Bab 00

14.3K 788 161
                                    

Taehyung, sebut saja begitu! Tak tahu siapa dirinya, siapa keluarganya, dan dimana keluarganya. Namanya saja diberikan oleh seseorang yang berbaik hati menampungnya.

Hidup sendiri tanpa siapapun. Terus berpindah-pindah tempat. Tak memiliki rumah. Hanya tidur di emperan toko, beralaskan kardus.

Langit sebagai atap rumah, dan bumi sebagai lantainya. Hidup terasa hampa tanpa adanya tujuan dan semangat hidup.

Dengan langkah tertatih, menyusuri jalan lenggang. Kakinya yang cacat inilah yang membuat kedua orang tuanya membuangnya ke jalanan.

Kaki kanannya yang lebih pendek dari kaki kirinya lah yang menjadi alasan kehancuran hidupnya. Tak pernah mengalami apa yang namanya kasih sayang dan kebahagiaan.

Selalu di ejek, dihina, dicemooh. Hidup sangat berat. Tak ada satupun yang menerimanya. Bertahan hidup hanya dari simpati dan uluran tangan dari orang lain.

Umurnya masih muda, namja yang baru memasuki usia remaja, yang seharusnya menghabiskan waktunya di sekolah, justru harus menghabiskan waktunya di jalanan yang ramai untuk meminta belas kasih dan uluran tangan orang lain.

Matanya memandang lurus ke depan. Disepannya, tepatnya disebuah taman bermain, seorang anak laki-laki sedang bermain bersama sang ayah. Kaki kecil itu melangkah tertatih. Mungkin sedang belajar berjalan.

"Ayo, adeul! Gerakkan kakimu! Appa disini," panggil sang ayah dari anak itu.

Sang anak pun terus melangkahkan kakinya tertatih menghampiri sang ayah. Hingga...

BRUUUKKK!!!

Anak itu terjatuh, membuat Taehyung berdiri dari posisi duduknya karena panik. Namun hatinya menghangat melihat sang ayah berlari menghampiri sang anak dan membantunya berdiri.

"Gwenchana?" tanya sang ayah membersihkan baju dan celana sang putra yang kotor.

Putranya pun menggeleng dan tersenyum. Sang ayah pun langsung memeluk dan menggendong putranya itu.

"Jja! Ayo pulang! Eomma pasti sudah menyiapkan makanan untuk kita. Mau makan apa?" tanya sang ayah yang masih bisa mendengar suara sang ayah yang tegas, namun sirat akan kasih sayang.

Taehyung tersenyum kecut. "Kapan aku merasakan kasih sayang? Apa kedua orang tuaku menyayangiku? Apa appa juga akan menggendongku saat aku terjatuh? Apa dia juga akan khawatir padaku?"

"Tidak mungkin. Semua tak mungkin terjadi padaku. Aku telah dibuang, itu artinya aku memang tak diharapkan. Jangan terlalu berharap, Taehyung! Jangan terlalu banyak bermimpi! Itu hanya akan membuatmu semakin terluka."

Bisakah dirinya menemukan apa namanya kasih sayang dan kebahagiaan? Disaat dirinya sudah putus asa dan menyerah dengan keadaan?

🌟

🌟

🌟

Segini dulu ya. Sebenarnya mau curhat nih. Boleh ga sih??? Boleh kan??? Boleh ya??? Boleh dong.

Ini sebenarnya aku ambil dari cerita yang aku buat dan aku anggurin selama 7 - 8 tahun yang lalu 😆😆😆 Tentu saja dengan nama dan latar yang berbeda. Dan belum aku lanjutkan sampai hari ini. Dan bakal aku selesaikan dengan ff ini.

Mungkin juga banyak kemiripan ff ini sama ff yang lain. Ini yang buat aku kurang percaya diri. Jujur, ini benar-benar dari pikiranku sendiri.

Ga tahu ini bakal berhasil atau ga. Mohon perhatiannya ya!!! Ini mau di lanjut atau ga??? Kalau lanjut ada yang mau baca ga???


"Brothership Project"

elmira_titi30

In Your Eyes - Vminkook Family (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang