Flashback

1.8K 211 19
                                    

Hari itu, Hujan mengguyur Seoul dengan derasnya. Park Jinyoung yang sedang menyetir mobil kesayangannya terpaksa berhenti karena jalanan menjadi sangat licin dan berkabut.
Lalu ia menepikan mobilnya disalah satu kedai kopi terkenal yang tak jauh dari kantornya.
Jinyoung berlari kecil untuk menghindari tetesan Hujan dan mengusap sedikit tetesan air yang mengenai lengan kemeja kerjanya.
Kemudian dia mendorong pintu kedai sambil mencari tempat duduk kosong. Foila. Dia mendapatkan spot paling enak, dipojok dekat jendela.
Bagaimanapun Jinyoung adalah suami yang baik, dia selalu memberi kabar istrinya dimanapun dia berada. Ya, seperti sekarang. Dia sibuk mengetik beberapa kalimat manis pada istrinya.

"Pak, permisi. Mau pesan apa?" Jinyoung mendongak saat salah satu pelayan datang padanya.

"Caramel macchiato satu ya" Ucap Jinyoung singkat kemudian kembali fokus pada ponselnya.

"Jin.. Nyoung?" Ucap pelayan cafe tersebut. Jinyoung yang namanya disebut langsung melihat kearah pelayan itu.

"Hm? Ji..soo?" Ucap jinyoung tak yakin, pasalnya dia sudah sangat lama tak bertemu teman nya ini.

"Ya benar, aku jisoo. Kamu Jinyoung kan?" Jinyoung yang juga kaget karena Jisoo sangat berbeda, tetap cantik tetapi sedikit berbeda.. Seperti orang yang sedikit..frustasi?

"Oh hai! Apa kabar?" Jinyoung mengulurkan tangannya kearah Jisoo. Jisoo menyambut uluran tangan Jinyoung dengan semangat.

"Baik, Jin. Ah, sebentar yah. Aku bikin pesanan kamu dulu." Jisoo  kemudian pergi ke arah belakang.

Jinyoung yang sebenarnya sedikit exited bertemu teman lama, ya dia memang hanya menganggap Jisoo adalah teman. Walaupun dia tau bagaimana dulu Jisoo mati-matian mengejarnya.

Ktalk!

Satu pesan muncul, dari istrinya.

From : Nayeonce istriku ❤
Ya baiklah, Jangan dipaksa kalau memang hujan deras. Aku sayang kamu ❤

Jinyoung tersenyum membaca kalimat terakhir istrinya, lalu dia membalas pesan istrinya.

To : Nayeonce istriku ❤
Aku lebih sayang kamu ❤
Nay, aku bertemu jisoo disini.

Sejenak Jinyoung membayangkan kejadian semasa kuliah dulu, Nayeon hampir memukul Jisoo dengan Laptopnya karena Jisoo berusaha mendekatinya. Kemudian jinyoung bergidik ngeri.

"Bisa-bisa perang kedua, kalo gue kasih tau" Jinyoung menghapus pesan sebelumnya.

To : Nayeonce istriku ❤
Aku lebih sayang kamu ❤
Aku akan pulang dalam 30 menit. Tunggu aku, kelinci❤

Jinyoung menekan send pada layar ponselnya. Kemudian jinyoung mengalihkan pandangan pada jendela, Hujan membuatnya teringat dengan istrinya. Nayeon sangat menyukai Hujan, Harum katanya. Ya, Sebenarnya tentang apapun Jinyoung selalu teringat pada istrinya.

"Permisi, Jin. Ini pesanan kamu" Jisoo datang membawa pesanan Jinyoung.

"Ya terimakasih, jis" Jinyoung mengambil pesanannya.

"Jin, boleh aku duduk disini? "

"Ya, tentu. Silahkan" Jinyoung mempersilahkan Jisoo duduk, ya bagaimana dia bisa menolak.

"Kamu kerja disini?" Tanya Jinyoung.

"Ya, baru seminggu ini"

"Ah, pantas aku baru melihat mu."

"Bagaimana kabar NaYeon?"

"Baik, dia selalu baik-baik saja. Bagaimana dengan Bobby?" Jinyoung balik bertanya, dia tau kalau jisoo sudah menikah. Sebenarnya, saat Jisoo dan Bobby menikah Jinyoung diundang namun Nayeon melarangnya. Sebegitu bencinya Nayeon pada Jisoo.

Keluarga ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang