Bab 8

3.4K 339 26
                                    

Hansung pun berusaha kabur lagi. Namun langkahnya terhenti oleh anak buah Taehyun.

"Bugh!!!"

Dengan kuat anak buah Taehyun itu meninju perut Taehyung hingga Taehyung jatuh ke lantai dengan memegang perutnya yang sakit.

"Uhuk!!! Uhuk!!!"

Taehyun dan anak buahnya itu melihat Taehyung yang masih sadar, padahal pukulan anak buah Taehyun itu tidak main-main kerasnya.

Namun Hansung yang sudah berubah nama menjadi Taehyung itu pun tak ingin menyerah dan dianggap lemah.

Hansung mencoba kembali berdiri. Perut dan tubuhnya sakit. Tubuhnya terhuyung sebentar dan kembali tegak.

Tanpa bicara apapun, Taehyung berjalan menuju pintu masuk yang sudah dihafalnya saat masuk ke kantor yang lebih terlihat seperti rumah itu.

Langkahnya masih terhuyung. Taehyun merasa heran dan kagum pada Taehyung karena walaupun mata anak itu buta, namun Taehyung berjalan selayaknya manusia normal. Malangkah dengan pasti dan tanpa kehati-hatian.

Sama sekali tak takut menabrak atau menginjak sesuatu.

Taehyung menyentuh gagang pintu. Mencoba memutarnya.

Belum sempat Taehyung membuka pintu, tubuhnya ambruk. Anak buah Taehyun yang tinggi itu ternyata memukul tengkuk Taehyung hingga pingsan.

Taehyun menahan tubuh Taehyung yang tak sadarkan diri. Tubuh Taehyung kecil dan kurus menurut Taehyun.

"Kamu terlalu berlebihan, Yeol. Dia masih kecil. Bagaimana jika dia terluka nanti? Aku tak mau rugi lagi. Sudah cukup aku membelinya dari orang tua tak punya hati itu. Aku tak ingin mengambil resiko lagi jika dia harus dibawa ke rumah sakit karena perbuatanmu, Park Chanyeol," omel Taehyun menggendong Taehyung ke kamarnya.

"Salahkan saja dia yang terlalu keras kepala, bos," kata namja tinggi yang bernama Chanyeol itu ikut masuk ke dalam kamar.

Tak berapa lama, beberapa namja tampan datang. Melihat markas mereka yang sepi, membuat mereka heran.

"Dimana yang lain? Tumben sepi. Itu si Chanyeol kok juga ngilang? Hari ini kan tugas dia jaga," tanya seorang namja berwajah manis masuk ke dalam markas.

"Enak sekali dia bersantai-santai ria, sedangkan kita mencari rejeki. Hampir saja ketahuan dan ditangkap polisi. Untung saja kamu cekatan dan tepat sasaran, Hyun. Kalau tidak, sudah habis kita diburu polisi-polisi bodoh itu," omel namja lain meranglul namja manis yang masuk duluan tadi.

Yang dipanggil Hyun itu pun hanya tersenyum. "Mereka saja yang bodoh. Dengan mudahnya mati di tangan pembunuh berdarah dingin seperti kita."

"Tapi kamu memang penembak terbaik, Byun Baekhyun," puji namja yang terlihat lebih tua darinya itu.

"Jangan berlebihan Kris hyung! Semua juga berkat Junmyeon hyung yang berhasil meretas komputer mereka," sahut Baekhyun.

"Tetap saja kamu yang terbaik," kata Kris merangkul Baekhyun.

Junmyeon pun masuk ke markas dengan membawa sebuah brankas besi yang berukuran kecil bersama seorang pemuda yang lebih tua darinya.

Brankas itu diletakkan di atas meja. Junmyeon pun langsung menyandarkan tubuhnya yang lelah di atas sofa.

"Tumben sekali sepi. Dimana bos dan Chanyeol?" tanya namja yang masuk bersama dengan Junmyeon itu.

"Entahlah, Kyungsoo hyung. Anak itu belum memperlihatkan wajahnya dari tadi," sahut Kris.

Namja lain masuk membawa plastik berisi makanan. "Kalian pasti lelah. Ayo makan dulu! Hyung sudah membelikan makanan untuk kalian. Maaf ya! Malam ini hyung tak bisa memasak. Kalian juga pasti tahu kalau kita baru saja selesai beraksi. Dan itu sangatlah melelahkan."

In Your Eyes - Vminkook Family (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang