° pt 16

87 11 3
                                    

Setelah menghantar appa ke biliknya , aku pun masuk tidur ke dalam kamarku sendiri .

kkum , day 02 .

Langit biru tua ini makin lama menjadi gelap gempita . Angin yang sejuk menemani kesunyian malam ini . Aku menghembuskan nafas laju akibat kesejukkan yang melampau .

" Huaaa , jari merah - merah ㅠㅠ . "

Kadang - kadang aku terfikir kenapa aku boleh jadi seperti kebudak - budakkan apabila bermimpi .

Sehelai jacket tebal disarung pada tubuhku . Aku dengan pantas menoleh ke belakang .

Lelaki berambut ungu dibelah tengah , muffler dililit sekeliling lehernya untuk memerangkap haba , tersenyum disitu dengan bercapukkan warna rona merah di hujung hidung .

Ah , comelnya .

" Ingatkan dah taknak jumpa . " aku melanggar bahunya lemah sambil memandang ke arah lain .

" Saya busylah . Mianhae ~ " katanya sambil memuncungkan bibir .

Tiba - tiba aku teringat akan sesuatu .

" Yah ! saya tak sempat dengar nama awa- "

" Jimin . Park Jimin . Selamat berkenalan . " Dia menunduk 30° padaku dengan senyuman yang tak pernah hilang di bibirnya itu .

Jimin .

Dia terus menarik tanganku sambil berlari .

Berlari sehingga kami terhenti di hadapan sebuah taman tema yang penuh dengan lampu berwarna - warni dan bau keenakan snek ringan yang harus dinikmati lagi - lagi pada waktu malam .

" Geonggal , awak lapar ? " Dia masih memegang erat tanganku .

Aku mengangguk perlahan .

" Nak makan ice cream ? "

" Nak ! " aku menjerit seperti kanak - kanak riang . Jimin tersengih lalu kami berjalan ke arah kedai ice cream berdekatan .

Selepas mendapatkan ice cream , kami berdua pergi ke permainan Roda Feris .

" J-jimin , saya gayat . "

" Gwenchana , awak pegang je tangan saya sambil tutup mata . Okay ? "

" Okay . "

Mimpi + pjmWhere stories live. Discover now