar-benar tekun belajar.

"Sial! Lo tahu hari ini ulangan Matematika?" Tuding Tiyan sembari menggebrak meja milik Bimo dan Diki.

"Aishh! Si Tiang listrik! Ngapa gak bilang lo?" Maki Diki dengan segera mengeluarkan buku catatannya dari dalam tas.

"Lo onta! Belagak belajar ujung-ujungnya juga remidi." Ejek Bimo diakhiri dengan kekehan.

"Ah Bodo. gue mau nyontek." Balas Diki lalu menyalin buku catatannya menuju lembaran yang lebih kecil.

Dari arah berlawanan Fahri datang dengan tenangnya diikuti dengan siulan dari mulutnya.

"Nah ini dia jawaban gue baru datangng, Ayo duduk! Silahkan duduk," Ucap Bimo lalu mengambil tas milik Fahri dan membersihkan kursi milik Fahri. Seolah Fahri adalah Raja ketika ulangan tiba-tiba. Fahri yang diperlukan seperti itu sudah paham jelas dengan jalan pikiran teman-temannya.

"Iya! Gue udah belajar." Jawab Fahri lalu mengambil bukunya dan sedikit melirik rumus yang ada didalamnya.

"Mantab bro! Gak sia-sia gue duduk satu bangku sama lo." Ucap Tiyan berbangga diri.

Origami Surat AngsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang