Ternyata tempat yang dipilihkan orangtua kami untuk kami berbulan madu adalah sebuah pantai indah yang sangat terkenal. Jika melihat masih banyak orang yang masih bersantai di pantai ini meski malam telah tiba, aku rasa setiap hari pantai ini selalu ramai terutama pada siang hari. Aku dan Sean langsung pergi ke kamar hotel kami yang memang sudah dibayar oleh orangtua kami.
Sesampainya di kamar hotel, ku biarkan Sean masuk ke kamar mandi terlebih dahulu walaupun sebenarnya aku sudah tidak sabar ingin segera mandi. Perjalanan kami ini membuatku sangat kelelahan.
Ketika akhirnya Sean selesai melakukan kegiatannya di kamar mandi, aku pun bergegas memasuki kamar mandi dengan membawa kado pemberian Angie yang saat ini sedang ku genggam. Hal ini pula yang membuatku ingin cepat-cepat pergi ke kamar mandi, aku sangat penasaran ingin melihat isi kado ini. Perkataan Angie tadi telah sukses membuatku sangat penasaran.
Setelah menyelesaikan mandiku, aku tidak langsung keluar tapi aku membuka kado dari Angie terlebih dahulu. Mataku membulat sempurna ketika melihat sebuah sexy lingerie berwarna hitam yang berada di dalam kado itu. pakaian super sexy ini, mana mungkin aku mau mengenakannya? Awalnya aku sempat ingin membuang benda ini, tapi mengingat kata-kata Angie tadi, yang mengatakan benda ini akan membantuku membuat Sean bahagia akhirnya kuurungkan niatku. Aku pun dengan terpaksa memakainya. Aku malu sekali jika harus menemui Sean dengan hanya mengenakan lingerie ini, karena itu aku memakai handuk kimonoku untuk menutupinya.
Begitu ku buka pintu kamar mandi, ku lihat Sean sedang berbaring santai di tempat tidur sambil membaca sebuah buku.
" Kau sedang membaca apa?" Tanyaku yang sepertinya membuat dia terkejut.
" Aku penasaran ingin mengetahui hadiah dari Leo. Aku pikir benda yang cukup berguna ternyata hanya sebuah buku yang tidak jelas asal-usulnya. Huuh ... aku tidak membutuhkan buku seperti ini. Aku bisa melakukannya dengan caraku sendiri." Ucapnya sambil melempar buku itu asal. Mendengar perkataannya itu, aku bisa menebak buku apa yang diberikan Pak Leo padanya
" Oh iya apa yang diberikan Angie padamu? Aku melihat tadi kau membawanya ke dalam kamar mandi?" tanyanya yang membuatku gugup dan malu seketika. Aku merutuki kenyataan Sean melihatku membawa kado itu ke dalam kamar mandi. 'Kenapa dia harus melihatnya?' Batinku.
" Leslie ..." Panggilnya heran melihat kediamanku.
" B ... bukan apa-apa kok." Jawabku kikuk.
" Aku hanya ingin tahu saja, masa kau tidak mau memberitahukannya padaku?" Aku semakin gugup mendengar dia terus menanyakan itu padaku.
" S ... sudah ku katakan bukan sesuatu yang penting kok." Jawabku akhirnya, aku harap dia tidak akan terus memaksaku agar aku memberitahunya.
" Jadi kau mulai main rahasia-rahasiaan dengan suamimu sendiri?" cukup sudah ... sekarang aku tidak bisa mengelak lagi. Akhirnya dengan terpaksa aku pun memutuskan untuk memberitahunya.
Dengan gerakan perlahan ku buka kimono handukku, matanya membulat sempurna ketika menatap sexy lengerie yang ku kenakan. Sontak aku menunduk malu.
" Jadi itu hadiah dari Angie, lebih bagus dibandingkan hadiah dari Leo. Kau terlihat sangat indah." Katanya tanpa mengalihkan tatapannya dariku.
" Kau menyukainya?" tanyaku dengan tatapanku yang masih tertunduk.
" Tentu saja." Aku semakin gugup ketika melihatnya berjalan mendekatiku. Dia merangkulku dan membawaku duduk di pangkuannya.
" Aku bahagia sekali akhirnya bisa menikahimu. Tahukah kau betapa aku mencintaimu Leslie?" Katanya sambil memegangi tanganku.
YOU ARE READING
Grandes High School (Leslie & Sean) {Proses penerbitan}
TerrorLeslie dan Sean sudah dinyatakan lulus dari Grandes High School. kini mereka tengah menuntut ilmu di sebuah universitas. Awalnya kehidupan mereka berjalan dengan lancar, hingga beberapa masalah yang berhubungan dengan hantu kembali menimpa Leslie. L...