Grandes High School (Leslie & Sean) {Proses penerbitan}

CHAPTER 48 SEAN (PART 2)

" Leslie ... apa Sean sedang mengalami suatu masalah yang membuatnya sering melamun sendirian?" tanya Angie yang membuatku termenung. Masalah yang membuat Sean terlihat sering melamun sendirian, ku rasa memang ada. Dia bersikap aneh semenjak mengetahui masalah keluarganya. Setelah aku berhasil menenangkan arwah ayahnya yang masih gentayangan di rumahnya, tak lama sikap Sean pun berubah drastis.

" Kenapa kau tanyakan itu pada Leslie?" Pak Leo menanyakan itu pada Angie. Aku juga cukup penasaran ingin mendengar alasan Angie menanyakan hal itu padaku.

" Ilmu hitam itu seharusnya tidak bisa mempengaruhi manusia semudah itu kecuali jika orang itu sedang tertimpa masalah yang membuatnya sering kehilangan konsentrasi, atau sebuah masalah yang membuat sisi gelap orang itu muncul. Ingat ... setiap manusia itu pasti memiliki sisi gelap, orang-orang yang tidak mampu meredam sisi gelapnya inilah yang kita sebut sebagai kebencian. Orang yang termakan oleh sisi gelapnya sehingga timbul perasaan benci dan dendam di dalam hatinya. Jadi Leslie ... apa kau tahu sesuatu tentang Sean?" tanyanya lagi yang kali ini segera ku jawab.

Aku sangat mempercayai Angie dan Pak Leo. Aku tahu mereka tidak mungkin membocorkan rahasia keluarga Sean pada orang lain, karena itu ku ceritakan semuanya pada mereka. Tidak ada satupun yang ku rahasiakan dari mereka. Aku bahkan menceritakan tentang tante Silva yang tidak menyukaiku dan menentang hubungan kami. Tak lupa ku ceritakan juga perubahan sikap Sean padaku selama ini.

" Leslie ... kenapa kau tidak menceritakan masalah ini padaku? Seandainya kau memberitahuku sejak awal, mungkin hal ini tidak akan terjadi pada Sean !! sudah ku katakan segera beritahu aku jika kau tertimpa masalah apapun !!" Angie membentakku, aku tahu dia sangat marah padaku. Itu wajar saja karena aku telah merahasiakan masalah ini darinya.

" Maafkan aku, aku hanya tidak ingin membebanimu. Kau sedang mengandung, aku takut masalahku dan Sean akan membuatmu terbebani. Lagipula aku tidak pernah menyangka jika perubahan sikap Sean karena pengaruh dari ilmu hitam. Aku tidak pernah mencurigainya sedikit pun. Walaupun aku tahu ada sesuatu yang dia sembunyikan dariku." Penjelasanku ini sama sekali tidak membuat kemarahan Angie reda.

" Kau salah Leslie ... Sean tidak menyembunyikan apapun darimu. Perubahan sikapnya padamu itu murni karena pengaruh dari ilmu hitam itu. sepertinya orang yang sengaja mengirimkan ilmu hitam itu ingin mengacaukan pikiran Sean dan membunuhnya secara perlahan." Aku terbelalak mendengar penjelasan Angie. Jadi selama ini pemikiranku tentang Sean salah besar. Aku benar-benar keliru mengira Sean menyembunyikan sesuatu dariku selama ini.

" Seandainya saat itu kita langsung menanganinya dan mengeluarkan pengaruh ilmu hitam itu dari dalam dirinya. Sean pasti tidak akan mengalami semua ini. Leslie sadarkah kau? Nyawa Sean sedang berada di ujung tanduk, tubuhnya tidak akan bertahan lebih lama lagi. Hanya tinggal menunggu waktu sampai dia menghembuskan nafas terakhirnya." Sontak aku menangis begitu mendengar perkataan Angie. Separah itukah keadaan Sean? Tidak ... aku tidak ingin dia pergi.

" Sayang ... ini tidak boleh terjadi. Kita harus menyelamatkan Sean." Tegas Pak Leo yang tentu saja sepemikiran denganku.

" Benar Angie, kita harus menyelamatkan Sean bagaimana pun caranya. Aku tidak ingin kehilangan dia. Aku sangat mencintainya Angie, kau tahu itu kan?" Tangisanku semakin kencang, aku bahkan merasa tubuhku sangat lemas karena terlalu takut membayangkan Sean akan meninggalkanku untuk selamanya. Aku benar-benar tidak sanggup tanpa Sean di sampingku. Aku sudah terbiasa ada dia di dekatku.

Angie memelukku erat dan mencoba untuk menenangkanku.

" Tentu saja kita akan berusaha untuk menyelamatkannya. Aku juga tidak ingin terjadi hal yang buruk pada Sean. Aku juga sangat menyayanginya seperti aku menyayangimu Leslie. Aku akan berusaha mengeluarkan pengaruh ilmu hitam itu dari dalam dirinya." Ucap Angie yang membuatku merasa lega seketika.