Love In Dubai

3.1K 71 4
                                    

Suara bayi memenuhi lorong rumah sakit Kartika Sukabumi.

Wajah Farlan diselimuti kegembiraan saat perawat menghampirinya dengan menggendong bayi lelaki tampan saingannya.

"Selamat pak, putra anda lahir dengan sempurna."

"Tunggu saya kakeknya yang pertama harus menggendong," Wibisono memblokir tangan Farlan yang akan menerima putra mungilnya untuk dirangkul.

"Dad, dia putraku." keluh Farlan tak terima.

"Tapi dia adalah cucuku," Wibisono tak mau kalah argumen.

"Kalian masih saja tetap seperti anak kecil," ayah Basant menghampiri dan mengambil alih sang bayi dari Wibisono.

Semua orang yang berada di lorong tertawa karena kelakuan 3 lelaki dewasa dua generasi yang memperebutkan sang penerus tahta.

Farlan tak henti menatap Basant yang masih terlelap tidur. Kelopak mata yang indah dihiasi bulu yang lentik menambah kecantikan yang asli yang mengukir wajahnya dengan sempurna.

"Apa aku terlalu indah untuk kau pandang?" mendengar ledekan Basant, Farlan langsung berhambur mengecup bibir ranumnyayang tak pernah henti membuatnya tergoda.

"Kau adalah keindahan yang abadi," Basant tersipu malu dan bermaksud melepaskan diri dari kungkungan tubuh kekar Farlan.

"Jangan harap kau bisa lepas," bisik Farlan.

"Apa yang akan kamu lakukan?" rasa hati-hati langsung terpatri di benak Basant.

"Membuat adik baru untuk Alan," seringai maut terukir di bibir Farlan.

"Kau gila! Alan baru berusia 40 hari," Basant memekikdan langsung mendorong tubuh kekar Farlan.

Pada saat bersamaan suara tangis bayi juga kericuhan di depan pintu kamar mereka.

"Biarkan aku menggendongnya, dia cucuku juga." suara nge bass Wibisono terdengar memerintah.

"Maaf Tuan, tapi Tuan muda sedang haus dan butuh Asi." Alin sang suster mengingatkan.

Mendengar suara keributan di luar Farlan dan Basant langsung membuka pintu hampir bersamaan.

"Dad, please." Wibisono langsung mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.

Setiap hari dilalui Wibisono dengan bermain bersama sang cucu, bahkan ia seperti anak kecil yang akan mengganggu jika Alan kecil sedang terlelap tidur hanya untuk mengajaknya bermain.

Basant hanya tersenyum melihat pertengkaran anak dan ayah yang menjadi menu utama di setiap waktunya setelah ia kembali ke kehidupan lamanya.

Ia membawa Alan masuk ke dalam kamar dan tak lupa menguncinya.

Hal yang harus ia lakukan karena jika tidak, Farlan dan juga Wibisono akan terus menguntit dan membuat Alan kecil tak bisa menikmati asi dengan tenang.

"Sun, Basant buka dong sayang. Ingat Alan juga putraku." terdengar ketukan dari luar, "Ya dan Alan itu adalah cucuku." Wibisono menambahkan keduanya selalu kompak dalam mengganggu Alan.

"Jangan hiraukan mereka sayang, kamu aman sekarang." Basant begitu bahagia menatap Baby Alan yang tampan dan tumbuh dengan sehat.

"Kenapa kamu begitu lama, heh?" Farlan langsung menyerbu masuk setelah Basant membukakan pintu kamar yang ia kunci.

"Alan baru saja selesai. Lagipula kenapa kalian begitu berisik? Alan butuh istirahat untuk tumbuh. Jadi jangan terus mengajaknya bermain,"

"Tapi Alan sudah kenyang 9 bulan tertidur di rahimmu sayang. Jadi sekarang giliran ia bermain bersamaku ayah tampannya."

"Kau salah nak, Alan akan lebih senang saat bermain dengan kakeknya," entah sejak kapan Wibisono berada diantara mereka kembali.

"Berhenti bertengkar," sepertinya kesabaran Basant telah terkuras saat Alan yang tengah tertidur menjadi bangun karena kelakuan ayah dan kakeknya yang tak henti berkelahi.

Wibisono dan Farlan hanya bisa terdiam dan langsung berjalan keluar kamar setelah mendapat tatapan peringatan Basant.

Dunia akan berakhir pada saatnya
Alam akan lenyap pada waktunya
Namun cinta dan kasih sayang akan abadi selamanya.


Malam gues, maaf selalu telat up dan ngegantungin cerita LID. Alhamdulillah akhirnya selesai.

Aku sengaja gak bikin end yang wow juga banyak yang ku gantung. Alasannya, karena akan ada LID kedua dengan judul yang beda.

Bocorannya ini tentang kisah cinta baby Alan. So jangan lupa tunggu ya. Gak janji kapan awal ku publikasikan. Karena memang kondisi aku yang selalu naik turun selama masa hamil.

Mohon maaf lahir bathin, gak kerasa udah mau puasa lagi ya gues. Dan cerita ini udah berusia mau 2x puasa🤗🤗.

See you next Novel.

Bye bye

Love In DubaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang