Keluarga Park

Flashback 2

Jinyoung sedang melihat-lihat feeds akun instagram nya. Kemudian dia melihat foto bunga mawar merah yang sangat cantik.
Saat itu, ia langsung teringat oleh kamar rawat bobby yang sangat gelap dan tidak berwarna.

"Kasihan juga Bobby, jadi inget dulu dia sempet bantu gue baikin Nayeon yang ngambek. Tch. Bob masih ga nyangka gue"

Akhirnya Jinyoung memanggil Yerin lewat telefon, dan tak lama Yerin mengetuk ruangan Jinyoung.

"Masuk"

"Ada yang bisa saya bantu, pak?"

"Tolong belikan bouquet mawar merah ya. Pilih yang segar dan harum."

"Dikirim kesini atau?"

"Ya kesini saja dulu"

"Baik pak"

Yerin pergi memesan bouquet mawar merah via telfon.
Tak butuh waktu lama, sekitar 1 jam kemudian bunga tersebut sudah ada di tangan Jinyoung.

Pukul 4 sore, Jinyoung keluar ruangan karena harus ke ruangan bobby untuk meletakan bunga ini.

"Yer, saya duluan yah" Kata Jinyoung sambil membawa Bouquet bunga.

"Oh iya Pak" Jinyoung berjalan menuju parkiran dan membawa mobilnya ke RS. YG

Sesampainya diruangan Bobby, Jinyoung lagi-lagi merasa kasihan.
Sendirian, tanpa jisoo. Pasti Jisoo sedang kerja.

"Bob, kok belum bangun juga. Kasian jisoo sama anak lo"

"Nih gue bawain bunga buat lo, kamar lo polos banget gaada warna nya." kemudian jinyoung tertawa singkat.

"Gila sih gue jadi inget dulu, lo sering bantuin gue baikan sama Nayeon."

Tak lama dokter visit datang untuk mengontrol keadaan Bobby.

"Sore dok" kata Jinyoung.

"Sore" Dokter Visit yang Jinyoung ketahui namanya lewat nametag yang dipakainya "Ok Taecyeon"

"Bagaimana keadaan teman saya dok?"

"Belum ada kemajuan, dia terus butuh rangsangan. Ajak dia berbicara. Oh ya, anda bukan wakilnya ya?"

"Bukan Dok"

"Tolong beritahu wakilnya kalau lusa saya tunggu diruangan. Saya tunggu pukul 1 siang ya."

"Iya dok akan saya sampaikan"

Dokter Ok Taecyeon pergi meninggalkan ruangan Bobby.
Tak lama Jisoo memasuki ruangan.

"Jin? Kamu disini lagi?" Jisoo kaget yang melihat Jinyoung ada dikamar suaminya.

"Ya, aku membelikan Bobby bunga. Polos banget kamarnya"

"Terimakasih Jin" lalu Jisoo langsung mengecek lemari pakaian yang ada dikamar Bobby. Banyak sekali pakaian kotor.
Setelah selesai, Jisoo mencium pipi suaminya dan memeluk nya sebentar.

"Maaf aku belum bisa banyak menemanimu. saat aku pulang kerja, jam besuk hanya tinggal setengah jam. Maaf Bobby" Jisoo sedikit mengeluarkan air matanya.

Jinyoung hanya menatap iba pada pasangan itu.

"Jin kalau mau pulang silahkan, aku akan menunggu sampai jam besuk habis. Terimakasih"

"Tak apa, akan aku tunggu dan mengantar mu pulang."

"Terimakasih Jin" Jisoo terus memeluk dan mencium suaminya.

Akhirnya jam besuk selesai dan jinyoung mengantar jisoo pulang.

Keesokan harinya, setelah mengantar Anak-anaknya kesekolah. Jinyoung pergi kerumah Jisoo untuk mengantar Jeong in ke Baby day care, karena semalam dia mendapat pesan bahwa Jisoo sedang tidak enak badan.

Jinyoung yang hanya ingin membantu temannya, sebenarnya merasa bersalah pada Nayeon. Ia ingin mengatakan ini, tapi akan menjadi rumit bila tau teman yang dibantu nya adalah Jisoo.

Jinyoung menjemput Jisoo dan Jeong in kemudian dia langsung pergi ke kantor.

Selang beberapa jam, Jinyoung mendapat panggilan dari jisoo.

"Halo?"

"Ya, tentu. Aku akan mengantar mu. Tenang saja"

Namun tak lama, Nayeon juga menelfon nya.

"Halo sayang"

"Iya aku akan pulang nanti ya. Aku sayang kamu"

Pukul satu Jinyoung datang ke apartement Jisoo karena sudah berjanji akan mengantar Jisoo ketempat dokter Ok. Kasihan pikirnya. Ini demi kebaikan Bobby juga, Temannya.
Setelah itu baru Jinyoung pulang kerumah, karena satu arah dengan rumah sakit YG.

Namun, perasaan nya sungguh tidak enak. Cepat-cepat ia mengemudikan mobilnya ke RS YG.

"Jis gue ga bisa tunggu lo, gue harus pulang. Istri gue minta gue pulang."
Akhirnya Jinyoung pulang.
Betapa terkejutnya Jinyoung, pintu rumah terbuka lebar. Dia langsung berlari kedalam, takut-takut terjadi sesuatu pada istrinya.
Tak lama kedua anaknya datang, dan langsung menuduh hal yang sama sekali tidak ia lakukan.

"Ya Tuhan, mengapa jadi seperi ini?" Jinyoung frustasi.