WAKE UP JUSTIN!

224 13 2
                                    

Pic di atas adalah Justin Robbin

.
.
.
.



Seperti mimpi buruk, Angela merasa demikian. Ketika dia tersadar, dia dihadapkan dengan sebuah kenyataan. Kenyataan pahit bahwa sekarang atau bahkan selamanya dia akan terperangkap di dunia mengerikan ini.

Angela berada di sebuah kamar dengan background merah dan hitam. Tidak ada tempat untuk melarikan diri dari sini. Di sekelilingnya hanya ada tembok merah dan hitam tanpa pintu dan jendela. Sudah mirip ruangan isolasi.

Angela tersentak kaget menemukan ada suara seorang pria di belakangnya. Dia mundur cepat beringsut ke sudut tembok, mata melotot liar ketakutan.
Pria raven berjas hitam mengerutkan bibir dengan pandangan kesal. “Nona, ini Hamba bawakan sarapanmu.”

Angela memberanikan diri menatap pada apa yang dibawa pria raven di dalam nampan alumunium. Semangkuk bubur gandum dan segelas susu putih. Lalu, dia meneguk ludah dan meneriakinya. "K-kau siapa! Dari mana kau datang!”

Sambil menundukkan kepalanya, pria itu berkata, “Perkenalkan, nama Hamba Sebastian Michaelis. Hamba adalah kepala pelayan di istana milik Lord Luke Salvator. Hamba bisa keluar-masuk ke sini sesuka hati, tetapi tetap atas izin Lord Luke Salvator. Hamba ditugaskan khusus untuk mengantarkan makanan kepada Anda.”

“Uughh ... kupikir tadi kau sejenis vampire seperti yang barusan kulihat,” ringis Angela.

“Mereka bukan jenis Hamba dan Hamba tidak wajib mengatakan siapa Hamba sebenarnya pada Anda. Biarlah Lord Luke Salvator yang mengatakannya pada Anda tentang identitas Hamba dan dirinya sendiri. Di sini, Anda aman dari serangan vampire,” terang Sebastian.

“Jadi, Sebastian ... apakah aku boleh ikut denganmu keluar dari ruangan ini?” Angela mendekat, berlutut di lantai sembari mempersembahkan binar permohonan.

“Maaf, Nona Angela. Hamba tidak bisa mengabulkannya. Perintah Lord Luke Salvatore adalah prioritas utama Hamba,” tolak Sebastian.

Sebastian menaruh nampan alumunium di atas kasur. Dia tersenyum senang melihat Angela duduk di sana memakan sarapan yang telah dia buat. Meskipun terkadang dia mendengar gumaman kekesalan dari mulut Angela.

Sebastian membawa kembali nampan alumunium berisi mangkuk dan gelas kotor. Dia membungkuk dan berpamitan undur diri. “Terima kasih sudah mau menyantap masakan Hamba, Nona Angela.”

Angela merasa sungkan melihat Sebastian merendahkan diri di hadapannya. Dia tidak suka dihormati berlebihan karena dia bukanlah seorang keturunan darah biru. Langsung saja, Angela meletakkan telapak tangan kanan ke pundak Sebastian, hendak memintanya berdiri tegak. Secara mengejutkan, Sebastian malah terkesiap, lalu menghilang seperti kedipan mata. Angela hanya bisa mengeluarkan suara ‘Oh’ seraya mematung di tempat.

***

Sebastian sedang berada dalam kekacauan. Dia selalu terbayang akan wajah Angela yang sangat cantik dan penuh kasih. Dia masih bisa merasakan sensasi aneh yang menenangkan setelah pundaknya disentuh oleh Angela.

Sebastian mencoba memikirkan hal lain, tetapi tetap saja bayangan calon ratu tuannya selalu melintas di kepala. Sejujurnya, ini kali pertama Sebastian berada di jarak yang sangat dekat dengan seorang wanita. Sebelumnya, dia bahkan tak pernah mendekati seorang wanita sekalipun.

Sadarlah, Sebastian! Dia adalah Calon Ratu Tuanmu! teriak Sebastian dalam hati. Dia tahu, tidak seharusnya seorang butler rendahan seperti dia mengagumi sosok Angela.

“Sebastian! Sebastian! Woy! Woy!”

Gonggongan anjing Hades menghancurkan lamunan Sebastian. Pria itu segera melesat pergi ke ruangan kerja si anjing Hades, Tuannya sendiri, Luke Salvator. Ketika berada di sana, dia membungkuk hormat menampilkan senyuman ramah palsu.

Fall into Devil [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang