Enam Belas

131 4 0
                                    

Sesuai janjiku siang tadi, sekarang aku bawain Ilyas dan Asya buat kalian semua.

***

"Dalam hubungan itu selalu sertakan kejujuran didalam, biar hubungannya terjaga."

***

Malam minggu adalah malam yang dinantikan oleh pasangan muda-mudi pada umumnya. Karena dimalam ini, mereka bisa leluasa jalan-jalan atau santai dirumah tanpa memikirkan tugas sekolah, pekerjaan atau lainnya.

Dan seperti yang dilakukan oleh ilyas, walaupun di kantornya sedang ada masalah yang cukup rumit, tetapi ilyas tak akan melewatkan acara santai bersama dengan keluarga.

Ilyas dan asya sudah merencanakan ingin dinner di tempat romantis, dimana hanya mereka saja yang bisa menikmati indahnya kebersamaan.

"Makasih ya, akhirnya nepatin janji juga."

Kerap kali asya mengulang pernyataan yang sama, dan membuat ilyas kadang merasa bersalah.

"Maaf ya, baru bisa sekarang nepatinnya."

Belaian mesra ilyas dipuncuk kepala asya yang tertutup rapat dengan hijab mampu meluluh lantahkan hati asya yang ingin memarahi ilyas.

"Iya."

Mereka sekarang berada di cafe garden yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah ilyas, cafe dengan nuansa romantis ini cukup membuat asya sumringah.

Dengan desain cafe yang menyerupai taman, dihiasi dengan lampu penerangan, dan diiringi dengan lagu-lagu romantis.

"Aku punya satu permintaan buat kamu."

Ilyas menyelesaikan acara makannya, ia menatap lekat wajah istrinya dengan penuh cinta, "Apa?"

Di susul dengan asya yang mengusap bibirnya dengan tissue,
"Boleh gak, kalau aku minta kamu buat manggil aku 'Mas'?"

Asya menyeburkan tawanya, ia memegang perutnya yang sakit karena terus tertawa melihat ekspresi ilyas yang begitu takut mengajukan pernyataan. Ya, menurut asya itu adalah pernyataan.

"Boleh aja, tapi aku gamau manggil kamu mas. Aku maunya manggil kamu Abi."

"Kenapa Abi?"

"Biar terbiasa, hehe."

Ilyas mengangguk dan tersenyum, ia juga menyukai panggilan asya kepadanya.

Abi...

***

Setelah dinner di cafe, keduanya meneruskan acara jalannya dengan mengunjungi mall, alun-alun, tongkrongan anak muda, dan berakhir disini, tempat dimana banyaknya pedagang kaki lima.

"Mau cilok?"

Ilyas menyodorkan satu plastik cilok pedas pada asya, yang langsung disambut dengan anggukan kepala asya.

Rasanya ia sangat beruntung karena memiliki suami yang peka seperti ilyas.

"Pedes banget."

Asya mengipasi dirinya dengan tengan kanannya, ia merasa tak kuat dengan rasa pedas pada cilok ini.

"Sebentar, aku beliin minum dulu."

Mengangguk, dan terus menikmati pedasnya cilok itu, tiba-tiba satu sodoran air mineral berada tepat didepannya, dengan sigap asya mengambil minuman itu, dan meminumnya.

"Makasih ya bi--"

Asya melihat ilyas yang tengah memegang botol minuman ilyas tepat berada didepannya, lalu ia melirik botol minuman itu dan membalikkan tubuhnya.

Married With FormerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang