Love in Dubai REVISI

2.8K 128 0
                                    

Flash back

"Alan ...." seorang anak gadis berusia lima tahun berlari dari arah gerbang menghampiri tiga anak lelaki yang tengah bermain di halaman sebuah rumah yang begitu luas.

"Alan sini ...." panggilnya kembali tangan kecilnya mengayun di udara dengan senyum mengembang.

"Basant, maen di dalem aja ya sama mom, Alan mau main bola dulu sama sodara di sana ya," ucap Alan seraya menunjuk kedua saudaranya yang masih asik  memperebutkan sebuah bola bundar.

"Na mau, pokonya Sasa mau main sama Alan, gak mau sama mom." Pipi cabinya menggembung membuat Alan langsung terkekeh,

Au ....

Gadis kecil itu berteriak dan langsung menangis, saat bola yang tengah diperebutkan kedua saudaranya telah mendarat di kening Basant.

Dengan gerakan terburu-buru karena panik, Farlan langsung memeluk dan menenangkan Basant.

"Jangan nangis ya Sasa nanti cantiknnya ilang loh. Kalo nangis nanti Alan gak mau main lagi sama Sasa," bujuknya dengan tangan masih mengusap-usap rambut gadis itu.

"Jadi ... hik ... kalo Sasa gak nangis, Alan mau temenan sama Sasa," langsung diangguki Farlan, "Alan janji gak akan ninggalin Sasa kan?" Kembali Farlan mengangguk, "janji juga, Alan bakal selalu nemenin Sasa?"

"Iya, Alan janji, akan selalu nemenin Sasa cantik. Bahkan kalo udah gede nanti Alan bakal nikahin Sasa," ucapnya polos dan langsung mendapat anggukan Basant.

Ku kan menepati janji itu, kini kamu akan selalu bersamaku. Kan ku jaga hingga maut memisahkan kita.

Love In DubaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang