OSA - 20 [Mengupas luka lama]

89 26 4
                                    

•:Part 20:•

💌💌Origami Surat Angsa💌💌

•:BAB:•

💌💌Mengupas luka lama💌💌


💌💌Mengupas luka lama💌💌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







✉✉✉


Sore hari. Masih mengenakan seragam putih abu-abu ber-badge SMA Semesta, beberapa siswa berandalan berada di kedai kopi mang Totok tidak lain dan tidak salah mereka adalah geng The Rakalah.

Seperti biasa beberapa diantara mereka berkumpul hanya untuk menghabiskan waktu sore dan kembali ke rumah pada malam hari. Mereka berkumpul  hanya sekedar bermain catur, card ataupun bermain game online. Bukan salah mereka jika berkumpul bersama teman seperti ini membuat mereka nyaman dari pada berada di rumah namun hanya mendapatkan kesepian.

Beberapa dari mereka adalah remaja laki-laki yang kurang mendapatkan ketenangan di rumah dan memilih mencarinya di luar rumah. Biarlah orang berfikir mereka adalah remaja yang meresahkan warga. Sebab mereka melakukan karena faktor alamiah sebagai remaja yang ingin terlihat unggul lewat sesuatu meski jelas itu bukan prestasi.

Bimo dan Fahri duduk di kursi tepat di bawah pohon rambutan sembari menghisap tembakau dan juga kadang menyeruput kopi dalam cangkir yang ada dalam genggaman mereka. Sesekali mereka hanya mengobrol kan hal kecil dan juga ringan yang berakhir dengan kekehan.

"Aldo!" Teriak salah satu anggota the Rakalah dan beberapa anggota lainnya mulai gaduh akibat kedatangan tamu tersebut.

"Weh udah sehat bro?" Sapa Diki yang langsung menjabat tangan Aldo.

"Udah." Balas singkat Aldo lalu ia mencari sosok Fahri yang tak terlihat dari kerumunan.

Mendengar seruan Diki dan anak-anak lainnya membuat Fahri berdiri lalu mendekat kearah Aldo. Fahri menyisakan Bimo sendiri ditempatnya tadi hanya dengan diam mematung.

Aldo tersenyum ketika melihat Fahri yang menghampirinya, sudut matanya sedikit melihat bayangan Bimo dari belakang tubuh Fahri. Membuat Aldo sedikit mengumpat dalam hati. Tujuan Aldo datang adalah karena Fahri.

"Tadi gue kerumah tapi kata orang rumah lo disini jadi gue kesini." Terang Aldo sembari memperhatikan yang lain. Ia juga menatap tajam mata Bimo yang berpapasan dengan mata miliknya.

"Mau ngapain emangnya? Gabung sini yuk ..." Ajak Fahri yang membuat Aldo menggeleng.

"ikut gue bentar yuk. ada yang mau gue bicara in."

"Gak bisa disini?" Tanya Fahri lagi.

"Gak bisa. Ini privasi dan penghianat gak boleh denger.." Sindir Aldo lantang tentu saja dapat didengar oleh kedua telinga Bimo. Fahri menghela nafas kasar lalu mengangguk dan keduanya melangkah pergi.



Origami Surat AngsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang