Bab 12

3.1K 326 55
                                    

Yoongi terus menemani Taehyung yang tertidur. Dalam tidurnya pun Taehyung terus memeluk tubuhnya.

Yoongi baru tahu dari Baekhyun kalau Taehyung tak akan bisa tidur kalau tak memeluk sesuatu. Bahkan sebelum tertidurpun, Taehyung terus memeluknya dan membenamkan kepalanya di ceruk lehernya.

Yoongi sudah mendengar cerita tentang kematian Taehyun, ayah angkat Taehyung.

Saat itu, hanya ada Yoongi dan Taehyung diatas tempat tidur. Yoongi masih terjaga. Menatap Taehyung yang ada di depannya.

Disentuhnya perban yang menutupi mata Taehyung. "Hidupmu pasti berat selama ini. Sekarang kamu bisa tenang! Hyung ada di sini. Hyung juga akan melindungimu," katanya memeluk Taehyung erat.

Taehyung membenamkan kepalanya di dada Yoongi yang hangat. Yoongi pun mengelus kepala Taehyung penuh sayang.

Kembali teringat adiknya Joongki. Atau bisakah dikatakan mantan adiknya?

Apakah ada istilah untuk menyebutkan mantan adik? Tentu saja tak ada. Dan itulah yang Yoongi pikirkan saat ini.

Memang sangat sulit melupakan sang adik, namun ada seseorang yang harus dilindungi olehnya saat ini. Seseorang yang sangat disayanginya dan membutuhkannya.

Seseorang yang bernama V, hanya itu nama namja manis yang baru dikenalinya beberapa jam lalu. Seorang anak yang terlihat sangat rapuh. Anak yang baru saja kehilangan ayah yang di sayanginya.

Nasib yang hampir sama dengannya. Kehilangan orang yang sangat disayangi dan dicintai. Memperkenalkan diri sebagai Suga pada mereka, berniat untuk mengubur kenangan lamanya sebagai Yoongi.

Dengan penuh sayang, Yoongi mengelus punggung Taehyung lembut.

Taehyung sebenarnya tak tidur. Dia hanya diam tak bergerak. Menikmati sentuhan hangat dari tangan Yoongi yang mengelus lembut dan penuh sayang kepala, wajah dan punggungnya.

Semua terasa sangat menyenangkan sampai Taehyung merasakan hawa panas dan tak menyenangkan dari luar kamar rawatnya.

Perasaannya mendadak tak tenang dan nyaman. Instingnya seolah mengatakan sesuatu yang buruk akan terjadi padanya dan Yoongi kalau mereka masih ada di kamar itu.

Taehyung menepuk tangan Yoongi pelan. Membuat Yoongi mengernyitkan keningnya.

"Kamu belum tidur?" tanya Yoongi.

Taehyung langsung menutup mulut Yoongi, memeluk Yoongi seperti tadi. Menangkupkan dagunya di bahu Yoongi.

"Jangan berisik, hyung! Ada orang di depan. Mereka berniat buruk," bisiknya.

Yoongi yang mendengarkan itu pun hanya mengangguk, walaupun dirinya sendiri tak tahu apa maksud Taehyung. Dan darimana Taehyung tahu semua itu?

"Hyung, dimana yang lain? Dimana hyung-hyungku?" bisiknya lagi.

"Hyung tak tahu. Tadi katanya mereka harus kembali ke rumah dan membereskan semua barang dirumah untuk pindah," jawab Yoongi menggelengkan kepalanya.

Taehyung semakin panik saat Yoongi langsung mengeratkan pelukannya pada tubuhnya.

"Sekarang lampu diruanganmu mati, V-ah," lirih Yoongi memberitahu.

Taehyung pun bangun. Meraba tangannya yang masih diinfus. Dengan sekali tarik, jarum infus itu pun langsung terlepas dari punggung tangannya.

"Aish!!! Ini sakit," rintihnya tertahan.

Yoongi tak dapat melihat apapun saat ini. Hanya dapat mendengar rintihan dari mulut Taehyung.

Yoongi meraba tubuh Taehyung. Menemukan tangan Taehyung yang dirasanya basah. Dan Yoongi tahu kalau itu bukanlah air ataupun keringat. Itu adalah darah Taehyung.

In Your Eyes - Vminkook Family (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang