OSA - 38 [Hambar]

37 20 33
                                    

•:Part 38:•

💌💌Origami Surat Angsa💌💌

•:BAB:•

💌💌Hambar💌💌

✉✉✉

Rani hanya mendiamkan dirinya di kamar. Pagi dihari libur yang tidak menyenangkan, meskipun hatinya telah lega namun tetap saja ia tidak minat ingin kemana-mana.

Rani masih saja memikirkan Bimo. Seperti sedang apa Bimo. Bagaimana keadaan Bimo. Apakah Bimo masih ingin menjadikan dirinya teman. Apakah Bimo mau ia repotkan. Semua masih tentang Bimo.

Suara ponsel membuyarkan lamunan Rani tentang Bimo. Rani langsung mengambil ponselnya.

Maaf. Jangan ngambek. Apalagi musuhin gue. Anggep gue gak pernah suka sama lo. Gue masih Momo lo yang selalu nyebelin.

Rani langsung membalas pesannya.

Mana sanggup gue musuhin lo Bim. Lo itu sebagian hidup gue. Maaf gue masih milih dia. Karena gue baru tahu dia juga ada rasa buat gue. Yakinlah cuma Lo yang gue sayang.
✓✓

Di sebrang sana Bimo tersenyum, hatinya seperti disayat. Sayang? Bimo terkekeh. Lalu kembali membalas.

Terimakasih macan betina❤ sorri gak bisa panggil peri Rani lagi :v

Rasanya mata Rani kembali panas ketika membaca pesannya yang terakhir.

Gpp kok Momo😂
✓✓

Rani melempar ponselnya dan kembali menenggelamkan wajahnya pada bantal. Lagi-lagi ponselnya berdering tanda seseorang menelepon. Hingga berkali-kali namun Rani biarkan. Ia butuh menangis lagi.

Ponselnya selalu berdering membuat Rani mengambilnya. Ternyata Eric yang menelponnya berkali-kali serta mengirim pesan.

Kenapa gak angkat telepon?
Gw kangen.

Maaf kak
✓✓

Percayalah lebih romantis surat-suratan daripada ginian.

Iya.
✓✓

Singkat banget balasnya sih.

Alderic is calling.

Rani menghela nafas kasar lalu menggeser tombol hijau. "Hallo"

"Hai ran, lagi ngapain?"

"Tidur"

"Emm, jalan yuk."

"Lagi sakit."

"Loh kenapa gak bilang? Yaudah aku kesana ya. Kamu mau dibawain apa?"

Tiba-tiba Rani ingin muntah mendengar penuturan Eric. Jika dulu ia yang lebay kenapa kini jadi Eric yang alay. Kan aneh.

"Halo ran? Kamu gak tidur beneran 'kan?"

"Eh, enggak kok. Enggak usah kesini aku mau tidur aja. Bye kak."

Sebelum menerima balasan, Rani lebih dulu mematikan sambungan teleponnya.

Origami Surat AngsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang