Ilyas menetralkan detak jantungnya yang berdetak melebihi batas itu.
Dapat dilihat dari sorot wajahnya yang tiba-tiba berubah menjadi kaku, tak bersahabat.
Sebentar lagi ijab kobul akan dimulai, tepatnya sekarang bukan sebentar lagi.
"Nak ilyas sudah siap?" Ucap seorang yang diketahui adalah penghulu yang akan menikahkan ilyas.
"In syaa Allah, siap." Ucap ilyas meyakinkan dirinya sendiri.
Penghulu itu mengangguk, lalu melirik kearah pak lukman. Lukman paham dengan maksud penghulu tersebut, ia maju dan duduk tepat dihadapan calon menantunya tersebut.
"Nak ilyas baiklah kita mulai saja ya." ucap lukman.
Dengan intruksi yang penghulu itu berikan, lukman pun segera menjabat lengan menantunya, calonnya.
"Saya nikahkan dan kawinkan ilyas maurer, dengan putri saya yang bernama Aleesya Syafika dengan seperangkat alat shalat dibayar tunai!" Ucap lukman.
Seketika ilyas menegang, ia gugup, keringat dingin mengucur deras dipelipisnya.
"Saya terima nikah dan kawinnya asya dengan seperangkat alat shalat dibayar tunai." ucap ilyas.
Seketika semua orang yang hadir kaget akan ucapan ilyas barusan, karena bukan nama sang mempelai wanita yang ilyas sebutkan.
"Nak ilyas kita ulang ya, ada dua kali kesempatan lagi. Jika kamu gagal di kedua kesempatan itu, maka pernikahan ini harus ditunda." Ucap sang penghulu.
"Yas, jangan maluin papa, kamu pasti bisa. Namanya Aleesya bukan asya." Ucap Khoirul, selaku papa dari ilyas.
Ilyas mengangguk,
Lukman mengulang ucapan ijab kobul nya, diikuti dengan ilyas setelahnya.
"Saya terima nikah dan kawinnya Aleesya Syafika dengan seperangkat alat shalat dibayar tunai."
"Bagaimana para saksi, sah?"
"SAH!"
"Alhamdulillah... "
Semuanya bersorak bahagia menyaksikan moment yang sangat istimewa ini, tapi tidak dengan ilyas.
Wajahnya entah mengapa kembali murung,
'Gue pikir, gue dinikahin sama asya.' Batin ilyas.
***
"Nak iyas, lesya nya ada di kamar, kamarnya disebelah sana, mending nak ilyas kesana, temuin istrinya buat nemenin menyambut para keluarga." Ucap seseorang yang ilyas tebak beliau adalah orang yang membantu acara ini.
Ilyas pun mengangguk dan berjalan menuju kamar istrinya itu, merasa aneh dengan sebutan istri.
Ilyas mengetuk pintu kamar itu, tak butuh berapa lama, pintu kamar itu terbuka, betapa ia sangat terkejut dengan wanita yang berada didepannya sekarang.
Wanita yang memakai pakaian syar'i dan sangat muslimah, apakah dia istrinya? Ilyas tersenyum, begitupun dengan wanita itu.
Wanita dengan memakai baju syar'i berwarna putih, serta hiasan kerudung yang membuatnya menawan itu adalah, Ganisha.
"Eh udah dateng, silahkan masuk. Maaf ya, tadi saya abis nemuin istri kamu dulu sebentar kok." Ucap ganisha.
Ilyas mengangkat sebelah alisnya, 'Bukan dia ternyata' ilyas membatin kembali dan ia juga mengukir senyum untuk wanita yang berada didepannya itu.
Ganisha melenggang pergi meninggalkan ilyas yang terus menatap ruangan didepannya itu.
Ilyas masuk dengan ragu, ia melihat seorang wanita tengah berdiri menghadap keluar jendela, dengan balutan kebaya pernikahan yang melekat begitu indah dutubuh gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Former
Teen Fiction[UPDATE SESUAI MOOD] HARAP JADI PEMBACA YANG TAHU ATURAN 😌 Married with Former > Menikah Dengan Mantan. Saat kalian bertanya, ibadah apakah yang paling lama? jawabannya adalah-- Menikah, kau akan benar-benar butuh perjuangan, kesabaran, keikhlasan...