Kantin di SMA Graseha sedang ramai-ramainya, sampai membuat asya dan ketiga temannya bingung harus duduk dimana.
Tapi, ada seorang lelaki yang dinobatkan sebagai ketua osis di sekolah itu, dan mempersilahkan asya dan ketiga temannya untuk gabung dengan dirinya.
Tak ada pilihan lain untuk menolak ajakan sang ketua osis itu, karena sekolah ini menerapkan, bahwa tidak boleh makan dikelas.
"Huh, dapet juga tempat duduk. Makasih ya gar!" Ucap imel teman dengan asya.
Lelaki itu, yang bernama lengkap Tegar Antawira mengangguk dan tersenyum. "Iya, santai aja, silahkan lanjut makannya, aku permisi dulu ya. Sya, aku permisi ya." Ujar tegar.
Asya mengangguk dengan senyum tipis, "Iya."
Tegar melenggang pergi, ia masih harus menyelesaikan tugas osis yang belum sempat ia kerjakan.
Tegar itu sangat mencintai asya, tapi entah kenapa, ia tak mampu untuk mengungkapkan perasaannya langsung, ia hanyalah cinta dalam diamnya asya.
Setelah kepergian tegar, asya dan para sahabatnya melaksanakan makan siang dengan khidmat, dengan asya yang terus tersenyum sambil berchat ria dengan ilyas.
"Sya, kenapa senyam-senyum gitu?" Tanya dara.
Asya hanya menggelengkan kepalanya, ia masih tak mau berkata jujur kepada sahabatnya kalau ia telah menikah. Bukannya ia takut sahabatnya tak bisa menjaga rahasia, namun, karena memang ia belum siap untuk cerita.
"Eh, katanya nih ya, sekolah kita bakal ngadain pertukaran pelajar, sama SMA apa ya namanya." Ucap selin, dengan memikirkan sesuatu.
Ketiga temannya itu hanya mendengar dan memakan makanannya, sambil menunggu selin selesai dengan pikirannya.
"Oh iya, SMA Treseno. Wih, mantepkan, dan yang mau ke sini itu cowo, ada tiga orang kalau gak salah. Gua paling suka sama cowo yang namanya yas, siapa sih, iyas, iyas gitu. Pokoknya nih ya, ganteng banget dah." Jelas selin.
Asya langsung melongo, mendengar selin mengucapkan nama seseorang yang namanya sama persis dengan suaminya itu.
"Emang mau lu apain tuh cowo?" Tanya imel.
"Liat ntar aja dah, ya paling gue mintain dulu no whatsapp nya, lumayan lah. Hehe." Ujar selin.
"Jangan ganjen sel." Ucap asya.
"Dua-in, mau lu kemanain tuh si fajar? Cemplungin ke laut? Inget lo harus mulai konsisten dengan hubungan." Terang dara.
"Ih, fajar mah ya, tetap di hati, kan cowo itu bisa dijadiin pelampiasan buat nebeng pulang, hehe." Ungkap selin.
Asya sangat penasaran dengan cowo yang tengah selin pikirkan itu, "Emang yang mana sih orangnya? Punya potonya gak?" Tanya asya.
Selin mengangguk dan memberikan kepada asya, terlihat jelas disana, seorang cowo yang tengah berdiri dengan pose andalannya.
Cowo itu adalah...
Ilyas, iya ilyas maurer. Yang langsung membuat asya melongo tak percaya, ketiga temannya pun menatap asya aneh."Udah ah, ntar suka lagi. Ini tuh cowo idaman gua!" Ucap selin dan merampas gawainya.
Asya tak bisa berkata-kata lagi, dia sungguh tak menyangka bila sahabatnya menyukai ilyas.
'Apa aku jujur aja sama mereka? Tapi, kalau aku jujur, aku takut mereka ngejauh, kalau nggak jujur, gimana dengan selin, pasti dia marah kalau tau status ilyas dan aku yang sebenarnya. Ih pusing banget deh.' Asya membatin.
"Eh sya, kenapa ngelamun? Ada masalah? Atau lu ada masalah sama cowo yang selin taksir lagi."
Skakmat, ucapan dara memang benar, tapi bukan bermasalah dengan cowo itu, hanya saja ia sangat amat merasa bersalah kepada sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Former
Teen Fiction[UPDATE SESUAI MOOD] HARAP JADI PEMBACA YANG TAHU ATURAN 😌 Married with Former > Menikah Dengan Mantan. Saat kalian bertanya, ibadah apakah yang paling lama? jawabannya adalah-- Menikah, kau akan benar-benar butuh perjuangan, kesabaran, keikhlasan...