Suasana menjadi sedikit kelam antara kami bertiga . Namjoon hanya merenung muka Jiayu sambil menongkatkan dagunya .
" Jiayu , awak masih marahkan saya ke ? "
Aku hanya terdiam sambil melihat mereka berdua . Jiayu menggulingkan matanya kemudian dengan pantas dia beredar dari meja makan .
" Jia , tunggu kejap- " Namjoon mengejar Jiayu sambil menarik pergelangan tangannya lembut . Jiayu dengan pantas mengelak dan menoleh ke arah Namjoon .
" Awak nak apa lagi ? awak nak buat saya merana lagi ke ? "
Segelintir pelanggan di dalam restoran itu memerhatikan adegan yang sedang berlaku .
" Apa salah saya ? apa yang saya dah buat kat awak sampai awak kena layan saya macam ni ? "
" You know what , its nothing . Awak tak buat apa - apa pun . "
" Tengok ? awak sendiri yang taknak explain apa yang saya dah buat . Lepastu awak nak salahkan saya tak tentu pasal ? what is wrong with you ? "
" What's wrong with me awak cakap ? baik awak tanya diri awak sendiri . Dahlah , saya nak balik . Awak tak perlu risaukan saya , saya balik dengan Hoseok . "
" Hoseok ? awak sedar tak yang awak lagi percayakan orang yang dah curang dengan awak lebih daripada tunang awak ni sendiri ? " Namjoon mula menyilangkan tangannya .
" Yah , ini bukan salah dia . Saya yang tinggalkan dia . Dia tiada kena mengena dengan hal ini , okay ? "
" Jia- "
" Kita batalkan saja pertunangan ni . "
Aku menutup mulut . Aku kemudian memandang ke arah abangku setelah Jiayu melontarkan cincin padanya .
Jiayu berjalan membelakangi Namjoon dan pergi begitu sahaja . Aku berlari ke arah Namjoon dan berdiri di hadapannya .
" Oppa... gwenchana ? "
" Kaja , jom kita bal- "
Aku terus memeluk tubuh abangku yang hangat itu dengan erat .
" Jom . "
YOU ARE READING
Mimpi + pjm
Short Story" Saya rasa saya pernah berjumpa dengan awak dalam mimpi saya . "