Karakter: Royyan (Nuest JR), Riri (OC)
.
.
.
Kamar Royyan seketika menjadi gelap saat sinar dari ponselnya mati. Dia sudah menggunakan ponselnya untuk bermain game selama berjam-jam hingga kini daya baterainya habis.Dia biarkan ponselnya tergeletak di atas tempat tidurnya. Dia pasrah, terlalu malas untuk bergerak me-recharge ponselnya. Dirinya sendiri lebih butuh di-recharge.
Dia sudah sengaja menyibukkan diri dengan bermain game, sesuatu yang biasanya dapat membuat hati dan pikirannya lebih tenang. Namun tetap saja hatinya gelisah.
Besok adalah hari penting.
Hari dimana kakak perempuan tersayangnya akan memulai hidup baru.
Dan juga hari dimana dia benar-benar akan kehilangan cinta pertamanya.
Royyan tersenyum pahit. Kenapa takdir suka sekali mempermainkan manusia? Tanyanya dalam hati.
Mengapa dari sekian banyak orang di dunia ini, kakaknya harus berjodoh dengan lelaki itu? Kakak dari orang yang disukainya.
Royyan memang ingin menjadi bagian dari keluarga Riri, tapi bukan sebagai saudara ipar.
Royyan teringat bagaimana pertama kali dia tau kalau pacar kakaknya itu ternyata adalah kakak kandung Riri, gadis yang disukainya.
Hari minggu pagi, Royyan sedang mencuci motornya saat ada mobil yang menepi di depan rumahnya. Dari mobil itu keluar lelaki tampan yang Royyan ketahui adalah pacar kakaknya.
"Assalamualaikum." Ucap Andra begitu masuk ke halaman rumah keluarga Al Fatih.
"Waalaikumsalam. Duduk dulu Bang, gue panggilin Kak Hana.." Ucap Royyan mempersilakan Andra untuk duduk di teras, sementara dia memanggil kakaknya.
Tak berapa lama, Royyan kembali. "Bentar ya Bang, Kak Hana masih belum siap."
"Oh iya, gapapa.."
"Abang mau minum apa?"
"Ga usah, Yan. Lanjut aja nyuci motornya." Jawab Andra sambil tersenyum.
"Oh.. oke.. kalau gitu, gue lanjut ya." Balas Royyan sebelum menghampiri motornya yang ada di carport depan.
Sambil memperhatikan Royyan mencuci motor, Andra mulai percakapan. "Rajin banget minggu pagi gini udah nyuci motor, mau dipakai nge-date ya.."
Royyan tersenyum tipis. "Kalau nge-date malah biasanya ga pakai motor, bang.."
"Pakai mobil?"
"Bukan. Pakai bis.." jawab Royyan sambil terkekeh.
"Bis??" Andra agak keheranan. "Wah, bagus tuh, mengurangi kemacetan.. Waktu di Boston juga lebih sering pakai transportasi umum. Sebenernya bagus juga buat diterapin di sini, tapi sekarang gue sama Rayna ga cuma mau ke satu tempat, ribet kalau pake bis, waktunya bisa habis di jalan." jelas Andra.
Royyan cuma membalas dengan senyum sambil mengguyur motornya dengan air.
"Tapi keren juga ya cewek lo mau diajak naik bis.." tambah Andra.
"Bukan cewek gue juga sih, bang.." jawab Royyan malu-malu.
"Masih pedekate?"
"Bukan. Kan emang ga pacaran." jawab Royyan sambil menatap dalam Andra.
"Ah, iya.. gue sama Rayna pacaran tapi udah ke arah serius kok, ga main-main." jelas Andra dengan cepat, tau peraturan tak tertulis di keluarga Al-Fatih.
Meski terlihat ragu, tapi akhirnya Royyan bertanya, "Kak Hana udah pernah ketemu keluarga Bang Andra belum sih?"
Andra tersenyum, dia bisa melihat bagaimana Royyan perhatian dengan kakaknya. "InshaAllah minggu depan, doain ya Yan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
daybreak stories
Fanfictionkumpulan one shots kehidupan "Everyone has their own story but somehow entangled to one another"