Berangkat

2.6K 363 17
                                    

Pukul 06.00 pagi, Park Jinyoung harus mengantarkan Im Nayeon ke Bandara Incheon, karena Nayeon akan take off pukul 7.30 pagi.
Dinyalakan mobil nya untuk memanaskan mesin didalamnya, sambil menunggu Nayeon yang sedang membangun kan anak-anaknya untuk pamit.
Jinyoung hanya berpakaian santai, toh dia hanya akan mengantar Nayeon bukan ke kantor.

Nayeon datang langsung membuka pintu samping mobil mereka.

"Udah? Ada yang kelupaan ga? Cek dulu coba" Ucap Jinyoung

"Gaada Nyoung, udah lengkap semua. "

"Masa?"

"Iyaaa ih udah aku beresin semua kok"

"tch, dasar." Jinyoung mendekatkan dirinya kehadapan Nayeon. Nayeon gugup, bahkan sudah 18 tahun menikah, Jinyoung masih tetap tampan.

"Seat belt belum kamu pasang, sayanggg" Jinyoung menyentuh puncak hidung Nayeon.

"Oiyaa hehehe aku lupa"

Mereka berangkat menuju bandara.
Bukan Park Jinyoung namanya kalau tidak bertindak manis dan perhatian.
Lihat saja, sepanjang perjalanan tangan nya selalu menggenggam tangan Nayeon dan mengusapnya pelan.

Tak dirasa, mereka sudah sampai di Bandara.
Nayeon segera mengabari sahabat-sahabatnya.

"Nyoung di foodcourt katanya" Nayeon menggandeng lengan Jinyoung.

Nayeon melambaikan tangannya saat melihat sahabat-sahabatnya beserta para suami mereka.

"Haiiiii semuaaaaaa" ucap Nayeon senang. Dipeluk sahabatnya satu persatu.

"Abangggggg" Nayeon langsung memeluk Kakak satu-satunya, iya Im Jaebeom suami dari sahabatnya Park Jihyo.

"Sini adek abanggggg, Kangen Nay. Kamu jarang main kerumah." Jaebeom membalas pelukan adiknya.

Sementara Nayeon sibuk bermanja dengan kakanya. Jinyoung sudah sedari tadi berbincang dengan Mark dan BamBam.

"Hyung, Nayeon Nuna maksa-maksa ga waktu minta izin ke lo?" Tanya BamBam
" Ga, justru dia yang tadinya gamau pergi. Mina maksa ke lo? " Tanya Jinyoung balik
"Iyaaa. Dia ngancem ga ngasih jatah sebulan kalo gue ga izinin. Gila ga sih, semalem ga anu-anuan aja rasanya mau mati" kata BamBam

Plak

Mark memukul kepala BamBam

"AJG! sakit Mark!" Keluh BamBam

"Diem! Berisik bego! " Mark membalas amukan Bambam

Sementara Jinyoung hanya tertawa melihat mereka bertengkar.

Tak lama Momo dan Jackson yang ditunggu dari tadi akhirnya tiba.

"Aduh sorry ya, gue telat. Gue bangun kesiangan hehehee" ucap Momo diselingi tawanya.

"Huuuuuu sesuai perjanjian, yang telat bayarin kulineran sehari penuh" ucap Sana.

Momo menggaruk tengkuk kepalanya dan melirik Jackson. Jackson sudah pasrah. Uangnya akan menghilang dengan cepat.

"maaf sayang hehehe" Kata Momo, Jackson hanya mengangguk pasrah.

Semua tertawa terbahak-bahak melihat pasangan unik ini.

Semua sudah lengkap, akhirnya para suami pamit untuk pulang karena mereka harus pergi bekerja dan anak-anak mereka harus sekolah.

"Nay kamu hati-hati disana ya. Pokonya kamu setiap menit harus Pap ke aku, kirim foto kamu lagi dimana dan ngapain. Kabarin aku setiap menit yaa!!!  Harus pokonya" Jinyoung mencium bibir tipis istrinya lalu memeluknya. Sangat over protective memang.

Nayeon tersenyum pasrah, memang begitu suami nya.

Voment juseyooo~
Ditunggu yah chap selanjutnya.
Tanpa Bunda (2)

Keluarga ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang