Nayeon berusaha bangkit dari sofa, mengatur kembali langkahnya yang gontai. Sambil berpegangan pada apa saja yang ada didepanya, Nayeon menuju kamarnya.
"Kenapa kalau tentang Jisoo kamu selalu berbohong? Ada hubungan apa kalian sebenarnya?" Nayeon terus berusaha menahan tangisnya, tapi sulit. Kenapa harus Jisoo, pikirnya.
Nayeon masih berusaha mengatur nafasnya yang tersenggal dan menghapus jejak air matanya.
Kemudian Nayeon meraih Coat coklat yang tergantung dibelakang pintu."Aku harus pastikan" Kalau diam berarti dia kalah. Jalan satu-satunya hanyalah Nayeon harus memastikan ada hubungan apa suaminya dengan Jisoo.
Hal pertama yang dilakukan NaYeon adalah pergi ke kantor suaminya. Menaiki mobil hitamnya, NaYeon menuju kantor tersebut.
Sesampainya disana, Nayeon langsung menuju ruang kerja suaminya. Senyum manis Yerin sudah menyambut Nayeon dari kejauhan."Bu Nayeon." Yerin tersenyum. Nayeon membalas senyuman Yerin.
"Yerin, Jinyoung ada didalam?" Tanya Nayeon.
"Loh, Bapak belum datang bu. Seminggu kebelakang, bapak selalu masuk kantor jam 9. Saya kira Bu Nayeon tau" Jelas Yerin. Tentu saja Nayeon kaget, kemana suaminya? Jinyoung selalu berangkat pukul 6 pagi dari rumah. Yerin menyadari betul perubahan wajah Nayeon. Yerin sempat khawatir dengan Nayeon.
"Seminggu?" Tanya NaYeon memastikan lagi.
"Iya bu, seminggu kebelakang juga bapak selalu pulang cepat. Kira-kira pukul 4 sore sudah keluar ruangan." Yerin fikir ia memang harus mengatakannya, ini menyangkut urusan rumah tangga temannya. Nayeon mendadak lemas. Kalau Yerin tidak cepat menangkap tubuh NaYeon bisa-bisa dia terjatuh.
"Bu, ibu duduk dulu. Saya bikin teh manis ya bu. Sebentar" Yerin langsung berlari menuju pantry.
Fikiran NaYeon sudah dimana-mana.
"Nyoung, semakin aku tau. Semakin sakit rasanya. Kamu ga cuma berbohong soal jisoo. Sekarang kamu sudah jadi seorang pembohong, Park Jinyoung" Nayeon berusaha tetap kuat dan terus mencoba berfikir positif. Tapi itu sangat sulit.Yerin kembali membawa teh hangat.
"Bu, diminum dulu" Nayeon meminum teh hangat sedikit.
"Nay? " Yerin memanggil Nayeon. Sontak NaYeon kaget. Tidak Biasanya.
"sebenarnya gue mau bilang sesuatu sama lo. Kemarin lo terima bunga dari Jinyoung? " Tanya Yerin.
"Bunga?" Nayeon bingung.
"Jadi bukan ya?" Tanya Yerin. Nayeon semakin mengerutkan dahinya.
"Kemarin, Jinyoung suruh gue pesen bunga mawar merah. Gue fikir itu buat lo, Nay" Kata Yerin sangat hati-hati.
"Jinyoung suruh lo beli bunga? Tapi Gua ga terima apapun dari dia seminggu ini." Jelas Nayeon.
"Mungkin untuk Kaka-kakanya kan, Nay. Aduh gue gaenak sebenarnya. Jangan lo fikirin yah."
"(Tapi kakak-kakak nya Jinyoung tinggal diluar Korea)" Kata Nayeon dalam hati. Dia tidak bisa menceritakan lebih luas pada orang luar. Itu fikirnya.
"Iya mungkin yah. Yaudah gue mau pulang dulu kalo gitu ya. Makasih Yerin Teh nya, kapan-kapan gue ganti ya" Dibalas senyuman oleh Yerin. Nayeon meninggalkan kantor dengan rasa penasaran yang sangat besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Park
FanfictionPark JinYoung Im NaYeon Hwang HyunJin Park Yejin and all JYP idol ❤