"Pagi sayang." Sapa ilyas saat sudah berada dimeja makan, dan asya dengan sigap menyiapkan sarapan untuk ilyas.Secangkir hot chocolate dan roti bakar sudah masuk kedalam perut ilyas tanpa permisi.
"Pagi kembali. Yas, pulang jam berapa? Aku mau ijin ke rumah mami ya."
"Sore, yaudah gak papa, aku anterin aja yuk, sekalian."
"Gak perlu yas, aku naik angkot aja, lagian ini udah hampir jam tujuh, emang bener kata mama, kamu itu susah dibangunin." Ucap asya yang sedikit kesal.Ilyas menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, "Hehe, maaf ya, yaudah aku berangkat dulu. Kamu hati-hati, jangan lupa untuk pakai jilbabnya."
Asya mengangguk, ia mencium punggung tangan ilyas, lalu ilyas mencium kening asya beberapa detik.
Bergandengan dengan yang sudah halal memang sangat menyenangkan, menikmati kebersamaan yang sangat asya harapkan.
"Aku berangkat ya."
"iya"Belum beberapa langkah ilyas menjauhi pintu ia sudah kembali lagi kehadapan asya, dan secara refleks mengusap perut asya yang rata.
"Ih yas, apaan sih. Geli tau, udah sana berangkat."
"Aku harap, setelah lulus, akan ada jiwa yang mengisi perut kamu ini, aku tau kamu gak akan siap untuk menjadi seorang ibu sekarang. Tapi, setelah lulus harus ya, dan ini wajib."
"Maaf." Ucap asya lirih, ia menundukkan kepalanya, merasa bersalah."Gak papa, lagian kita masih sekolah, yaudah aku berangkat ya." Kali ini ilyas benar-benar menaiki motor sport nya.
"Fi Amanillah ilyas maurer sayang!" Ucap asya lantang, dan membuat ilyas mengukir senyum, lalu pergi dari halaman rumahnya.
Asya masuk kedalam rumah, waktu sudah menunjukan pukul tujuh, ia berharap semoga ilyas tak dihukum karena telat datang ke sekolah.
Mengunci pintu utama dan duduk bersandar didepan televisi dengan Handphone digenggamannya.
"Si kelpin ngapain ke rumah? Ih apa banget sih, padahal udah aku tolak." Ucap asya membaca pesan dari seseorang yang bernama kelpin itu.
"Telpon mami aja deh, eh jangan. Mending, bang baim."
***
Kediaman arpika.
Keluarga ini tengah sibuk membuat kejutan ulang tahun untuk putri kecilnya.
Vanesha sedang berbelanja dengan ketiga kurcaci sedangkan suaminya sudah kembali ke amerika untuk menyelesaikan tugasnya.
Ibrahim dan juga gifar tengah disibukkan menyusun balon-balon hias, serta kado yang telah mereka beli untuk asya.
Ya tepat hari ini asya berulang tahun dan usianya tepat tujuh belas tahun.
Sedangkan arpika tengah membuat kue bolu dengan desain doraemon, kartun yang sangat asya gemari.
Ibrahim pun sudah memberitahu ilyas bahwa asya tak boleh kerumahnya dulu sebelum menjelang sore.
Kelihatan dari suara yang ibrahim dengar, bahwa ilyas lupa dengan ulang tahun kekasihnya itu.
"Adik ipar lo, ngeselin banget. Istrinya ulang tahun dilupain."
"Dia adik ipar lo juga kali, mungkin dia lagi menggelabui kita bang, lagian masa ia si ilyas lupa."
"Yaudah lah, ayo kerja lagi."Kedua kakak beradik itu mengerjakan tugasnya dengan khusyu.
Namun tiba-tiba,
Drtttt...
Getaran di gawai ibrahim mengalihkan pandangan mereka, tertera nama 'asya simanja' disana.
"Bang, angkat cepet."
"Iyaa,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Former
Teen Fiction[UPDATE SESUAI MOOD] HARAP JADI PEMBACA YANG TAHU ATURAN 😌 Married with Former > Menikah Dengan Mantan. Saat kalian bertanya, ibadah apakah yang paling lama? jawabannya adalah-- Menikah, kau akan benar-benar butuh perjuangan, kesabaran, keikhlasan...