OSA - 5 [Teman kala bocor]

198 110 86
                                    

•:Part 5:•

💌💌Origami Surat Angsa💌💌

•:BAB:•

💌💌Teman kala bocor💌💌

💌💌Teman kala bocor💌💌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✉✉✉

Menurut Rani mata hitam lekat milik Eric itu bagaikan obat bius yang dapat membuatnya linglung seketika. Bahkan jika mata hitam tersebut bertemu dengan mata cokelat miliknya, mungkin jika Rani tak kuat, serangan jantung kapan saja bisa menghampirinya.

Bagaimana tidak serangan jantung bila tiba-tiba tanpa sebab tuan penebar es dari kutub Utara menatap Rani yang bukan siapa-siapa, sedangkan banyak gadis yang lebih terkenal dari dirinya yang juga menjadi pengagum Eric.

Sudah lebih dari satu tahun mengagumi Eric, baru kali ini Rani memiliki ketidak sengajaan ditatap oleh sang idola. Memang rezekinya untuk menemani dirinya yang dihukum.  Bel istirahat membuat  Rani tersadar dari lamunannya dengan segera ia menggambil tas lalu  melangkah menghampiri Bimo

"Tangan gue pegel nih," aku Bimo sembari menghentakkan tangannya disela-sela keduanya melangkah menuju ruang kelas.

"Makanya jangan ajak gue Bolos." Cibir Rani.

"Lo kurang awal sih bangunin gue." Jawab Bimo cepat dengan mengedihkan bahunya.

"Kampret Lo. Makanya tidur jangan malem-malem, sekali tidur lama kaya orang mati 'kan?" Bimo menatap Rani dengan memundurkan kepalanya.

"Coy.. coy .. amit-amit deh. Lo kalau ngomong santai dong." Rani menatap Bimo jijik ketika Bimo memukul pelan kepalanya dengan tangan menggenggam.

"Gitu aja baper!"

Keduanya terus berdebat hingga tiba di kelasnya. Kelas mulai sepi, karena sebagian dari mereka akan berhamburan ke kantin untuk mengisi perut yang mulai keroncongan. Hanya ada beberapa siswa didalam.

Mata Rani menangkap sosok Lintang yang sedang membaca buku. Jika biasanya Rani duduk dengan Bimo maka kali ini tidak. Rani memilih duduk dengan Lintang.

"Lin gue duduk sama lo ya?" Tanya Rani ketika sampai didepan Lintang.

"Eh, iya ran sini. Duduk sama gue aja," Rani pun duduk disamping Lintang. "Gue 'kan juga udah pernah bilang lo duduk sama gue aja dari dulu.."

"Hehehe iya juga sih, tapi sekarang gapapa 'kan? Males juga sih duduk sama bimo." Kata Rani sambil menatap Lintang.

"Gue jadi seneng ada temennya." Jawaban Lintang membuat Rani tersenyum samar.

Tak mudah Rani mendekati seseorang untuk menjadi temannya, apalagi ketika teman-teman perempuan di kelasnya yang selalu membicarakannya yang duduk dengan laki-laki dan kemana-mana dengan Bimo. Tapi kini Rani akan belajar untuk menerima Lintang, apapun yang akan terjadi dimasa depan akan ia terima resikonya.

Origami Surat AngsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang