25 (duapuluhlima)

1K 35 1
                                    

BRAKKKK

Rio membuka pintu rumahnya kasar hingga sukses membuat ozy terkejut
Sampai di rumah rio teringat lagi akan perlakuan patton terhadap ify, benturan keras di kepala ify masih memutar jelas di otak rio, sungguh rio sangat murka pada patton, dan rio tak akan pernah memaafkan patton, demi apapun rio bakalan benci sama patton
Rio mengacak rambutnya frustasi dan membanting keras tas nya di meja
Hingga membuat ozy yang menulis terkejut untuk yang kedua kalinya akan perlakuan kakak nya

"Lo kenapa sih bang pulang sekolah marah marah gitu"

"Lo marah sama siapa?"

"Atau nilai ulangan lo jelek" kata ozy yang menebak nebak atas kemarahan kakak nya ini

"Apaan sih lo! Lo itu masih kecil" kata rio yang berlalu pergi meninggalkan ozy

"BANG OZY ITU UDAH BESAR" teriak ozy pada rio karna pasalnya ozy tak trima jika di bilang masih kecil pada rio
Ck! Ozy berdecak sebal, ada apa dengan kakaknya itu? Kenapa ia tiba tiba marah? Entah lah ozy tak tau! Ozy menggeleng dan melanjutkan menulisnya lagi

BRAKKKK

dengan hal yang sama pula rio menutup pintu kamarnya dengan sangat keras, ia mematung menatap dirinya di depan cermin, rio mengacak rambutnya frustasi
Sungguh ia tak tega melihat keadaan ify kenapa ify yang menolongnya dan kenapa harus ify yang terkena pukulan bola volu itu! Harusnya yang terbentur keras adalah kepalanya, harusnya rio yang saat ini ada di posisi ify, rio mengepalkan kuat tangannya nama PATTON sungguh ia sangat benci
Rio melirik jam dinding sekilas masih pukul 3 sore,
Nanti malam rio berniat akan ke rumah ify dan menjenguk keadaan ify, rio memijat pelipisnya pelan kepala nya terasa sedikit pusing
Kemudian rio menghempaskan tubuhnya di spring bed empuk miliknya, rio akan tidur untuk hari ini dan berharap jika ia bangun nanti nama patton hilang dari dunia, rio ingin cepat cepat tidur biar cepat malam nya agar ia bisa ke rumah ify
Rio menarik slimut menutupi sekujur tubuhnya ia tidur yang masih lengkap dengan sepatu yang ada di kedua kaki nya

*****

"Udah nyampe rumah kamu" kata alvin yang ia sudah di depan rumah via

"Masuk dulu yukk"

"Makasih sayang tapi aku langsung pulang aja" kata alvin lembut

Via tersenyum

"Alvin kamu ngrasa nggak sih kalo sikap rio udah berubah"

Alvin mengangguk

"Yahh aku udah ngrasa"

"Tadi waktu ify pingsan rio kelihatan marah gitu" kata via

"Pada saat itu rio emang murka rio emang sangat marah sama patton"

"Dan bisa di pastikan rio sudah memendan perasaan sama ify" perkataan alvin mampu membuat mata via berbinar tak percaya

"Sungguh?"

Alvin mengangguk

"Iya! Apa kamu nggak nglihat rio tak trima gitu jika ify kenapa napa"

"Aku tau betul sikap rio itu dan aku ngrasa rio udah menaruh perasaan sama ify"

Via tersenyum mendengar penjelasan alvin

"Semoga secepat nya rio dan ify bisa menjalin kasih sehingga mereka bisa bahagia bersama"

"Seperti kita?" Kata alvin
Via mengangkat sebelah alisnya tak tau akan perkataan alvin

"Seperti kita yang bahagia bersama karna aku memiliki kamu" kata alvin dengan mencubit gemas dagu sivia
Via hanya tersenyum malu mendengar perkataan alvin pacarnya itu

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang