Mulai Menyerah

2.4K 88 2
                                    

Bik Rahmi membantu Amara berdiri.Amara menyesal karena membohongin Satya tentang Anjani anak mereka berdua.
"Allah mengatur kehidupan
Tolong ampuni diri ini
Atas segala kesalahan
Atas segala perbuatan
Yang pernah aku lakukan"
Amara bernyanyi sambil berjalan.Amara menyesal mengingat kejadian dimana Amara dan Satya melakukan hubungan suami istri tapi mereka belum menikah sampai pada akhirnya Amara mengandung anak Satya.
"Oh tuhanku ampunilah
Ku akui ku bersalah
Janganlah aku kau pisahkan"
Amara bernyanyi duduk di bangku taman.Amara mengingat Saat dia pergi dari rumah.Meninggalkan Marsha dan Amara harus menanggung aib sendirian tanpa Satya.
"Oh kekasih maafkanlah
Karena tak berpikir panjang
Janganlah aku kau campakkan"
Amara bernyanyi dan terduduk
di rumput sambil menangis.Amara mengingat kejadian dimana dia bohongin Satya tentang Anaknya dan membuat Satya kecewa padanya.Amara sebenarnya ke bawa Emosi.
Bik Rahmi membawa tubuh Amara duduk di kursi.Amara hanya terdiam dan hanya menangis.
"Nak Puspita kenal Den Satya" Tanya Bik Rahmi.
"Iya,Bu.Dia orangnya bu,Dia orang yang bersama saya untuk melakukan hubungan itu dan Anjani adalah anak kandung dia,Bu" Ucap Amara menangis.
"Ya tuhan,Den Satya kenapa kayak gini" Ucap Bik Rahmi.
"Ibu,Kenal Satya" Tanya Amara.
"Ibu,Kenal banget sama dia,Dia itu anak majikan Ibu dan Ibu sudah mengganggap dia anak saya sendiri" Ucap Bik Rahmi.
Amara mengendong Anjani.
"Hy Anjani Sayang,Kamu tengok pria tampan tadi dia ayah kamu,Ayah kamu ganteng kan,Makanya ibu tergila gila sama ayah kamu" Ucap Amara tersenyum.
Di sisi lain Satya meminum alkohol begitu banyak di kamar Apartementnya.Satya mabuk dia membaring di kasur.Satya menangis.
"Kenapa kamu tega Amara,Kenapa kamu ngugurin anak kita,Kenapa.Aku tau aku salah,Bukan berarti kamu harus ngugurin anak kita" Ucap Satya melempar botol kaca itu menjadi pecah.
"Kenapa kamu tega Amara,Kenapa kamu tega" Ucap Satya menangis.
Keesokkan harinya tiba tiba warga datang ke rumah Bik Rahmi.
Bik Rahmi dan Amara keluar dari rumah.
"Ada apa yang bapak dan ibu" Tanya Bik Rahmi.
"Heh Ibu ibu,Ini gadis ini,Cewek murahan bu,Masa dia berbuat mesum di warung ini,Pakai pelukan pelukan lagi sama lelaki dan berciuman lagi,Dasar kecentilan" Ucap Reni seorang ibu yang iri dengan kecantikkan Amara.
"Maafnya Nyonya Reni terhormat,Apa buktinya saya melakukan hal mesum sama laki laki" Tanya Amara.
"Heh jangan banyak Alasan dech,Nih buktinya" Ucap Reni menunjukkan Foto dia dan Satya dalam hp Reni.
"Tengok foto ini mereka sangat dekat dan berciuman,Kalian pikir dech jangan jangan tuch Anjani,Anak haram mereka" Ucap Reni.
"Heh,Jangan mulut lo,Anjani bukan Anak haram,Jangan Mulut lo" Ucap Amara kesal tapi di tahan Bik Rahmi.
"Kalian nggak mau kah,Kalau kampung kita tercemar,Jadi lebih baik usir aja gadis ini dan anaknya dari kampung sini" Ucap Reni.
"Oke,Saya bakal pergi dari kampung ini,Tapi biarin bayi saya tinggal di sini" Ucap Amara.
Mereka semua menganggukkan kepalanya.Amara menghampiri Anjani dan mengendongnya.Amara menangis memberikan Anjani ke Rahmi.
"Bu,Nanti kalau Satya ke sini,Ibu kasi Anjani ke Satya ya dan titip surat ini untuk Satya" Ucap Amara memberikan surat untuk Satya di titipkan ke Rahmi.
"Sayang,Maafin Ibu ya,Tapi kamu tenang aja,Nanti kamu bakal di rawat Bik Rahmi dan Ayah kamu" Ucap Amara menangis dan mencium kening Anjani.
Amara berjalan pergi meninggalkan kampung.Amara memilih untuk pergi dan melupakan Satya selamanya.Dia memberikan Anjani ke Satya.Mungkin kalau Anjani Di rawat Satya.Kehidupan Anjani lebih baik.Daripada bersama Dirinya.
Amara berjalan menuju sungai.
Amara terlalu capek untuk menghadapin semuanya.Amara berjalan menuju sungai.Lama kelamaan Amara berjalan menuju ke tengah sungai.makin dalam dan makin dalam.Amara tenggelam.
Di sisi lain Satya menuju sungai.
Satya melihat ada yang tenggelam.Satya terkejut.Satya membuka bajunya dan menyelam ke sungai.Satya berenang ke Amara yang tenggelam.Satya memegang tangan Amara mendekatkan tubuh Satya ke Amara.Satya terkejut melihat Amara.
Satya membawa Amara ke tepian.Satya menepuk pipi Amara lembut.
"Amara,Bangun.Heh Sayang bangun" Ucap Satya.
Satya memakai bajunya dan mengendong tubuh Amara yang lemah.
Beberapa Saat Kemudian.
Satya sampai di apartementnya.Satya membaringkan tubuh Amara di kasur Apartementnya.
Beberapa Saat Kemudian.
Satya menunggu Amara sadar dari pingsannya.Satya duduk di ruang tamu.Amara tersadar dari pingsannya.Amara melangkahkan kakinya keluar dari kamar Apartement.Satya mendengar suara langkah kaki.Satya berbalikkan badannya.Satya tersenyum melihat Amara.Satya berjalan menghampiri Amara.Mereka saling berhadapan dan saling memandang.Satya ingin berbicara sesuatu ke Amara tentang Alasan Satya pergi meninggalkan Amara.
"Kenapa kamu menyelamatkan aku" Ucap Amara dingin.
Satya ingin berbicara.Tapi Amara memotong perkataan Satya.
"Padahal aku lebih suka mati,Daripada aku harus hidup menderita" Ucap Amara dingin.
Satya terkejut mendengar perkataan Amara.Jujur Satya sudah nggak membenci Amara.Karena ini bukan Salah Amara.Tapi Salah dirinya.

BERSAMBUNG

Vote And Comment.

Kesetiaan Cinta {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang