Setelah menghantar appa ke biliknya , aku pun masuk tidur ke dalam kamarku sendiri .
kkum , day 02 .
Langit biru tua ini makin lama menjadi gelap gempita . Angin yang sejuk menemani kesunyian malam ini . Aku menghembuskan nafas laju akibat kesejukkan yang melampau .
" Huaaa , jari merah - merah ㅠㅠ . "
Kadang - kadang aku terfikir kenapa aku boleh jadi seperti kebudak - budakkan apabila bermimpi .
Sehelai jacket tebal disarung pada tubuhku . Aku dengan pantas menoleh ke belakang .
Lelaki berambut ungu dibelah tengah , muffler dililit sekeliling lehernya untuk memerangkap haba , tersenyum disitu dengan bercapukkan warna rona merah di hujung hidung .
Ah , comelnya .
" Ingatkan dah taknak jumpa . " aku melanggar bahunya lemah sambil memandang ke arah lain .
" Saya busylah . Mianhae ~ " katanya sambil memuncungkan bibir .
Tiba - tiba aku teringat akan sesuatu .
" Yah ! saya tak sempat dengar nama awa- "
" Jimin . Park Jimin . Selamat berkenalan . " Dia menunduk 30° padaku dengan senyuman yang tak pernah hilang di bibirnya itu .
Jimin .
Dia terus menarik tanganku sambil berlari .
Berlari sehingga kami terhenti di hadapan sebuah taman tema yang penuh dengan lampu berwarna - warni dan bau keenakan snek ringan yang harus dinikmati lagi - lagi pada waktu malam .
" Geonggal , awak lapar ? " Dia masih memegang erat tanganku .
Aku mengangguk perlahan .
" Nak makan ice cream ? "
" Nak ! " aku menjerit seperti kanak - kanak riang . Jimin tersengih lalu kami berjalan ke arah kedai ice cream berdekatan .
Selepas mendapatkan ice cream , kami berdua pergi ke permainan Roda Feris .
" J-jimin , saya gayat . "
" Gwenchana , awak pegang je tangan saya sambil tutup mata . Okay ? "
" Okay . "
YOU ARE READING
Mimpi + pjm
Short Story" Saya rasa saya pernah berjumpa dengan awak dalam mimpi saya . "