15 - DIHUKUM ATAU MENGHUKUM

121 6 0
                                    

"kamu itu kayak cabe, pedes, tapi bikin candu"
----------

"Raa jadi bener Riana yang ngengunci lo ditoilet?" tanya seorang cowok bertubuh jangkung tersebut kepada Vitara, Vitara membulatkan matanya, siapa yang kasih tau dia, apakah Anggi yang kasih tau?.

Vitara terdiam, dia tidak ingin memperpanjang masalahnya, bukan karena Vitara takut akan nanti jika Radit mengetahuinya dia bakalan marah sama Riana, mungkin saja Radit ga bakal marah, malahan jadi berterima kasih kepada Riana karena telah membuat Vitara sengsara tanpa cape cape mempermalukannya dihadapan semua orang, pikirnya.

"lo budeg apa"

Vitara masih terdiam, terdiam sambil menatap hijau rerumputan yang sedang diinjaknya

"kalau lo masih diam, lo gue hukum" ancam Radit, dan sontak membuat Vitara berhenti menatap rerumputan dan beralih menatapnya.

"jangan hukum gue ka" pintanya dengan tangan yang membentuk meminta maaf.

Radit tersenyum semringah, semudah itu dia mengancam Vitara, "kalau ga mau dihukum, jawab aja pertanyaan gue, emang susah banget ya pertanyaan gue"

Vitara menghembuskan nafasnya pasrah, dan Vitara mengangguk beberapa kali, ini kode buat Radit kalau benar Riana yang menguncinya ditoilet, Radit paham akan kode tersebut.

"liat aja besok, Riana bakal gue hukum" celetuk Radit, dan membuat Vitara membulatkan matanya tidak percaya.

Vitara menatap Radit, "kaka serius mau hukum dia?" tanya Vitara memastikan, Radit mengangguk, "emang kaka ga seneng gitu?" tanyanya.

Radit membalas tatapan Vitara bingung, "seneng gimana ya maksudnya?"

"emang kaka ga seneng kemarin gue menderita tanpa cape cape kaka melakukannya" Vitara membuang tatapannya dan kembali menatap rerumputan.

Mendengar pengakuan Vitara, Radit tersadar, "emang gue sejahat itu ya, sampai sampai gue bahagia liat lo yang udah sekarat kemarin, tapi kok gue jadi care ya sama Tara" batin Radit

Seketika hening, Radit maupun Vitara kini tak lagi beradu mulut, hingga akhirnya datanglah Anggi sambil membawa dua botol mineral.

"Raa ternyata lo disini, gue cari lo kesana kemari, eh ternyata dibelakang sini" ujar Anggi sambil mendekati Vitara, "dan lo sama dia" cetus Anggi sambil mengernyit kearah Radit, bak dia sangat membenci anak itu.

"gausa kek gitu napa tatapannya, entar lo jadi jatuh cinta lagi sama gue" celetuk Radit sambil mengedipkan sebelah matanya untuk Anggi, Anggi bergidik geli.

"najis najis, andai waktu bisa gue puter kembali, gue ga bakal pernah mau saat itu lo deketin" ujar Anggi, Radit hanya menatapnya tidak membalas perkataan Anggi barusan

"ada apa Nggi" Vitara mulai membuka suaranya setelah beberapa saat terdiam.

"ga ada sih Ra, cuman gue mau ngasih ni buat lo" Anggi memberikan sebotol air mineral itu kepada Vitara, Vitara mengambilnya sembari mengucapkan terima kasih, "gue tau kok lo pasti belum makan atau minumkan, gegara dia tuh" tunjuk Anggi kepada Radit

Mendengar bahwa Anggi menyalahkannya kini Radit angkat bicara, "kok gue" Radit tidak terima

"ya jelas lo lah, orang baru mau istirahat kekantin, ehh datang datang langsung narik tangan Vitara dan membawanya pergi tanpa ijin dari gue"

Radit terkekeh, "emang harus ada ijinnya dulu ya, orang Tara itu bodyguardnya gue, terserah gue lah mau ajakin dia kemana"

"tapi lo ja..." Kalimat Anggi terputus karena Vitara angkat bicara, Vitara merasa penat mendengar perang mulut antara Radit dan juga Anggi.

VITARADIT (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang