CHAPTER 10 SARAH (PART 4)

5.7K 624 30
                                    

Yang aku rasakan saat ini, entahlah ... tak ada kata-kata yang mampu melukiskannya. Aku hanya merasa sakit disini ... di dalam hatiku ketika melihat Leslie terus berteriak kesakitan dan meronta-ronta meminta ikatannya dilepaskan. Kedua pria itu sedang duduk bersila di lantai sambil mulut mereka berkomat-kamit seperti sedang melafalkan sesuatu. Di saat bersamaan aku melihat Leslie berteriak pilu penuh kesakitan. Ranjang yang ditempati Leslie bergoyang dengan hebat seiring semakin kencangnya teriakan Leslie. Aku ingin menghentikannya, sungguh aku ingin berlari ke arah Leslie dan melepaskan ikatannya saat ini juga. Tapi mengingat kedua pria itu sedang berusaha mengeluarkan hantu sialan itu dalam tubuh Leslie, aku pun dengan berat hati mengurungkan niat dan keinginanku ini.

Tak hentinya aku melafalkan doa di dalam hatiku, agar hantu terkutuk yang merasuki tubuh Leslie segera keluar dari tubuhnya. Aku ingin segera mendengar suara Leslie yang menurutku merupakan suara termerdu dari sekian banyak suara wanita yang pernah telingaku ini dengar. Aku juga ingin segera melihat kedua mata bulatnya yang selalu sukses membuatku terpesona hanya dengan menatapnya. Senyumannya yang selalu berhasil membuat jantungku berdebar tak karuan hanya dengan melihatnya sekilas. Sifat keras kepalanya yang selalu membuatku berubah menjadi seseorang yang tak ku kenali karena dengan bodohnya aku selalu berakhir dengan mengalah dan menuruti keinginannya. Kebaikan dan kelembutan hatinya yang selalu membuatku tersentuh. Keberaniannya yang membuatku mengaguminya serta semua yang dimilikinya yang membuatku tergila-gila padanya sungguh aku sangat merindukannya. Aku ingin Leslie segera kembali padaku.

" Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !!!" Teriakannya sangat nyaring, teriakannya yang paling nyaring dibandingkan dengan teriakan-teriakannya sebelumnya membuatku membeku di tempat dengan tatapan mataku yang tertuju sepenuhnya pada Leslie. Mulutku kelu seakan-akan kehilangan kemampuan untuk mengeluarkan suara ketika ku lihat tubuh Leslie terangkat dengan posisi kedua tangan dan kedua kakinya masih terikat. Dia melayang di udara dan sedetik kemudian berubah posisi menjadi berdiri jika tali-tali yang mengikatnya itu tidak menahannya mungkin dia akan melompat saat ini.

Kepalanya menoleh ke arahku dan tatapannya yang menatap intens padaku penuh dengan pengharapan aku akan membantunya menghilangkan semua rasa sakit yang sedang dia rasakan. Untuk sesaat tatapannya itu terlihat seperti tatapan Leslie yang biasanya.

" Sean ... tolong aku, sakit sekali.. Hiks ... Hiks ..." suara memohonnya yang diiringi dengan suara isak tangisnya. Itu suara Leslie, tidak salah lagi dia telah kembali. Aku berjalan mendekatinya hingga kini aku berhadap-hadapan dengannya.

" Sean ... tolong aku, lepaskan aku ..." tanpa ku sadari tanganku terulur mencoba untuk menyentuh wajahnya dan menghapus air matanya.

" Sinta cegah pria itu, jangan biarkan dia menyentuhnya!!" sebuah teriakan terdengar dan membuatku kembali tersadar.

" Jangan menyentuhnya,, hantu itu masih berada di tubuhnya. Dia berusaha untuk menipumu, berpura-pura menjadi pacarmu agar kau merasa kasihan padanya. Biarkan Pak Thomas dan Pak Jerry yang menanganinya." Cegah resepsionis yang baru ku ketahui bernama Sinta.

" Ta ... tapi dia terlihat kesakitan."

" Pacarmu akan baik-baik saja, percayalah pada mereka. Mereka hanya berusaha mengeluarkan hantu itu dari tubuhnya."

" Sean ... tolong aku, sakit sekali Sean ... Hiks ... Hiks ..." Leslie terus memohon padaku, membuatku tidak sanggup lagi melihatnya.

" Tutup wajahnya dengan selimut!!" Teriak pria yang bernama Jerry dan segera dituruti oleh Sinta. Sinta membentangkan selimut sehingga menutupi kepala dan hampir seluruh tubuh Leslie yang masih dalam posisi berdiri.

" Hihihihihihi ..." suara tawa menyeramkan itu kembali terdengar menggema di dalam kamar.

" Aku tidak akan mengampuni kalian. Kalian akan merasakan pembalasanku !!!" teriakan itu terdengar, aku yakin teriakan itu berasal dari tubuh Leslie. Tapi suaranya jelas itu bukan suara Leslie. Mungkinkah itu suara hantu terkutuk yang merasuki tubuh Leslie?

" Diam kau arwah penasaran. Katakan apa tujuanmu sebenarnya?" kali ini Pak Thomas lah yang mengajukan pertanyaan pada hantu itu.

" Balas dendam ... Balas dendam ... Balas dendam !!!" teriak hantu itu dengan suaranya yang semakin menggema.

" Keluar sekarang juga dari tubuh gadis itu!!!" Teriak Pak Thomas yang disahuti dengan tawa menyeramkan dari hantu itu.

" Tidak akan pernah sebelum dendamku terbalas, Hihihihihihi ..." Pak Thomas berdiri dan melemparkan sesuatu berwarna putih ke arah Leslie, garamkah itu? sedangkan Pak Jerry masih duduk bersila sambil mulutnya yang terus berkomat-kamit.

" Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaa !!!" teriakan kesakitan kembali terdengar. Aku terbelalak ketika menyadari sesuatu berwarna merah merembes pada selimut yang menutupi wajah Leslie. Darah itu membentuk lingkaran, semakin melebar seiring dengan Pak Thomas yang terus melemparkan garam ke arah Leslie.

" SEAN TOLONG AKU !!!" teriak hantu itu dengan suara Leslie membuat jantungku terasa sakit bagaikan tertusuk berpuluh-puluh pedang.

Tubuh Leslie tumbang dan kini kembali telentang di atas tempat tidur.

" Apa hantu itu sudah keluar?" tanyaku antusias. Namun aku merasakan kembali kekecewaan ketika Pak Thomas menjawab pertanyaanku dengan gelengan kepalanya.

" Arwah itu masih berada di dalam tubuhnya, kita bisa bernafas lega untuk sementara ini. Tapi tidak lama lagi dia akan kembali berontak." Pak Thomas mengatakan itu dengan hembusan nafasnya penuh penyesalan.

" Kenapa kalian belum juga berhasil mengeluarkan hantu sialan itu dari tubuhnya?" Aku sangat emosi, aku yang biasanya selalu berhasil mengendalikan emosiku merasa sepanik ini untuk pertama kalinya. Bagiku ini merupakan bukti nyata batapa berartinya Leslie bagiku. Aku tidak pernah merasa setakut ini sebelumnya, aku takut Leslie tidak akan pernah kembali lagi. Aku takut kehilangan Leslie.

" Hantu itu penuh dengan amarah dan dendam. Dia sangat kuat." Kali ini Pak Jerry yang menjelaskannya padaku. Ku hampiri tubuh telentang Leslie, lalu ku singkirkan selimut yang menutupi wajahnya. Hatiku kembali retak ketika ku lihat darah keluar dari mulut dan hidung Leslie. Wajahnya sangat pucat, lingkaran hitam itu masih melingkar di kelopak matanya. Tidak diragukan lagi hantu itu memang masih berada di dalam tubuhnya.

Aku tidak ingin membiarkan Leslie dalam keadaan ini lebih lama lagi. Hatiku mengatakan ... aku akan kehilangan Leslie untuk selamanya jika aku tidak melakukan apapun untuk menyelamatkannya.

Sebuah pemikiran pun terlintas di benakku, Ya ... aku sadar aku tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan Leslie. Aku pun tidak bisa mempercayakan pengusiran hantu itu pada Pak Jerry dan Pak Thomas yang baru saja aku kenal. Tindakan mereka hanya akan membuat Leslie semakin kesakitan, karena mereka sama sekali tidak peduli pada kondisi Leslie. Mereka hanya ingin mengeluarkan hantu itu dari tubuh Leslie tanpa mempedulikan kesakitan yang dirasakan Leslie.

Hanya ada satu orang yang menyayangi Leslie lebih dari siapapun. Seseorang yang menganggap Leslie orang terpentingnya. Satu-satunya orang yang bisa membantuku menyelamatkan Leslie tanpa menyakitinya. Sudah ku putuskan aku akan menghubunginya. Aku akan meminta bantuan Angie. 


Maaf ya saya potong dulu ceritanya, bagi kalian yang merindukan Angie dan Leo, sedikit bocoran ... saya akan memunculkan mereka lagi di chapter berikutnya. jadi mohon kesabarannya untuk menunggu ya, Hihi ...

See u next chapter ...

Grandes High School (Leslie & Sean) {Proses penerbitan}Where stories live. Discover now