24 - APAKAH INI CINTA?

39 5 1
                                    

Radit dengan gagahnya menyusuri koridor kelas, seperti biasanya selalu ada kicauan cewe cabe yang sudah berabad-abad naksir Radit, Radit hanya melemparkan senyum cool nya kepada para cewe tersebut.

Jam pelajaran pertama telah berakhir hingga TrioCateng kekantin untuk mengisi kekosongan diperut mereka, Radit melihat luas seisi kantin untuk mencari sosok yang menghantuinya beberapa hari terakhir ini, hingga tiba dia menemukan orangnya.

"Raa cantik banget sih" ujar Radit tanpa sadar melontarkan kalimat tersebut

"makasih ka" sambil senyum-senyum tidak karuan. "Aku kesana ya" pamit cewe tersebut.

Radit masih senyam senyum melihat gadis tersebut, hingga tersadar ternyata itu bukan Vitara melainkan Tiara, Radit mengucek matanya tidak percaya betapa bodohnya dirinya salah mengira orang

"Anjing, mata gua katarak apa ya?" Sesekali mengucek matanya kembali. "Eh Jul kasih pertanyaan angka di jari lu dong"

"Hahh!!" Julian bingung begitu pun Fahri, "pertanyaan? maksudnya?"

"Gini kita main tebak-tebakan angka dijari Lo gitu babi" ujar Radit

"Dasar gorila bilang gua babi yakali Julian tertampan sejagad raya dibilang babi, ehh tapi gua males ah kaya gak ada kerjaan aja" ucap Julian sambil kesal

Karna permintaan nya tersebut ditolak lantas Radit langsung meninggalkan kedua sejoli nan tampan tersebut dengan muka yang hampir kesel, Julian dan Fahri hanya melihat Radit yang berjalan meninggalkan mereka tanpa sepatah dua patah kata pun, Julian dan Fahri hanya saling tatap menatap.

Ditengah perjalanan Radit melihat seorang gadis yang berjalan berlainan arah dengannya mulai mendekatinya, dalam hati Radit menerka itu adalah Vitara namun terkaannya tersebut dia tepis karna dia mengira kalau matanya sekarang sudah dalam batas tidak normal, namun...

"Kaa ?" Sapa gadis tersebut sambil menatap Radit aneh karna Radit yang juga seperti orang linglung menatap kaku gadis tersebut, "Ka Radit!" Sapanya sekali lagi yang membuat Radit refleks mengucek kedua matanya

Radit mendekatkan badannya dan jarak mereka lumayan dekat dan tangan Radit mulai menyentuh pipi gadis itu sambil dicubit cubitnya, karna merasa pipinya dicubit Radit dan tersebut agak lumayan keras gadis tersebut menjerit lirih namun hanya dia dan Radit yang dapat mendengarnya

"Ka Radit, lu kenapa sih?" Tanya sekali lagi oleh gadis tersebut

"Lu Tara gak sih atau Maya gitu ohh atau gak Tiara lagi ehh bukan bukan kayanya Sinta eh jangan bilang Lo Cindy kan?" Terka Radit aneh banget seakan akan Radit linglung entah apa yang ada dalam pikirannya

Gadis itu terheran-heran melihat keadaan tersebut, keringat dingin serta dadanya yang mulai berirama disaat jarak antara keduanya semakin mendekat, "semoga ka Radit gak denger jantung gue mulai gila nih makin cepet aja bergeraknya terus bunyi lagi, haduhhh malu anying" ujar gadis tersebut dalam hati sambil mengerutkan kedua pelipisnya.

"Mata lo sih Tara banget" ujar Radit kembali menerka, "tapi Tara kan butek, buriq, lah ini mah kaya bidadari" Radit masih saja menatap mata gadis itu sesekali dari ujung dagu sampai ujung rambut dia absen sampai dia yakin kalau ini memang Vitara atau orang lain

Blusing! Gadis tersebut blusing mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Radit, hingga terdengar teriakan dari jauh ada seseorang yang memanggil namanya

VITARADIT (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang