Setelah melewati weekend mereka pun kembali masuk ke sekolah, anak-anak osis bahkan datang lebih awal hari ini untuk membahas suatu kasus disekolah yang secara bersamaan kemarin mereka mendapat pesan berantai entah dari siapa pengirimnya.
Akbar selaku ketua osis langsung sibuk mencari anggotanya karna anggota nya ini kebiasaan sekali datang tidak tepat waktu padahal Akbar benci orang seperti itu.
Angga, Nay, Icha dan Al yang sedari tadi datang hanya bersikap biasa dan duduk santai diruang osis sambil main game di laptop mereka masing-masing membuat Akbar geram sendiri.
Seandainya banyak yang tidak suka Akbar menjadi ketua osis kenapa waktu pemilihan polling suara Akbar yang terbanyak pikir Akbar.
"Loe semua juga dapat pesan itu kan?" tanya Akbar
"Iya Akbariansyah" sahut Icha kesal
"Loe semua kalo gak suka gue jadi ketos bilang dong... Biar gue mundur aja kalo gitu. Gue juga capek tau gak kalian gak pernah hargai gue" bentak Akbar mulai emosi
"Loe kalo jadi ketua yang tegas dong... Kayak ketos kita sebelumnya... Rezki, Ikhsan mereka tegas kok... Gak kayak loe" ketus Al
"Suruh aja mereka yang jadi ketos lagi." ketus Akbar
"Loe pilih mana? Gue yang keluar atau loe berdua?" bentak Nay menunjuk Al dan Akbar yang dianggapnya biang keributan
Al langsung keluar dari ruang osis karna sudah tau bila Nay memberi pilihan seperti itu pasti Nay sudah marah besar.
"Gue mundur dari jabatan gue" tegas Akbar langsung keluar dari ruang osis
"Arrggghhh!!!" kesal Nay melemparkan bukunya
"Kenapa giliran angkatan kita ketua dan wakilnya gak bener semua sih? Akbar gampang marah sedangkan Kelvin pecicilan gak jelas" omel Nay kesal"Loe buat aja surat keputusan trus beritau kepsek masalah ini" saran Angga
"Angga... Kepsek lagi ada Singapure kan?" ucap Nay lemah
"Langsung ke yayasan aja kalo gitu" usul Icha
"Arrrgghh! Kenapa sih semuanya bikin gue pusing aja" kesal Nay mengambil jurnalnya dan mencatat sesuatu
Angga dan Icha saling pandang dan kemudian mengendikkan bahu.
"By the way weekend kemaren loe kemana aja Nay? Gue tanya sama orang rumah loe.. Loe katanya pergi" tanya Icha penasaran
"Loe kemaren ada kerumah gue?" tanya balik Nay
"Lha, bukannya tiap weekend emang kebiasaan kita hangout ber-6. Gak perlu janjian pasti udah bakal tau kan?" sahut Icha
"Handphone loe kemaren kenapa gak aktif?" tanya Angga
"Aktif kok" sahut Nay singkat
"Terakhir loe waktu di lapangan indoor pulang sama si Ken itu kan?" tanya Angga
"Iya." sahut Nay
"Loe jalan sama kak Ken? Gila loe Nay?" tebak Icha tepat
"Loe tau kan Ken pacaran sama Silla?" tanya Angga
"Loe berdua ribet deh ah... Iya iya gue tau kok. Gue tau diri... Tapi gue pergi sama kak Ken cuma sekedar refreshing kok gak lebih sekalian curhat" sahut Nay kesal
"Nay, Ken itu bebas banget anaknya... Salah-salah loe terjerumus pergaulan bebas" ucap Icha khawatir
"Liat sendiri geng Cappucinno gimana? Semuanya pada ngerokok dan suka clubbing" tambah Angga kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Blueblood On Fire <Selesai>
RandomSeri keempat 'The Sixth' Jika katanya masa SMA itu masa-masa indah. namun, ini tidak bagi geng Blueblood. Masalah seakan tak ada habisnya untuk geng Blueblood. Bahkan kali ini bukan hanya Al yang menyerah. tapi, Nay ikut menyerah ia sudah benar-bena...