CERITA TELAH DITERBITKAN
Abstrax Series [1] : Ananta Rasya Fredick
Keyla adalah gadis yang perfeksionis. Apa-apa harus serba sempurna. Dari atas sampai bawah harus serba oke. Dan semuanya harus serba higienis.
Namun, semuanya berubah ketika ayahnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apakah ini akan membuat hubungan mereka semakin erat? Atau ini malahan awal dari kehancuran hubungan mereka?
~~~~~
SEJAK perdebatan kecil di mobil itu, hubungan Keyla dan Rasya menjadi sedikit renggang. Mereka masih saling berbicara, namun pembicaraan mereka menjadi tidak seperti biasanya. Mereka seakan merasa canggung satu sama lain.
Saat Rasya mengantar Keyla pulang pun mereka tidak banyak berbicara, apalagi Mita selalu mengintili mereka. Alasan mereka tidak banyak berbicara adalah satu, mereka tidak ingin jika pembicaraan mereka berujung perdebatan yang penuh emosi.
Keyla merasa Rasya masih memiliki perasaan pada Rachel. Dan Keyla takut jika Rasya benar-benar menjadikannya pelarian. Keyla takut jika Rasya hanya menganggapnya seseorang yang mirip Rachel, bukan seseorang yang Rasya cintai.
Cinta? Sepertinya hubungan mereka belum seserius itu. Mereka hanya sekedar suka biasa. Terlebih lagi masih ada jarak privasi antara mereka. Keyla juga tidak yakin dia benar-benar mencintai Rasya. Gadis itu rasa ia belum mencintai Rasya, dan hanya menyukai lelaki itu. Dan Keyla berharap dia tidak akan jatuh cinta kepada Rasya. Semoga saja!
Lamunan Keyla dibuyarkan saat suara Rasya memecah keheningan. Mereka sudah sampai dari tadi, bahkan Mita sudah keluar dari mobil.
"Key, udah sampai," kata Rasya.
"Oh, iya." Keyla bersiap untuk keluar dari mobil, tetapi tangannya dicekal oleh Rasya.
"Gue nggak nyaman sama hubungan kita yang kayak gini Key," kata Rasya.
Keyla juga setuju dengan hal itu. "Gue juga, kenapa kita tiba-tiba kayak gini sih?" tanya Keyla.
"Gue pikir lebih baik kita untuk saat ini break dulu. Kita temenan aja, sampai hubungan kita membaik seiring waktu. Gue nggak mau hubungan kita nggak jelas kayak gini. Pacaran tapi canggung. Itu aneh banget," kata Rasya.
Pernyataan Rasya membuat Keyla merasa setengah hatinya menolak hal itu. Ia tidak ingin ada kata break di hubungan mereka, ia tidak mau hal itu terjadi. Tetapi setengah hatinya mengatakan mereka harus beristirahat dengan hubungan mereka sejenak. Jika tidak, maka hubungan mereka benar-benar berakhir karena mereka sama-sama tidak nyaman dengan kecanggungan ini.
Keyla menarik napas dalam-dalam. Mungkin ia akan menyesali keputusannya itu. Tetapi Keyla merasa ini yang terbaik, daripada harus pacaran dalam kecanggungan, itu sangat tidak enak. "Kayaknya kita emang harus break deh. Gue juga ngerasa kita sama-sama egois. Dan gue ngerasa aneh kalau canggung sama lo. Mungkin dengan cara kita break kayak gini, kita bisa tau apa kita bener-bener membutuhkan satu sama lain atau nggak."
