12 - Ozik?

286 27 1
                                    

Seseorang menarik tangan Nay dan langsung memeluk Nay, Nay akan berontak menjadi terdiam karna ia sangat mengenali aroma parfum itu.

Ya, aroma parfum OZIK mantan pacarnya yang memutuskannya beberapa tahun lalu bahkan Ozik dianggap meninggal membuat Nay terkadang menjadi gila dan sering bertindak nekad asal ia bisa bertemu Ozik.

Dulu, Ozik selalu muncul saat dirinya celaka dan Nay selalu berharap saat ia melakukan kecerobohan lagi dan Ozik kembali dalam hidupnya.

"Kak Ozik" panggil Nay melepaskan pelukan seseorang itu

"Apa kabar?"

"Baik... Aku baik kakak sendiri gimana?" tanya balik Nay senang

"Aku gak bisa tanpa kamu Nay... Jangan pernah ceroboh selama aku pergi"

"Tapi buktinya kakak udah kembali kan? Kakak disini sekarang" ucap Nay senang

"Gak lama... Aku cuma mau kamu bahagia Nay. Aku mau mastiin kamu bisa bahagia tanpa aku?"

"Gak... Gak bisa" tolak Nay menggeleng tegas "kak Ozik aku hampir gila dengan berita palsu kematian kakak...Kak jangan pergi lagi kak" ucap Nay menggeleng

"Nay please... Aku selalu kepikiran kamu disaat aku berjalan... Jangan pernah melakukan hal apapun yang membuat diri kamu sendiri bahaya Nay"

"Kak... Aku rela celaka... Supaya kakak ngeliat aku...ngeliat keadaan aku kalo aku benar-benar gak bisa tanpa kakak" ucap Nay sedih

"Seharusnya kamu bisa tanpa aku Nay. See you"

"Kak...kak Ozik...kak Ozik jangan pergi lagi" teriak Nay kesal

🎲🎲🎲

"Kak Ozik" teriak Nay langsung terbangun

Nay melihat sekeliling kamarnya dan pertemuannya dengan Ozik tadi berarti hanya mimpi keluh Nay kecewa.

"Dimana kak Ozik sebenarnya?" tanya Nay melihat galeri diponselnya

Jam masih menunjukkan pukul 02:00 pagi dan Nay terbangun karna Ozik karna ia bermimpi bertemu Ozik. Ia tadi merasa mimpi itu sungguh nyata, tempat yang nyata dan Nay tak habis pikir bahwa itu hanya mimpi bahkan aroma parfum Ozik masih melekat di indera penciuman Nay.

Ponsel Nay bergetar di layar tertera nama Angga dan Nay langsung menjawabnya.

"Halo" sapa Nay pelan

"Nightmare? Aku tau" tebak Angga tepat

"Ntahlah ini buruk apa gak?" sahut Nay

"Pagi nanti kita sekolah. Lebih baik kamu tidur lagi Nay" ucap Angga

"Kayaknya gak bisa" sahut Nay lemah

"Aku temenin kamu sampai kamu tidur" ucap Angga

"Thanks ya" sahut Nay kembali berbaring dan berusaha memejamkan matanya namun handphone nya tetap dibiarkan menyala

Angga tau kalau Nay tidak bisa tidur seperti itu Nay pasti akan mengantuk bila mendengar cerita dongeng itulah kebiasaan Nay dari kecil dan Angga tau betul itu. Sekitar 10 menit Nay tak lagi bersuara Angga yakin Nay pasti sudah tidur dan Angga pun mematikan sambungan telponnya.

🎲🎲🎲

Sesampainya disekolah Nay langsung menuju rooftop tempatnya menenangkan diri sekaligus bersantai ria.

"Dia gak mungkin biarin loe bunuh diri Nay. Gak mungkin... Dia gak mau aku ceroboh dan nekad. Tapi aku yakin dia pasti datang untuk ngelarang aku" ucap Nay berbicara sendiri sambil merentangkan tangannya menikmati semilir angin pagi yang berhembus

Blueblood On Fire <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang