32 - Bersama Mochacinno

206 15 0
                                    

Dear Blueblood

Hai guys... Apa kabar? Udah sebulan setelah kejadian itu kalian kemana aja? Gue benar-benar gak bisa tanpa kalian.

Hari-hari gue semakin buruk... Masa putih abu-abu yang tersisa gak indah lagi...

Kalian dimana sebenarnya guys? Gue berharap masih ada titik terang untuk menemukan kalian dan kita kembali lagi seperti sebelumnya.

Gue dalam perlindungan kepolisian sekarang dan satu lagi... Ada psikolog yang katanya akan membantu permasalahan gue ini.

Hahaha... Rasanya pengen ketawa tapi sulit guys. Apa gue benar-benar akan jadi orang gila? Udah 2x sepanjang masa SMA gue harus berurusan sama psikolog dengan masalah yang berbeda.

Gue gak peduli sih mau dibilang gila atau apa? Tapi psikolog bilang hanya orang awam yang berpendapat kalo seseorang yang berurusan dengan psikolog itu kelainan tapi sebenarnya hanya masalah emosi batin yang kadang yang dipahami sama orang awam...

Ah! Gue terlalu sering mendengar kata-kata psikolog itu sampe gue hapal di luar kepala.
Psikolog itu bilang gue boleh berbicara didalam hati, kata itupun udah sering gue denger gue bosen sama psikolog itu.

Tapi katanya gue juga bisa berbicara sama kalian melalui surat ini. Surat ini katanya pasti akan sampai ke tangan kalian.

Jadi, gue punya harapan kalian bisa tau keadaan gue yang udah mendung kayak awan bakalan turun hujan hehe...

I miss so much guys...

Sincerely,
Nastiti Adha Iqbal

Nay tersenyum dan melipat surat itu lalu memberinya pita berwarna pink. Ia juga mengambil balon lalu mengikatkan balon pada surat itu kemudian membiarkan balon terbang bebas ke angkasa bersama surat yang tulisnya tadi.

"Gue kangen kalian Blueblood" lirih Nay menatap balonnya yang terbang tinggi di angkasa

"Nay" teriak geng Mochachino

"Hei" sapa Nay menoleh kebelakangnya

"Ayoo ke kantin... Laper nih" ajak Mutiara mendorong pelan Nay berjalan

"Ayoo Nay" ajak Happy menarik tangan Nay

"Iya sabar dikit napa sih" sahut Nay datar

Saat memasuki kantin bisik-bisik kaum haters yang berselimut fans masih terdengar di telinga Nay dan Nay benci tatapan mereka yang menatap Nay kasihan.

"Ya ampun ingat banget waktu mereka ber-5"

"Sayangnya Angga udah gak ada ya"

"Gak kerasa udah sebulan aja ya"

"Pangeran tampan gue kenapa bisa secepat ini diambil"

"My bebeb Gema juga"

"Ya Ampun gue pikir Nay yang mati ketembak kan Nay lemah"

Nay yang mendengarnya langsung menggebrak meja ia emosi.

"Jangan ngomong bisik-bisik... Didepan gue sekalian sini" tantang Nay emosi

"Nay udah Nay" ucap Aini menenangkan Nay

"Eh awas loe pada ngomongin Nay lagi... Berhadapan nih sama gue Happy" ancam Happy pada siswa yang ngoceh di kantin

"Kantin itu tempat makan buat gosip bodoh" umpat Mutiara kesal

"Bubar semua bubar" teriak Yusra kesal

Blueblood On Fire <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang