Bonus Chapter : Flashback 2

199 10 1
                                    

"Bawa kelimanya ke ruang lain" perintah Seira pada anak buahnya

"Siap bos"

Beberapa anak buah Seira langsung memindahkan kelima sahabat Nay keruang yang berbeda dari Nay.

"Loe mau bawa kemana sahabat gue hah?" bentak Nay emosi menghentak-hentakkan kursinya

"Sampai kamu memberitahukan nomor kaum jet set padaku manis" ucap Seira semanis mungkin

"Gak akan! Loe lebih baik bunuh gue" teriak Nay kesal

"Baiklah manis. Sesuai keinginan kamu" ucap Seira mulai menyiramkan minyak tanah pada sekitar Nay membuat Nay panik

Nay memandangi Seira tajam sambil berusaha melepaskan ikatan tali di tangannya namun terlalu kuat dan sangat membuat Nay kesakitan.

Asbi ternyata sudah sadar dari pingsannya Seira dan mendengar suara Nay yang berteriak-teriak.

Asbi jelas masih mengingat ia ditembak tadi dan untung saja peluru itu tidak sampai menembus dadanya dan mengenai kalung berbandul burung elang yang memang sengaja ia pakai tadi, Asbi hanya teringat pesan almh. Kakeknya dulu jika terjadi sesuatu pakailah kalung lambang keluarga itu.

Asbi langsung saja berbalik badan dan menendang orang suruhan Seira yang tepat disampingnya itu apalagi ikatan tangan dan kakinya sudah di lepas membuat Asbi kembali leluasa menghantam anak buah Seira di ruangan yang kini telah berbeda dengan Nay tadi.

Terjadi baku hantam membuat Al, Icha dan Gema tersadar dari pengaruh obat bius itu, Gema masih merasa sakit namun, untung saja ia menggunakan baju anti peluru pemberian Asbi tadi sehingga peluru ini hanya mengenai baju itu saja dan sakitnya juga lumayan menurut Gema.

Walaupun masih lemah Al dan Icha berusaha menghantam para penjahat yang tak lain orang suruhan Seira itu.

Angga tiba-tiba ditarik paksa membuat Asbi menoleh berusaha menyelamatkan Angga namun, langkahnya terhenti saat melihat Seira...

"Ucapkan salam perpisahan dulu manis pada sahabatmu ini" ucap Seira menodongkan pistol ke kepala Angga

"Gak! Jangan! Bunuh gue aja jangan Angga" teriak Nay menggeleng dan menghentak-hentakkan kursinya semakin keras

Doorrr...
Suara letusan pistol membuat Nay menangis ia melihat Angga jatuh dihadapannya tanpa ia berbuat apa-apa.

"Loe bunuh gue aja" teriak Nay sudah putus asa melihat Angga dihadapannya tergeletak sekarat

"Kita tinggalkan tempat ini dalam 3 menit lagi tempat ini akan luluh lantak" perintah Seira

Seira langsung mengunci ruang penyekapan Nay menyisakan Nay yang menangis dan Angga yang tergeletak sekarat.

Asbi langsung bersembunyi dibalik tembok karena takut ketahuan Seira bahwa ia lolos dari puluhan anak buah yang menjaganya dan sahabatnya tadi.

"Nay sama Angga mana Bi?" tanya Al panik

"Mereka didalam Al" sahut Al

"Mereka mau bakar tempat ini... Kita harus cepet selamatin mereka" desak Icha panik

Asbi dan Al mencoba menendang pintu sementara Icha dan Gema berusaha mencari pintu keluar namun, sia-sia semua terkunci dan hanya menyisakan 4 anak buah Seira yang terkapar karena mereka hantam tadi sementara yang lainnya ikut keluar bersama Seira.

Asbi tak sengaja melihat gelang persahabatan milik Angga terjatuh tepat didepan kakinya membuat Asbi langsung melepaskan gelang persahabatannya juga begitupula Al, Icha dan Gema.

Blueblood On Fire <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang