" Jika kalian ingin menyelamatkan pemuda itu, bujuklah gadis bernama Muggie itu untuk membatalkan kontrak yang sudah dibuatnya. Aku sudah mengajarkan caranya padanya." Jelas ayah Angie lagi tapi aku tidak terlalu memperhatikannya. Aku masih tidak sanggup mempercayai kenyataan ini.
" Leslie ... kau kenal gadis yang bernama Muggie itu? J ... jangan-jangan dia itu salahsatu temanmu yang dirawat di rumah sakit itu juga? Apa dia saudara sepupu Sean?" Ku jawab pertanyaan Angie itu dengan anggukan kepala.
" Kau tahu rumahnya dimana? Kita harus menemuinya." Sekali lagi ku anggukan kepalaku, entahlah aku merasa lidahku kelu untuk mengatakan sesuatu.
Kami bertiga pun bergegas menuju rumah Muggie, tapi sebelumnya aku mengirim pesan pada Sunny. Ku tanyakan padanya apakah Muggie sedang di rumah sakit bersamanya atau sudah pulang ke rumahnya. Ku hembuskan nafasku lega ketika Sunny membalas pesanku dan mengatakan Muggie sudah pulang ke rumahnya.
Sepanjang perjalanan tak hentinya aku memikirkan tentang kenyataan menyakitkan yang baru saja ku ketahui. Muggie yang selalu bersikap baik dan perhatian padaku. Muggie sahabat terbaikku yang sudah ku anggap saudaraku sendiri, ternyata dialah di balik semua penderitaanku dan Sean selama ini. Selain itu, aku sama sekali tidak mengerti alasan Muggie menginginkan kematian Sean. Memangnya apa yang sudah dilakukan Sean padanya hingga dia begitu membencinya? Padahal dari yang ku lihat, Sean selalu bersikap baik padanya, dia bahkan rela mengorbankan tubuhnya demi menyelamatkan Muggie dari serangan hantu Lucas di Mansion. Sungguh tidak masuk akal Muggie tega melakukan ini pada Sean, tapi aku akan segera mengetahui penyebabnya.
Sesampainya kami di rumah Muggie, aku terbelalak ketika mendapati Carl dan Leyna sedang duduk di teras rumah Muggie. Ku hampiri mereka dan ku tatap penuh curiga ke arah mereka. Mereka pun tampak terkejut ketika melihat kedatangan kami.
" Apa yang kalian lakukan disini?" tanyaku pada mereka.
" Kau sendiri kenapa datang kemari?" Leyna bertanya balik padaku.
" Cukup jawab saja pertanyaanku, Muggie ada di rumahnya kan?"
" Dia ada di kamarnya tapi dia menolak bertemu siapapun. Kami datang kemari juga karena ingin menemuinya." Carl yang menjawabnya. Jawabannya itu membuat sebuah pertanyaan terbersit di benakku.
" Untuk apa kalian menemuinya?" tanyaku lagi penuh curiga, entahlah sekarang rasanya sulit untuk mempercayai siapapun termasuk orang-orang yang sudah ku kenal baik.
" Ada sesuatu yang ingin kami bicarakan dengannya." Jawab Carl lagi.
" Apa itu?" tapi kali ini aku tak mendapatkan jawaban baik dari Carl maupun dari Leyna. Mereka hanya diam dengan saling melirik satu sama lain, membuatku semakin mencurigai mereka.
" Sudahlah kalau kalian tidak mau menceritakannya. Yang penting bisa antarkan aku ke kamar Muggie?" Kataku yang ditanggapi mereka dengan sebuah anggukan. Aku memang tidak tahu letak kamar Muggie karena inilah pertama kalinya aku mendatangi rumahnya. Aku tahu rumah Muggie ini juga karena Sean pernah memberitahuku bahwa rumah Muggie bersebelahan dengan rumahnya.
Sesampainya di kamar Muggie, ku dapati dia sedang meringkuk di tempat tidurnya. Tubuhnya dia tutupi selimut dan terlihat raut ketakutan di wajahnya.
" Apa yang kalian lakukan disini? Sudah ku katakan aku tidak ingin menemui siapapun !!" Bentaknya pada kami.
" Aku ingin menanyakan sesuatu padamu Muggie." Kataku dengan tatapanku yang tajam ke arahnya.
" Cepat kau katakan setelah itu tinggalkan aku sendiri !!" bentaknya lagi. Aku tidak pernah melihat Muggie yang seperti ini. Muggie yang ku kenal selalu bersikap ramah dan ceria. Mungkinkah sekarang dia memperlihatkan dirinya yang sebenarnya padaku? Dirinya yang selama ini dia sembunyikan dariku.
YOU ARE READING
Grandes High School (Leslie & Sean) {Proses penerbitan}
TerrorLeslie dan Sean sudah dinyatakan lulus dari Grandes High School. kini mereka tengah menuntut ilmu di sebuah universitas. Awalnya kehidupan mereka berjalan dengan lancar, hingga beberapa masalah yang berhubungan dengan hantu kembali menimpa Leslie. L...