Bab 15

2.8K 312 91
                                    

Keadaan Taehyung semakin membaik. Gain dan Seung Heon selalu menyempatkan diri untuk menjenguknya. Seolah mendapat kehangatan sebuah keluarga, Taehyung akhirnya merasakan bagaimana rasanya memiliki sebuah keluarga.

Kasih sayang Gain seolah memberinya dan membuatnya merasakan kasih sayang seorang ibu. Gain yang begitu lembut dan telaten merawatnya, bisa menjadi seorang yang sangat cerewet, namun tetap perhatian. Dan akan selalu ada Seung Heon yang menjadi penengah dan selalu membela sang putra dan menenangkannya saat dirasa sang istri mulai emosi. Menghadapi sang istri dan putra angkatnya yang sama-sama keras kepala.

Seperti sekarang ini, Taehyung yang mulai sedikit rewel karena menolak makan makanan rumah sakit yang katanya hambar dan meminta untuk dibelikan hamburger. Salahkan saja hyung-hyungnya yang dulu yang selalu membelikannya makanan siap saji karena tak sempat memasak dan kelelahan setelah melakukan misi rahasia.

"Ayo makan sedikit, Victor! Perutmu harus diisi! Mommy membawakan makanan untukmu. Mommy sendiri yang masak," rayu Gain mencoba menyuapi Taehyung yang dibalas Taehyung dengan gelengan kepala, dan menutup mulutnya rapat-rapat dengan telapak tangannya.

"Kamu harus makan, sayang! Bagaimana kamu bisa sembuh dan keluar rumah sakit kalau kamu tidak mau makan? Bagaimana kamu bisa kuat kalau tidak ada yang mengisi perutmu? Apa kamu mau lama-lama tinggal disini? Kamu tidak mau pulang? Kamu lebih betah tinggal disini?" tanya Gain membuat Taehyung menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Atau kamu mau tangan kamu diinfus lagi?" ancamnya membuat Taehyung membulatkan matanya yang besar, namun ada cairan bening yang tergenang disana.

Taehyung menggeleng mantap, membuka mulutnya. "Shireo. V tidak mau diinfus lagi. Hiks..." pecah sudah tangisnya. Entah kenapa sejak diperlakukan demgan baik oleh Gain dan Seung Heon, Taehyung menjadi sedikit manja.

"Hei. Hei, boy. Ingat kata dokter! Tidak boleh menangis! Anak laki-laki pantang menangis," tegur Seung Heon menghampiri Taehyung yang sudah menitikkan air mata.

"Ta-tapi V tidak mau makan itu, daddy. V maunya makan hamburger," adu Taehyung dengan bibir yang sudah turun kebawah 😥. "Kenapa mommy jahat sekali? Paksa-paksa V? V maunya makan hamburger. Hiks..."

Seing Heon pun meraih tubuh kecil dihadapannya dan memangkunya. "Dengar, boy! V sayang tidak sama mommy?" tanyanya menghapus air mata Taehyung dan mengecup puncuk kepala Taehyung lembut.

Taehyung memandang Gain yang tersenyum lembut padanya dan mengangguk mantap. "V sayang sekali sama mommy," sahutnya tanpa keraguan, membuat Gain merasa hangat dan terharu. 

Bagaimana tidak? Baru saja mereka bertemu dalam hitungan hari, namun anak itu sudah dapat mengambil seluruh perhatian dan kasih sayang tertuju padanya. Mengingatkan Gain pertemuan pertamanya dengan Yoongi.

"Sekarang coba kamu tanya ke mommy! Mommy sayang tidak sama V?" perintah Seung Heon.

Taehyung sedikit menolehkan kepalanya memandang Seung Heon dan Gain bergantian. Kemudian kembali menatap Gain. "Mommy sayang tidak sama V?" tanyanya mengikuti kata-kata Seung Heon.

Gain pun mengangguk. "Tentu saja Mommy sayang sama V," sahutnya tak kalah mantap, menghapus jejak airmata di pipi Taehyung.

"Nah sekarang V tahu kan kalau mommy Gain sangat menyayangi V?" lanjut Seung Heon lembut yang diangguki lagi oleh Taehyung. "Sekarang coba V tanya sama mommy! Mommy sedih tidak melihat V nakal? Mommy sedih tidak melihat V tidak mau menurut? Mommy sedih tidak V bilang kalau mommy jahat?"

Taehyung tak ingin bertanya karena pasti tahu jawabannya. Mata anak itu kembali berkaca-kaca.

Tidak. Gain tak ingin Taehyung menangis lagi. Anak itu belum boleh menangis saat ini. Tanpa aba-aba dan menunggu lebih lama lagi, Gain langsung memeluk tubuh kecil Taehyung.

In Your Eyes - Vminkook Family (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang