37 - Sidang Pra Peradilan

223 15 1
                                    

September, Oktober berhasil dilewati oleh Nay tanpa geng Blueblood.
Memasuki bulan November tepatnya 3 bulan sudah kejadian penculikkan itu berlalu kini memasuki babak baru. Kasus penculikkan itu kini dibawa ke pengadilan walaupun masih pra peradilan setidaknya ada titik terang untuk kasus penculikkan tiga bulan lalu.

Keluarga Awwalun, Keluarga Adrian, Keluarga Haris, keluarga Gammarra sudah pasti datang karna anak-anak mereka butuh keadilan dan ingin menuntut seadil-adilnya.

Ditambah keluarga Hilman yang mendampingi Nay sebagai korban dan saksi karna Nay masih dalam perlindungan pihak kepolisian dan keluarga angkatnya itu.

Semua menunggu didepan ruang sidang apalagi Nay yang melihat kedatangan Ferlytha yang tak lain anak Seira, Nay langsung emosi. Karna sejak 3 bulan ini Ferlytha tak ada disekolah lagi.

"Loe" tunjuk Nay geram

"Nay kamu tenang dulu" tahan Eve

"Mi, dia penyebab sahabat aku pergi. Dia harus tanggung jawab" bentak Nay emosi

Plaaaakkkk...
Nay menampar keras Ferlytha

"Gara-gara loe sahabat gue pergi.. Puas loe sekarang hah" bentak Nay menyudutkan Ferlytha

"Maafin gue Nay.. Gue gak tau nyokap gue sampe setega itu" lirih Ferlytha menyesal

"Terlambat!!! Seharusnya loe liat kejadian itu Ferlytha" bentak Nay emosi yang sudah tingkat dewa

"Sayang... Jangan ribut disini" lerai Rea

"Ma.. Seira nembak Asbi didepan aku... Dan aku akan nembak Ferlytha didepan Seira.. Aku mau Seira ngerasain apa yang aku rasain Ma" bentak Nay

"Jangan Nay.. Gue mohon" lirih Ferlytha langsung berlutut didepan Nay

Plaaakkkk.. Plaaakkkk....
Nay brutal menampar Ferlytha sesuka hatinya seperti Seira Ibu Ferlytha yang menamparnya waktu itu tapi Nay rasa ini belum seberapa.

"Nay cukup.. Biar hakim yang menghukum Seira seberat-beratnya" tegas Adri sebenarnya tak tega melihat keadaan Nay yang pastinya trauma berat karna penculikkan itu sudah otomatis emosi Nay tak terbendung lagi

Adri langsung menarik Nay menjauh dari Ferlytha karna Adri sudah tau emosi Nay yang meledak-ledak itu, tapi disaat itu juga Nay masih sempat menampar Ferlytha.

Plaakkkk... Plaaakkk...
Nay masih saja menampar Ferlytha agar rasa sakit hatinya terbalaskan.

"Bilang sama nyokap loe itu.. Gue yang udah nampar loe dan satu lagi.. Nyawa dibalas nyawa" ancam Nay tajam mendorong keras Ferlytha

"Kamu harus tenang sayang" ucap Arkan langsung memeluk Nay

Nay gemetar hebat ia terus saja teringat saat Asbi, Gema dan Angga ditembak didepan mata kepalanya sendiri tanpa ia sempat berbuat apa-apa. Nay merasa bersalah itu pasti, merasa kesal itu pasti. Tapi semua pihak keluarga sahabatnya tidak menyalahkannya karna Nay juga korban pikir keluarga sahabatnya itu.

"Pak kira-kira berapa lama lagi kita akan mulai sidang ini?" tanya Adam orang tua Gema tak sabar pada pengacara disebelahnya itu

"Masih ada 30 menit lagi Pak Adam"

"Lama sekali.. Aku sudah tidak sabar akan menghajar Seira dipersidangan nanti biar dia mati sekalian" keluh Anindya Mama Gema geram

"Saya mau Seira dihukum seberat-beratnya. Dia sudah membuat Asbi, Angga, Al, Gema dan Icha pergi...sementara Nay jadi seperti ini.." ucap Arkan orang tua Asbi pada pengacara disebelahnya

"Pak Arkan tenang saja pak.. Nay masih dibawah 17 tahun dan Seira melakukan kekerasan psikis pada Nay.. Itu bisa saja menjerat Seira"

Arkan mengangguk paham

Blueblood On Fire <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang