FALLING IN LOVE

420 24 1
                                    

Justin masih mengingat mimpi malam kemarin. Tak hanya membekas di otak, mimpi itu juga menorehkan bekas yang nyata. Bahu kirinya terdapat tiga goresan panjang mirip cakaran beruang. Dia masih terheran pada mimpi aneh itu. Pria menyeramkan dalam mimpinya menyebut nama Angela. Justin sangat yakin Angela yang dia maksud adalah Angela Morveena, Nanny baru putranya.

“Apa yang semalam itu ulah hantu? Oh, tidak, tidak. Hantu tidak akan berani menyentuhku dan melukaiku,” gumam Justin sambil mempercepat gerakan mengancing kemejanya.

Pria itu melangkah ke luar kamar setelah selesai berpakaian. Dia berjalan lurus ke kiri tempat kamar Charles. Sebelum mengetuk pintu, dia melihat pintu kamar sang putra sudah terbuka sedikit. Dia mengintip penasaran ke dalam kamar, lalu tersenyum lembut melihat pemandangan itu. Di mana Angela sedang mencoba membangunkan Charles dengan beragam aksi. Dari mulai meniru suara harimau yang ditakuti Charles sampai membicarakan dengan keras akan membakar tas dan tablet sang putra.

Angela sesungguhnya benci untuk membangunkan seorang bocah dari tidurnya. Itu lebih merepotkan daripada membangunkan sang ayah yang sedang mabuk. Jika ingin membangunkan sang ayah, dia hanya tinggal menyiramnya dengan air es. Akan tetapi, dia tidak bisa melakukan hal segila itu untuk membangunkan Charles. Bisa-bisa dia dipecat dan bahkan dituntut ke polisi atas kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur.

Tidak ada cara lain yang dapat Angela lakukan selain cara konyol ini. Empat cara sudah dilakukan, dan terakhir ini dia sudah berdoa pada Tuhan sembari melakukannya. Yakni berkoar keras akan membakar tas batman dan tablet Charles. Detik berikutnya, anak itu melotot, melompat dan berdiri di atas tempat tidur seraya berteriak.

“TIDAKK! JANGAN BERANINYA MEMBAKAR TAS DAN TABLET-KU!”

“Ah, Charles! Akhirnya kau bangun juga, Bocah. Itu cuma bercanda, kok!”

Angela tersenyum dan tertawa keras, tidak tahu kalau apa yang dilakukannya belum membuat emosi Charles mereda. Geraman serupa kucing liar terdengar dari Charles, menyebabkan Angela memghentikan tawanya. Dia meneguk saliva lamat, kaki melangkah mundur perlahan begitu dia menatap mata Charles. Iris biru laut dengan kilat keemasan yang aneh dan menakutkan. Saat itu juga, Angela yakin mendengar suara gemuruh air dari lantai seolah akan menjebol lantai yang dia pijak. Dia bahkan tidak tahu kalau akuarium bulat di belakangnya sudah kehilangan isi. Air beserta ikan nemo merah membentuk sepilah pisau agak panjang dengan si ikan berada di bagian gagang. Pisau melayang di udara tepat di belakang punggung Angela.

Mengetahui bahaya yang akan mengancam Angela, Justin melesat menerobos masuk ke dalam kamar sang putra. Dia mengibaskan tangan kanan ke arah pisau air di belakang Angela, membuatnya kembali seperti semula ke akuarium. Charles melirik geram sang ayah karena kekuatannya dihilangkan paksa. Bocah itu baru ingin melesat ke arah Angela, tetapi dia ditahan oleh Justin.

“Lepaskan aku, Daddy! Dia ... dia tidak boleh membakar tas dan tablet kesayanganku!” seru Charles memberontak.

“Dengarkan Daddy, Charles! Angela hanya bercanda! Dia tidak bersungguh-sungguh! Tenangkan dirimu, Nak!” Justin membentak dan menatapnya lekat. Iris biru samudera menampilkan simbol trisula emas kecil di tengah-tengah. Charles tersentak setelah tidak sengaja menatap mata sang ayah. Dia menunduk dalam, mengeluarkan rengekan kecil tanda meminta maaf.

“Bagus, Charles. Seperti itu, Anak Daddy. Lain kali, cobalah menahan emosimu. Apa kau ingin Angela dan yang lainnya tahu siapa kamu dan Daddy?” tanya Justin pelan.

Charles menggeleng lemah, masih menunduk. “Tidak, Daddy. Identitas sejati adalah nomor satu untuk dirahasiakan. Sama seperti yang dikatakan oleh kakek dan Daddy. Karena ... aku sama seperti batman.”

Fall into Devil [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang