MUST GO

100 7 1
                                    


“Sebastian?”

“Nona Angela, aku ingin berbicara empat mata denganmu.”

Angela sangat terkejut mendengar Sebastian menghilangkan sikap formal terhadapnya. Tidak, melainkan dia terkejut karena Sebastian mengetuk pintu kamarnya pada pukul satu pagi.

Mereka pergi ke dapur, duduk di ruang makan ditemani secangkir kopi dan sepotong victoria sponge cake hanya untuk Angela. Sebastian mempersilakan Angela menyicipi hidangan yang dia sediakan terlebih dahulu sebelum dia ikut duduk di kursi seberang.

Dari sini, Angela dapat sangat jelas merasakan aura kelam, dingin, dan intimidasi di balik raut wajah memelas itu.

“My Lord adalah anak yang menyedihkan dan sial. Aku mengatakannya jujur dari dalam hati. Dia ... mirip seperti diriku di masa lalu.” Sebastian memulai percakapan.

“Maksudnya? Maaf, aku belum mengerti tentang apa ini, Sebastian,” sahut Angela.

Iris merah delima menatap teguh Angela. “Aku bahagia melihat Tuan Luke menemukan jodohnya hari itu. Tapi untuk kali ini, aku marah. Tuan Luke masih bisa mendapatkan wanita lain untuk dia nikahi. Bukan kau, Nona Angela. Aku sudah bersumpah akan selalu ada untuknya. Tapi jika kau di sini, ingin menjadi pasangannya, maka nasibku akan dipertaruhkan.”

“Maafkan aku, Sebastian. Aku tidak bermaksud membuatmu dipecat atau menggantikan kewajibanmu memasak dan--”

Sebastian tertawa keras, lalu menatap datar Angela. “Bukan tentang pekerjaanku, Nona Angela. Ini tentang hidupku dan masa depan Tuan Luke. Mungkin juga masa depan kedua orang tuanya, para makhluk dunia ini, dan para makhluk dunia immortal. Jika kau bersatu dengan Tuan Luke, petinggi malaikat pasti akan menolak dan memberi hukuman pada kalian. Dan ... semua akan berimbas pada King Devan dan Queen Emily. Mereka pasti akan dipenjara seumur hidup atau paling buruk ... dihukum mati karena sudah berkali-kali melakukan kesalahan. Tuan Luke juga pasti demikian. Aku ... tidak ingin dia mati tanpa mewujudkan cita-citanya menjadi penguasa dunia Diarkzars.”

Angela menunduk dalam diam. Rasa penyesalan dan bersalah menggerogoti hati. “Jadi maksudmu ... lebih baik aku ... pergi dari hidup Luke ....”

“Maafkan aku sebelumnya ... tapi ... itulah yang aku maksud, Nona Angela. Jika kau pergi dari hidupnya, Tuan Luke pasti akan melupakanmu cepat atau lambat. Luka hati pasti akan terobati dengan cinta yang baru. Aku ingin dia menikahi sesamanya, seorang halfblood atau makhluk dari dunia immortal tempat kelahirannya. Dia ... bisa menjadi penguasa dunia ini tanpa perlu menantang maut dan melanggar aturan petinggi malaikat. Karena Malaikat adalah pengatur seluruh dunia Diarkzars dan Immortal.”

“Bolehkah aku memikirkannya sebentar?” Angela mendongak memperlihatkan air mata yang membasahi pipi.

“Hanya sampai jam dua pagi, Nona Angela. Jika kau siap untuk pergi, buatlah alasan yang tidak mencurigakan. Aku akan membantumu pergi dari sini,” balas Sebastian.

Angela tak bisa lagi berpikir untuk mencari solusi. Tidak ada yang bisa dia lakukan selain menerima bantuan dari Sebastian. Dia harus pergi dari hidup Luke, mate-nya, pria yang dia cintai selamanya. Meninggalkan satu keterangan setengah bohong berupa sepucuk surat untuknya.


LONDON, UK


Gelandangan. Inilah dia sekarang. Duduk dibangku taman dengan pakaian yang dia bawa dari bumi, bukan gaun mewah mahal yang setara milik Lady Diana. Hanya sweater tipis merah maroon dan celana jeans biru usang. Angela sangat mengingat pakaian ini dia beli dari gaji pertamanya menjadi nanny dulu.

Fall into Devil [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang