My little brother

46 2 2
                                    

Karakter: Royyan (Nuest Jonghyun), Rayhana (OC)
Lokal

.
.
.

Hari ini, ayah dan ibu pergi ke rumah saudara yang ada di Tangerang. Ada rapat persiapan pernikahan sepupuku.

Sebelum pergi, ibu berpesan padaku untuk membersihkan rumah, katanya mumpung aku di sini, harus dipekerjakan. Aku ketawa saja. Ya memang aku tidak tinggal di rumah. Aku kuliah di Jogja dan jarang pulang. Aku pulang hanya saat libur semester saja, seperti sekarang.

Dari pagi aku sudah sibuk menyapu, mengepel, mengelap kaca jendela, dan sekarang baru saja selesai mengganti korden. Kutengok jam di dinding ruang TV. Sudah jam 10.45. Sudah cukup siang ternyata. Tapi adikku belum bangun juga.

Namanya Royyan. Adik laki-lakiku yang selisih empat tahun denganku. Kami bisa dibilang cukup dekat. Dulu. Sebelum aku kuliah ke Jogja.

Tapi semenjak aku kuliah di Jogja, aku jadi jarang mengobrol dengannya. Pertemuan kami ya hanya saat aku balik ke Jakarta di saat libur semester. Bahkan saat aku sudah di rumah, aku juga jarang mengobrol dengannya. Aku lebih sering bercerita dengan ibu dan ayah. Sementara Roy asik main game di kamarnya.

Kangen ih, ngobrol sama Roy.

Aku pun inisiatif untuk mengajaknya keluar. Aku perlu ada quality time dengannya.

"Roy, bangun! Udah siang!" Aku memanggilnya sambil mengetuk pintu kamarnya.

Tidak ada suara dari dalam kamar.

Aku pun memutuskan untuk menerobos masuk saja. Lagipula pintunya tidak terkunci.

Begitu kubuka pintu kamarnya, kamarnya masih gelap. Kordennya masih belum dibuka. Dan si pemilik kamar masih tidur dengan pulas.

Kudekati dia, dan duduk di tepi tempat tidurnya. "Dek, bangun.." Ku guncang badannya beberapa kali sampai dia terbangun.

Matanya terbuka untuk beberapa saat sebelum dia tutup lagi begitu menyadari keberadaanku.

"Dek, udah siang.. Bangun ih.." Aku berusaha menggoncang badannya lagi. Tapi dia tetap tidak bergeming.

Akhirnya aku berdiri dan membuka korden, mempersilakan terik sinar mentari membangunkannya.

Dan dia sepertinya terganggu, hingga kemudian dia duduk sambil mengucek matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan dia sepertinya terganggu, hingga kemudian dia duduk sambil mengucek matanya.

Aku berhasil.

"Dek, buru mandi. Abis itu ikut sama kakak, kita makan siang di luar."

Masih dengan mata sipit abis bangun tidur, Royyan nanya, "Kemana?"

"Kamu maunya kemana?"

"Burger King ya kak?"

"Sip."

.
.
.

Royyan bersiap dengan cepat. Enaknya punya adik lelaki itu, dia enggak rempong. Mandi, pake baju, udah siap.

daybreak storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang