Pukul 06:45 bell masuk sudah berbunyi sementara di kantin hanya ada 4 siswa yang masih bertahan dan tak peduli bahwa bell masuk sudah berbunyi, mereka melanjutkan sarapan mereka dengan santainya tanpa beban sedikitpun.
Angga, Al, Icha dan Gema tengah menikmati sarapan mereka sambil mengobrol santai dan hanya tersenyum melihat beberapa junior mereka berlari ketakutan menuju kelas karna dewan kedisplinan berkeliling bersama ketua osis mereka yaitu Akbar.
"Fix Nay telat lagi, itu anak lagi seneng-senengnya nerima hukuman kali yah. Heran deh gue" keluh Icha sambil menyeruput minumannya
"Mending telat daripada Al atau Gema malah bolos trus ngerokok pula" sahut Angga tetap membela Nay
"Loe juga ngerokok bahlul" ketus Icha
"Gue gak ngerokok ya gue itu pake shisa bukan rokok murahan kayak Al atau Gema" sinis Angga
"Loe ngehina atau ngejek sih?" tanya Gema emosi
"Ngehina lah... Secara rokok loe murahan kan?" sahut Angga santai
"Apaan sih kalian malah berantem. Udah deh ah" lerai Icha kesal
"Nay di luar gerbang... Gue kesana dulu ya" pamit Al berkutat pada ponselnya dan menuju gerbang sekolah
Sementara itu Nay berada diluar gerbang dan menunggu gerbang dibuka kembali pada pukul 07:00, Nay mengumpat tak jelas, ini bukan salahnya namun, salahkan saja Papanya yang telat mengantarnya.
"Again... Again... Again... Reputasi gue bisa buruk kalo hampir tiap hari gue telat gini.. Papa sih ah nganternya telat... Alasan apalagi gue hari ini" ucap Nay berbicara sendirian sambil menendang gerbang sekolah
Satpam sebenarnya kasihan pada Nay namun, peraturan adalah peraturan tak peduli siapa kalau terlambat ya menunggu sampai gerbang dibuka kembali 15 menit kemudian.
"Pak, bukain dong Pak temen saya tuh" bujuk Al
"Aduh maaf Den Al, temennya kan telat. Ini sudah peraturan sekolah lho" sahut satpam
"Jadi bapak gak mau bantuin saya?" tanya Al
"Bukannya gitu Den, tapi Non Nay datangnya memang telat" sahut satpam tak enak
"Yaudah kalo gitu" ucap Al langsung memanjat gerbang dan keluar dari sekolah
"Eh gila loe ya!" umpat Nay sedikit menjauh
Al meloncat dan hanya nyengir
"Gue mau nemenin loe telat" sahut Al terkekeh
"Terserah" ucap Nay kesal
"Kenapa lagi loe telat?" tanya Al sambil menghisap rokoknya
"Huuffttt... Biasa bokap gue lembur tadi malam dan baru bangun tadi jadi ya gue ikutan telat deh" sahut Nay menghela napas
"Bokap loe terlalu over protect sih sama loe. Seandainya aja loe dibolehin lagi dianter jemput sama kita-kita pasti Angga mau jemput loe" ucap Al
"Ah ntahlah sampai kapan gue jadi anak manja gini... Yang bisanya tergantung sama orang lain. Gue sejujurnya mau jadi loe yang mandiri... Tapi kapan gue berani kayak gitu?" sahut Nay tertawa hambar
"Jalan hidup kita beda-beda" ucap Al datar
Nay mengangguk
15 menit kemudian gerbang kembali dibuka Nay dan Al pun masuk ke sekolah dan berurusan dengan guru piket terlebih dahulu.
"Nay... Kamu lagi?" ucap guru piket geram
"Bapak lagi... Saya juga bosen Pak" sahut Nay kesal
"Kalo bapak emang bosen ya cepet aja kasi surat masuknya jangan banyak tanya deh" tambah Al membela Nay
KAMU SEDANG MEMBACA
Blueblood On Fire <Selesai>
RandomSeri keempat 'The Sixth' Jika katanya masa SMA itu masa-masa indah. namun, ini tidak bagi geng Blueblood. Masalah seakan tak ada habisnya untuk geng Blueblood. Bahkan kali ini bukan hanya Al yang menyerah. tapi, Nay ikut menyerah ia sudah benar-bena...