° pt 13

89 14 0
                                    

Suasana menjadi sedikit kelam antara kami bertiga . Namjoon hanya merenung muka Jiayu sambil menongkatkan dagunya .

" Jiayu , awak masih marahkan saya ke ? "

Aku hanya terdiam sambil melihat mereka berdua . Jiayu menggulingkan matanya kemudian dengan pantas dia beredar dari meja makan .

" Jia , tunggu kejap- " Namjoon mengejar Jiayu sambil menarik pergelangan tangannya lembut . Jiayu dengan pantas mengelak dan menoleh ke arah Namjoon .

" Awak nak apa lagi ? awak nak buat saya merana lagi ke ? "

Segelintir pelanggan di dalam restoran itu memerhatikan adegan yang sedang berlaku .

" Apa salah saya ? apa yang saya dah buat kat awak sampai awak kena layan saya macam ni ? "

" You know what , its nothing . Awak tak buat apa - apa pun . "

" Tengok ? awak sendiri yang taknak explain apa yang saya dah buat . Lepastu awak nak salahkan saya tak tentu pasal ? what is wrong with you ? "

" What's wrong with me awak cakap ? baik awak tanya diri awak sendiri . Dahlah , saya nak balik . Awak tak perlu risaukan saya , saya balik dengan Hoseok . "

" Hoseok ? awak sedar tak yang awak lagi percayakan orang yang dah curang dengan awak lebih daripada tunang awak ni sendiri ? " Namjoon mula menyilangkan tangannya .

" Yah , ini bukan salah dia . Saya yang tinggalkan dia . Dia tiada kena mengena dengan hal ini , okay ? "

" Jia- "

" Kita batalkan saja pertunangan ni . "

Aku menutup mulut . Aku kemudian memandang ke arah abangku setelah Jiayu melontarkan cincin padanya .

Jiayu berjalan membelakangi Namjoon dan pergi begitu sahaja . Aku berlari ke arah Namjoon dan berdiri di hadapannya .

" Oppa... gwenchana ? "

" Kaja , jom kita bal- "

Aku terus memeluk tubuh abangku yang hangat itu dengan erat .

" Jom . "

Mimpi + pjmWhere stories live. Discover now