24 (duapuluhempat)

1K 36 0
                                    

TETTTT....

Bunyi bel telah berkumandang kini waktu istirahat sudah habis dan para murid kembali ke kelas mereka masing masing dan memulai pelajaran lagi

"Kalian masuk kelas biar gue di sini jagain ify" pinta rio pada alvia

Sivia menggeleng

"Enggak yo lo masuk kelas aja sama alvin biar gue di sini yang jagain ify"

"Gue yang di sini jagain" kata rio lagi

"Yo" kata alvin sembari menepuk bahu rio pelan

"Kita masuk kelas saja biar via di sini yang jagain ify! Kalo lo di sini yang jagain ify nanti bakal kena omongan yang nggak enak, masa cowok harus jagain cewek berdua pula"

" lo nggak perlu khawatir di sini ify aman sama via"

"Sekarang kita masuk kelas ya" kata alvin sembari tersenyum

"Gue akan jaga ify yo lagian gue juga gak akan biarin ify kenapa kenapa sekarang lo masuk kelas sama alvin" kata via

Rio membuang nafasnya jengah kemudian ia mencium punggung tangan ify dengan sangat lama sembari memejamkan mata

"Gue masuk kelas ya lo di sini dulu! Nanti gue bakal kesini lagi anter lo pulang" kata rio sembari mengelus puncak kepala ify

"Ayo" kata alvin yang kemudian merengkuh bahu rio dan menuntun rio untuk berjalan
Sampai di ambang pintu pandangan rio tak lepas dari ify, rio menoleh ke belakang dan terus menatap ify sendu

Di sela sela pelajaran rio nampak tak konsen sama sekali ia hanya memainkan bulpoint nya memutar mutarkan bulpointnya, yang saat ini di fikiran rio hanyalah pulang rio terus melihat jam tangan yang melingkar sempurna di pergelangan tangan kirinya, rio mendesis kecewa karna jam pelajarannya masih lama mungkin kurang 3 jam lagi, ingin rasanya rio memutar waktu agar lebih cepat untuk hari ini

Alvin yang memandang rio yang nampak gelisah itu alvin tersenyum haru melihat rio, nampaknya sahabat nya itu sudah membuka hati untuk ify dan nampaknya rio sudah menyimpan perasaan sama ify, mengingat waktu rio sangat marah pada patton karna patton sudah membuat ify celaka pada saat itu rio sangat murka ia tak rela jika terjadi sesuatu pada ify, sungguh sikap rio sekarang sudah berubah, alvin terus tersenyum sembari memperhatikan rio

TETTTT....

jam pelajaran selesai kini saat pulangnya mendengar jam pelajaran yang sudah selesai rio buru buru memasukkan alat tulisnya dan beberapa buku kedalam tas setelah semua sudah masuk dalam tas, rio berdiri menyandang tas ranselnya dan berlari begitu saja, lagi lagi alvin hanya bisa tersenyum dan mengikuti rio dari belakang

Sampai di uks senyum rio merekah matanya berbinar melihat ify yang duduk duduk di atas ranjang dan perban yang masih setia melilit di kepala ify
Rio tersenyum nampaknya gadis ini sudah agak lebih baik, rio masuk uks dengan senyum yang tak memudar sama sekali

"Kita pulang sekarang fy" kata rio

"Iya tunggu via lagi ambil tas gue di kelas"

"Ehh itu sivia" tunjuk ify pada sivia yang sudah datang dan berdiri di ambang pintu

"Kita pulang fy gue udah bawa tas lo" kata via sembari menenteng tas ify

Ify mengangguk kemudian rio membantu ify turun dari ranjang dan merengkuh bahu ify untuk menuntun berjalan

"Yokk kita pulang" kata alvin yang kemudian mereka berjalan ke parkiran
Sivia membantu rio yang menuntun ify berjalan sedangkan alvin hanya mengikuti dari belakang

"Vi lo tadi berangkat sekolah sama ify?" Tanya rio pada sivia

Sivia mengangguk

"Gue tadi sama ify dan pake mobil ify"

"Yaudah gue pulang juga sama ify mau anterin ify"

"Kalo lo pulang sama ify gimana motor lo? Mau lo kemanain motor lo?" Kata alvin yang angkat bicara

Rio mengalihkan pandangannya sejenak ia melihat lintar yang ada di depan gerbang sekolah, ide pun muncul dari kepala rio mungkin lintar bisa membantu nya

"LINTARR" Panggil rio berteriak
Lintar yang namanya di panggil itu pun berjalan menghampiri rio

"Kenapa yo?" Tanya lintar yang ia sudah di hadapan rify dan alvia

Rio merogoh sakunya mengeluarkan kunci motornya, rio menaruh kunci motor itu di telapak tangan kanan lintar

"Lp bawa motor gue"

"Mau lo kemanain motor gue terserah lo"

"Mau lo jual mau lo buang juga terserah"

"Intinya bawa motor gue sekarang"

"Lo taruh di rumah gue juga gak papa di rumah gue ada ozy"

"Terserah mau lo apain" jelas rio

"Gue taroh di rumah lo langsung aja yo kebetulan tadi gue juga berangkat sama cakka"

"Jadi gue langsung taroh di rumah lo ya" kata lintar
Rio hanya tersenyum dan mengangguk
Motor? Rio tak peduli dengan motornya ia hanya ingin  sekarang buat anterin ify pulang dengan selamat sudah itu saja
Lalu detik berikutnya rio mengambil mobil ify yang ada di parkiran sekolah dan rio yang menyetir mobil sedangakan via dan ify duduk di belakang
Di mobil via merengkuh sahabat nya itu memberi kenyaman pada ify,
Sedangkan alvin ia hanya mengikuti mobil ify dari belakang dengan memakai motornya

Sesampainya di rumah ify
Via kembali menuntuk ify untuk berjalan sedangkan rio membawa tas ify

TOKK.. TOKK... TOKK

Alvin mengetuk pintu rumah ify

Ceklekkkk...

Pintu rumah ify terbuka, nampaknya acha yang membuka pintu,
Acha terkejut akan pemandangan di hadapannya acha menutup mulutnya tak percaya bahwa ia melihat ify kakak nya itu sedang lemas dan perban yang melilit sempurna di kepala ify, acha menggeleng cepat

"Kak ipy lo kenapa kak?"

"Kok lo di perban gitu?"

"Lo kenapa kak?"

"Lo sakit kak ipy?" Tanya acha bertubi tubi karna pasalnya acha sangat khawatir melihat ify padahal tadi pagi ify juga masih baik baik saja

"Kita bawa ify ke kamar dulu cha" kata via yang di jawab anggukan antusias oleh acha
Kemudian rio dan via menuntun ify menaiki anak tangga dan membantu ify kembali untuk tidur di ranjang nya, setelah selesai
Alvia dan rio kembali ke ruang tamu karna mereka tak ingin menganggu ify yang sedang tertidur, mungkin ify harus banyak istirahat karna benturan di kepalanya

"Yo lo pulang sama siapa?" Tanya alvin yang kini mereka sudah di depan gerbang rumah ify

"Gue bisa pulang naik taxi"

"Tapi yo"

"Tak apa vin" kata rio yang memotong pembicaraan alvin dan menepuk pelan bahu alvin, sejenak rio mengalihkan pandangannya menatap via sekilas

"Lo anterin via aja ya! Anterin via dengan selamat sampai rumah" kata rio dengan tersenyum lalu mengalihkan pandangannya menatap jalan yang ada di hadapannga itu, rio tersenyum kecil saat melihat taxi yang akan kearahnya

"TAXI" Kata rio menghentikan taxi sembari melambaikan tangannya setelah taxi itu berhenti rio masuk kedalam

"Anterin via pulang sekarang, gue pulang naik taxi" katanya yang sudah di dalam taxi sembari memperlihakan kepalanya saja
Lalu detik berikutnya taxi itu berjalan dan sudah menjauh dari rumah ify,
Alvin hanya tersenyum melihat mobil taxi yang sudah tak terlihat oleh nya

"Kita pulang" kata alvin yang mengamit jari jari via untuk menuju motornya dan mengantar via pulang







******




TINGGALIN JEJAK

KASIH VOTE DAN COMMENT KALIAN

DAN AKU BAKAL PUBLISH LAGI

JANGAN JADI PEMBACA GELAP

LAFYUUU...

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang