16 - GOMBALAN RECEH

108 7 0
                                    

"Kalau dekat gue suka benci, tapi kalau jauh gue rindu, cinta serumit ini"
----------

"Dit lu kenapa, dari tadi lemon teanya cuman dipandang pandangin, entar dia baper sama lo, kan ribet, diminun Dit" cetus Julian asal, yang dari tadi mengernyit kebingungan dengan tingkah Radit yang berubah menjadi pendiam hari ini.

Radit menatap Julian malas, setelahnya kembali menatap lemon teanya, sambil mengaduk aduknya, hari ini Radit memang menjadi pendiam, dikarenakan dia selalu kepikiran permintaan Omanya disaat hari ulang tahun Omanya tersebut.

"Dit lo sehat kan?" ujar Julian dan langsung memegangi jidat Radit, sembari menceknya, namun tak panas sedikitpun.

Fahri juga mengernyit bingung dengan tingkah Radit hari ini, biasanya Radit selalu pecicilan kalau sedang ada caffe, kadang kadang suka menyapa nyapa cewek cantik yang lewat, bikin alasan ini itu hanya untuk mendapatkan id line cewek cantik yang digodanya, namun hari ini dia terlihat tak seperti biasanya, lebih terlihat kalem dan pendiam.

"Dit lu kenapa?, kalau ada masalah cerita aja" ujar Fahri sambil menyuapkan beberapa kentang goreng kemulutnya.

Radit mendengus, "gue emang lagi ada masalah" terang Radit.

Julian dan Fahri menatap Radit, "cerita aja kale" cetus Julian

"tinggal enam hari lagi Oma ulang tahun" ujar Radit dengan tidak semangatnya.

"jadi?" tanya Fahri

"jadi Oma ingin dihari ulang tahunnya, gue harus membawa pacar" sambung Radit.

Julian kini tertawa lepas, "apa hubungannya sama masalah lo?" cetus Julian dengan tawa yang masih bersisa.

"ya ada lah Jul, gue kan jomblo, terus Oma maksain banget gue bawa pacar, itu masalahnya"

Julian terdiam, tapi kalau Radit cari pacar didetik ini juga, pasti bakalan dapet, Raditkan banyak yang naksir, pikir Julian.

"sama Riana aja" ujar Julian, dan langsung membuat Radit membelalakan matanya, Julian bergidik, "biasa aja kale matanya"

"jangan sebut nama dia napa, lu merusak mood gue Jul"

Julian menatap Fahri, Fahri juga membalasnya, seakan akan mereka bicara lewat tatapan mata mereka, seolah ada sebuah kode yang Julian berikan kepada Fahri.

"bantuin gue dong" rengek Radit

"bantuin apaan" celetuk Julian.

"ya bantuin apa kek, cariin gue pacar" pinta Radit

Julian dan Fahri sama sama mendengus, "cari aja sendiri, lu kan ganteng, yang naksir lu disekolah banyak, pasti mudah banget dapetin pacar" ujar Fahri, Radit terdiam.

Yang naksir Radit disekolah memang banyak, yapi bagi Radit semuanya ga ada yang membuatnya tertarik, semua biasa aja menurutnya.

"tapi ga ada yang gue suka" Radit sedikit menaikkan suaranya, dan membuat Fahri yang awalnya terfokus dilayar hpnya kini menatap anak itu.

"ngomongnya jangan kenceng kenceng Dit, malu diliatin orang" ujar Fahri, dan perkataannya ada benernya juga, sebab orang yang ada dimeja sebelah Radit kini menatap mereka aneh.

"hehe sorry Rii, jadi gimana dong, cariin solusinya bro" pinta Radit.

"mending besok lu disekolah godain anak kelas sepuluh yang paling cantik, modusin apa kek, pacari dia disaat hari ulang tahun Oma lu aja, setelahnya putusin deh" terang Julian, dan Radit langsung merangkuk pundak Julian, sesekali mengusak jambul cetar milik Julian.

VITARADIT (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang