Bertemu Lagi Tapi Kamu Berbeda

2.5K 90 0
                                    

2 Tahun Kemudian.
Sudah 2 tahun berlalu.Satya tidak menemukan Amara.Satya mengurusin Anjani di bantu Bik Rahmi dan Satya menjadi sosok yang dingin.Satya tidak mempedulikan siapapun.Banyak gadis gadis di kampus mendekatin sejak tau Amara menghilang.Tapi Satya mencuekin mereka dan bersikip dingin ke mereka.
Satya juga sering memandang bangku Amara di depannya.Satya berharap Amara duduk di bangku itu dan menoleh tersenyum memandang Satya.Tapi itu hanya khayalan Satya.Satya juga nggak pernah nokrong dan ke club Malam.Satya hanya lagi fokus kuliah,Kerja dan Anjani.
Keesokkan harinya Satya menggunakan kacamata sedang mengetik tugas kuliahnya.Tiba tiba Marsha datang ke Apartement Satya.Satya bingung.Tiba tiba Marsha datang ke Apartement.
"Sat,Ini tentang Amara" Ucap Marsha.
"Satya,Udah cari Amara tapi nggak ketemu,Tan" Ucap Satya sibuk mengetik tugasnya.
"Tante dapat info dari teman tante kalau mereka lihat Amara" Ucap Marsha.
Satya terkejut.Dia berhenti mengetik tugasnya.Satya melepaskan kacamatanya.Satya menoleh memandang Marsha.
"Dimana Tan,Mereka ketemu Amara di mana" Ucap Satya.
Beberapa Saat Kemudian.
Satya sedang mengemudikan mobilnya.Dia mengingat perkataan Marsha.
"Katanya Mereka Saat itu mau jenguk keluarga mereka,Sekali mereka melihat Amara di rumah sakit jiwa,Mereka tanya sama suster,Dan kata suster Amara mengalami gangguan kejiwaan,Amara hanya mengingat Anjani tapi dia tak mengingat siapapun termaksud kamu Satya" Ucap Marsha.
Satya melajukan mobilnya cepat.Satya sampai di rumah sakit jiwa.Satya menahan tangisnya.Satya berjalan menuju rumah sakit jiwa.Satya melihat Amara sedang ditemani suster.Amara sedang mengendong bantal di anggap Anjani.Satya melihat Amara memakai baju pasien rumah sakit jiwa dan rambut panjang Amara yang begitu indah sekarang acak acakan dan berantakan.Satya membalikkan badannya sambil menangis.Satya menghapus Air mata.Satya berbalik badannya dan berjalan menuju mereka.Amara bersama suster itu berjalan melewatin jembatan.
Amara sedang mengendong bantal.Tiba tiba Bantal Amara terjatuh ke bawah jembatan dan Saat itu suster sedang mengangkat telpon.Satya menghampiri Amara.
"Anakku Anjani,Anakku" Teriak Amara gila.
Amara melompat dari jembatan untuk mengambil boneka yang dianggap anaknya.Satya memegang tangan Amara.Amara memandang Satya terpesona.
"Ayuk naik" Ucap Satya lembut.
Satya menarik tangan Amara pelan pelan.Suster mengingat Pasiennya Amara.Satya menarik tubuh Amara ke atas jembatan.Amara terjatuh di pelukan Satya.Satya dan Amara saling memandang.Satya tersenyum.Amara terpesona memandang senyum Satya.
"Kamu tampan,Aku suka" Ucap Amara.
Suster menghampiri Amara.
"Maaf Pak,Pasien saya agak sakit jiwa" Ucap Suster menarik tubuh Amara menjauh dari Satya.
"Ih lepas,Aku mau ketemu pria tampan itu lagi,Ih lepas" Ucap Amara memberontak.
"Kamu jangan mimpi untuk dapatin cowok setampan itu,Karena kamu gila" Ucap Suster.
"Ih lepasin,Aku nggak gila" Ucap Amara.
Suster itu tetap menarik tubuh Amara tidak mempedulikan perkataan Amara.Amara menoleh memandang Satya.Satya tersenyum.Amara terpesona dengan Satya.
"Setidaknya walaupun kamu tak mengingat aku Amara,Tapi dari tatapan kamu ada cinta di mata kamu hanya untuk aku" Ucap Satya.
Satya memasukin rumah Sakit jiwa itu.Mencari ruangan dokter di rumah sakit jiwa ini.Satya memasukin ruangan dokter.
"Permisi Dok" Ucap Satya.
"Iya, Ada apa Pak,Bisa saya bantu" Tanya Suster.
"Saya Satya,Saya mau minta izin untuk membawa calon istri saya Amara Puspitasari" Ucap Satya.
"Oh kamu calon suami Amara,Kenapa kamu nggak jemput Amara beberapa hari yang lalu" Tanya Dokter.
"Saya selama ini sudah mencari calon istri saya dan calon istri saya hilang selama 2 tahun,Saya dapat informasi dari teman Mama Amara,Kalau Amara tinggal disini,Kalau ada nggak percaya ini foto saya dan Amara" Ucap Satya menunjukkan fotonya dengan Amara di hp Satya.

"Saya selama ini sudah mencari calon istri saya dan calon istri saya hilang selama 2 tahun,Saya dapat informasi dari teman Mama Amara,Kalau Amara tinggal disini,Kalau ada nggak percaya ini foto saya dan Amara" Ucap Satya menunjukkan fotonya dengan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dokter itu percaya.
"Suster,Tolong bawakan pasien Amara kesini" Ucap Dokter.
"Baik dok" Ucap Suster.
Suster pun pergi dari ruangan dokter.Dokter memberikan obat untuk Amara ke Satya.Satya menerima obat itu.Suster pun membawa Amara masuk ruang dokter.Amara begitu bahagia melihat Satya.
"Makasih Dok,Atas pertolongan,Satya akan membawa Amara pulang" Ucap Satya.
Satya merangkul tubuh Amara menggunakan pakaian 2 tahun yang lalu.Saat dimana Amara meninggalkan Satya dan Anjani.
Satya memasukin Amara ke dalam mobilnya.Satya menuju ke kursi pengemudi.Satya menyalakan mesin mobilnya dan mengemudikan mobilnya meninggalkan rumah sakit jiwa.
"Kamu ingat siapa aja" Tanya Satya.
"Aku nggak ingat siapa,Ah tapi aku ingat Anjani Anakku mana kok nggak di bawa,Anjani sayang kamu dimana" Ucap Amara.
"Anjani ada di rumah,Anjani juga anak aku" Ucap Satya.
"Hehehe emang kamu siapanya aku" Tanya Amara.
"Aku Satya,Calon suami kamu dan sekaligus ayah dari anakmu" Ucap Satya.
Amara hanya terdiam.
Memandang permandangan yang indah sambil tertawa.Satya merasa kasihan dengan Amara.Satya menahan air matanya.

BERSAMBUNG

Vote And Comment.

Kesetiaan Cinta {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang