° pt 20

61 15 0
                                    

" Sebab , saya rasa saya pernah berjumpa dengan awak dalam mimpi saya . "

Aku terdiam . Tangannya yang lembut itu mencapai tanganku dan mengenggamnya erat . Tak kuat , perlahan sahaja .

" Mungkin awak anggap saya gila , tapi perempuan dalam mimpi saya ni .. cara dia bercakap , rupa paras dia , sama macam awak . "

Aku masih mendiamkan diri sambil merenung matanya , kekeliruan menyelubungi seluruh tubuhku . Matanya tak lepas memandang , kemudian aku hanya balas dengan sengihan sahaja .

" Uhh , umur awak berapa sebenarnya ? " tanyaku pada Jimin sambil dia bermain - main dengan jari jemariku .

" 23 , you ? "

" Se-seriously ? "

" Wae ? "

Aku menelan perit air liur menerusi anak tekak . Aku mati - mati ingat dia masih pelajar sekolah . Aku melebarkan senyuman yang sedia ada kemudian memandang mukanya semula .

" Saya 16 . Takpe ke ? " mukanya yang tadi penuh dengan kerisauan akhirnya tersengih bahagia . Dia mengusap kepalaku menggunakan tangannya seperti anak kucing .

" Gwenchana . Tapi satu syarat . "

Aku membulatkan mata serta mengangkat kedua - dua belah keningku . hujung lengan sweater unguku dia usap lembut bersama jari - jemarinya .

" Awak kena panggil saya oppa . "

____

Mimpi + pjmWhere stories live. Discover now