17 - NAZWA OR KARIN

98 4 0
                                    

"ka" sapa Nazwa kepada Radit sambil menengadahkan tangannya beberapa kali diwajah Radit, niatnya menyadarkan Radit yang dari tadi hanya menatap kosong tanpa mengikuti alur drama tontonan mereka

Radit akhirnya tersadar dari lamunannya, "ehh, napa Zwa?" ujarnya, dan mengucek ucek matanya.

"kaka kenapa, gue perhatiin dari tadi hanya bengong, kaka ga suka ya sama filmnya, sori ka gue ga tau kalau kaka gasuka"

Radit menggeleng, dan kembali menatap layar lebar didepannya,"ga kok, gue suka aja" ujarnya tanpa melirik kearah Nazwa.

Nazwa kembali memfokuskan matanya menatap layar lebar dihadapan mereka, dengan ditemani secangkir soda dan sebungkus popcorn yang telah mereka beli sebelum mereka memasuki studio bioskop tersebut.

Setelah film tersebut selesai, Radit dan Nazwa beserta penonton yang lain berhamburan keluar dengan berdesak desakan, membuat jarak antara Nazwa dan Radit berhimpitan, bahu Nazwa nyaris tergeletak didada bidang milik Radit, yang membuat jantungnya tidak karuan, sedangkan Radit, dia merasa biasa saja.

"kita makan dulu ya" ujar Radit, disertai anggukan oleh Nazwa

Radit dan Nazwa memasuki restoran kecil yng terdapat didalam mall tersebut, Mereka berjalan menuju meja makan yang masih kosong didekat mereka, dan langsung mereka tempati, kali ini mereka tidak makan makanan berat, namun lebih memilih makan makanan ringan.

"mau pesen apa nih" tanya Radit, Nazwa membuka menu yang tercecer diatas meja itu.

"mau sushi sama lemon tea aja kak"

Radit langsung menulisnya, dia juga memesan lemon tea, namun makannya dia lebih memilih kentang goreng, pelayan tersebut menghampiri mereka dan mengambil secarik kertas pesanan Radit dan Nazwa,setelahnya kembali kedapurnya.

"kenapa lo suka sushi?" tanya Radit, mencoba basa basi sama Nazwa, kali kali hatinya nemplok sama Nazwa.

Nazwa tersenyum tipis, namun tidak berani menatap Radit, dia lebih menatap kearah menu yang ada dihadapannya, sebab kalau dia menatap Radit, ritme jantungnya berdetak tidak karuan, "karna enak aja ka"

"terus kenapa juga suka lemon tea?" ujar Radit, konyol, ini adalah pertanyaan terkonyol bagi Radit.

"karena seger dan enak ka" tatapannya masih tidak menatap Radit kembali, Raditpun mengangkat dagu Nazwa dengan jari telunjuknya, dan membuat matanya dan mata Nazwa bertemu, kali ini Nazwa diam mematung, berharap Radit tidak mendengar bunyi ritme jantungnya yang tidak karuan.

"natapnya kegue aja, jangan kemenu terus, kalau natap gue kan enak ada gantengnya juga" celetuk Radit gombal

Nazwa mengerjab, sumpah, baru kali ini dia berasa sesak bercampur bahagia, dia tidak menjawab pertanyaan Radit, dia lebih memilih diam, karena kalau dia bicara mungkin nada bicaranya sedikit gentar.

Hingga akhirnya pelayan membawakan pesanan mereka berdua, bagaikan macan yang menerkam mangsanya, begitu pula Radit, yang langsung mengambil kentang goreng miliknya yang diatasnya diolesi sedikit mayonise, mereka berdua sedang asik memakan makanan masing masing, tidak ada yang bersuara kali ini, mereka tetap fokus mengisi perut mereka.

Radit berpikir sejenak dalam makannya, terlintas nama Karin dibenaknya, kapan dia dan Karin berduaan layaknya dia dan Nazwa sekarang, dia harus pilih salah satu diantara mereka, yang mana lebih nyaman bersamanya, itulah yang dia pilih, kini Radit meraih ponsel disakunya dan langsung membuka aplikasi line miliknya, dan menulis sebuah pesan untuk Karin.

Radit : ntar sore sibuk ga nih?

Tak lama Radit menunggu, Karin langsung membalasnya

Karin : ga ka, kenapa?

VITARADIT (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang